Prolog

52.9K 1.3K 26
                                    

9 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9 tahun yang lalu

Suasana sekolah masih sama seperti biasanya, tidak pernah menyenangkan bagi seorang Katherine. Namun hari ini terasa sedikit berbeda, ada rasa lega dalam hati wanita cantik itu karena hari ini merupakan hari terakhirnya di sekolah.

Setelah ini, ia sudah bertekad akan masuk ke perguruan tinggi yang jauh dari sini untuk menjauhi orang-orang yang menganggunya dan juga mencari teman-yang tidak banyak ia temukan di sekolah ini.

Katherine berjalan cepat menyusuri koridor menuju loker. Sepanjang jalan, beberapa laki-laki memerhatikannya dan jelas itu sangat mengganggu. Tiap hari selalu saja mereka menatapnya seperti ini. Karena tubuh indah dan wajah cantiknya, semua laki-laki seolah menyimpan fantasi pada dirinya.

Dan karena itu pula, perempuan lain tidak menyukainya, terutama ketika pacar mereka menyimpan ketertarikan pada Katherine. Walaupun begitu, jujur Katherine sangat bersyukur bahwa sampai detik ini belum ada hal yang sangat buruk terjadi padanya.

Sesampai di loker, Katherine memasukkan kunci lalu membuka loker miliknya.

"Ah, sial!" umpatnya setelah mendapati loker tersebut kosong. Barang-barangnya tidak ada.

Katherine tidak habis pikir, ada saja orang yang mengganggunya hingga saat-saat terakhir.

Katherine dengan susah payah mengontrol emosinya agar tidak meledak. Semua ini seakan tidak masuk akal lagi baginya. Tidak apa-apa. Setelah ini ia akan bebas dari neraka ini.

Tanpa sengaja, mata Katherine mendapati sebuah kertas terlipat yang terdapat di dalam loker. Lantas, Katherine mengambil kertas itu. Terburu-buru ia membuka dan membacanya.

If you want your stuff back, go to the science lab.

Apa maksudnya ini?

Katherine benar-benar tak habis pikir dengan siapapun yang melakukan hal tidak berguna seperti ini. Ia lantas membuang kertas itu begitu saja lalu berjalan cepat menuju laboraturium sains sambil berusaha memendam amarahnya.

Sesampainya di depan laboratorium, Katherine membuka pintu dengan perlahan. Tidak ada orang di dalam sana. Katherine kemudian menyapu pandangan ke penjuru ruangan mencoba mencari keberadaan sebuah kotak kayu yang harusnya berada di dalam loker miliknya.

BRAKK!!

Suara gebrakan pintu mengalihkan perhatian Katherine seketika. Ia mendapati tiga laki-laki yang sudah berada didalam ruangan bersamanya dan salah satu dari mereka tampak mengunci pintu tersebut.

Perasaan cemas dan takut mulai meliputi hatinya. Katherine sangat ketakutan. Untuk apa mereka masuk ke dalam lab dan menguncinya? Katherine kehabisan akal untuk mencerna apa yang tengah terjadi padanya saat ini.

Perlahan salah satu laki-laki tersebut mendekatinya sementara yang lainnya menunggu di pintu. Ia menampilkan seringaian mengerikan yang membuat Katherine semakin ketakutan..

"Mau apa kalian?" tanya Katherine dengan suara gemetar. Beberapa diantara mereka tertawa sumbang menanggapinya.

Ia terus berjalan mendekat diikuti dengan Katherine yang berjalan mundur menjauhi mereka. Katherine terus bergerak mundur sampai tubuhnya terbentur dinding dan tidak bisa kemana-mana lagi

Katherine melempar kursi kayu yang berada di dekatnya untuk mencoba menghentikannya. Namun ia tidak gentar bahkan berhasil menendang kursi yang dilemparnya. Katherine semakin tidak kuasa menahan rasa takutnya. Ia sungguh ingin berteriak sekarang, tapi suaranya tidak keluar sama sekali. Kakinya bergemetar hebat membuat ia kehilangan topangan saat itu juga dan terduduk di lantai dingin.

Ia terus maju menghampiri wanita yang terduduk lemah di lantai itu. Laki-laki tersebut memiliki tubuh jangkung dan tatapan mata yang begitu mengintimidasi.

Laki-laki itu mengangkat tubuh Katherine agar berdiri. Tangan kanannya kini menyentuh dagu Katherine sementara tangan kirinya ia tempelkan pada dinding di belakangnya. Katherine menutup matanya ketika laki-laki itu mengangkat dagunya.

"Kau harus membuka matamu, agar aku bisa berperilaku lebih baik lagi."

Mendengar perkataan itu, mau tidak mau Katherine membuka matanya perlahan namun manik matanya menatap ke arah lain.

"Hey, tatap aku!" seru laki-laki itu cukup keras, membuat Katherine tidak bisa membantah.

Samudera.

Itulah hal pertama yang terlintas di kepalanya ketika bertatapan dengan mata pria itu. Katherine sempat terlena dalam tatapannya sebelum laki-laki itu tanpa aba-aba mencium bibirnya dengan paksa.

Mata Katherine membulat besar ketika menerima ciuman tiba-tiba itu. Ini adalah ciuman pertama kalinya seumur hidup dan itu dilakukan dengan paksaan. Laki-laki ini telah mencuri ciuman pertamanya.

Katherine berusaha melepas kungkungan yang kuat dari laki-laki itu. Katherine mencoba mendorong dada bidangnya tetapi tidak ada perubahan. Laki-laki itu sama sekali tidak bergerak satu inchi pun.

Perlahan tangannya melingkar pada kepala Katherine agar Katherine tidak bisa melepas ciumannya. Katherine mulai kehabisan napas. Kepalanya mulai pusing. Sebelum ia terkulai pingsan, Katherine dapat mendengar suara dobrakan pintu dan teriakan keras yang sangat dikenalinya.

"KATHERINE!"

"KATHERINE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Closer to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang