My Only One - Mocca🎧🎧🎧
"Shila dateng ya ke ultah gue malem minggu ini! jangan lupa ajak ari" shila mencoba tersenyum, lalu menerima surat undangan sweet seventeen dari vidya.
"gue usahain ya vid" vidya tersenyum sambil mengatakan sip lalu setelahnya pergi lagi membagikan undangan ulang tahun nya kepada yang lain.
shila derdecih, bagai mana bisa ia mengajak ari. menghubunginya saja sudah sesulit menghubungi presiden obama.
"ashila naffilan" tak perlu repot menoleh shilla tau persis siapa yg memanggil nya.
"hmm" gumam shila sambil memakan pempek nya.
"berangkat ke ultah vidya sama siapa?" tanya cowo bermata sipit yang tidak bukan adalah Rico.
"sama ari" ucap shila seadanya "kalau dia masih hidup sih" sambung nya lagi. Rico tertawa renyah.
"kalo ari nggak bisa, bareng gue aja ya?" tawar cowo itu, shila memandang nya aneh. sudah berapa kali shila katakan bahwa ia tidak mau keluar bersama rico.
"sebagai teman shila, jangan negatif thinking terus dong sama gue" Rico tau kalo ia masih mendekati shila dengan cara agresif shila tidak akan merespon. apalagi jika ada cowo sialan bernama ari itu.
tapi ini kesempatan rico, apalagi ari kabar nya sedang sibuk dengan kegiatan DJ nya dan sangat sulit dihubungi. itusih yang rico tau dari kelompok gossip kelas nya.
"gatau deh" jawab shila lalu bangkit meninggalkan mangkuk pempek yang isinya masih setengah.
"sial!"
🎧🎧🎧
"intinya lah ri!kamu bisa temenin aku nggak?" shila sudah berdecak sebal sedari tadi karna ari tidak memberikan kepastian.
cowok itu menghembuskan nafas nya lelah, walaupun hanya lewat telefon shila tau bahwa ari sudah kelewat lelah dengan jadwal DJ yang sangat padat.
sudah tau begitu masih saja memaksakan diri. kalau ditanya paling cuma jawab its oke aku enjoy kok. hah dia pikir hidup ari cuma tentang dirinya sendiri? kalau gitu gimana tentang shila yang 7bulan ini telah resmi menjadi kekasihnya setelah aksi menyatakan perasaan saat pensi sekolah.
"shila, nanti aku telfon lagi ya? aku harus naik....."
"aku anggap jawaban nya nggak" potong shila sebelum ari nenyelesaikan ucapan nya.
ari hanya bisa pasrah saat shila marah seperti ini. setiap kali ada masalah alasan nya pasti sama. ari yang sibuk dan tidak bisa menemani shila.
kalau saja keadaan nya ari sedang tidak ada job dengan senang hati ia akan menghubungi shila untuk menjelaskan dan memberikan pengertian kepada gadisnya itu tapi sekarang ari hanya bisa menurut saat ponsel nya diambil sang manager karna harus tampil DJ.
bagaimana pun ari harus profesional.
🎧🎧🎧
shila mendengus sebal saat nendapati postingan instagram ari. seperti biasa foto ari saat sedang menjadi DJ.
pagi ini belum ada satupun notifikasi dari ari. harus nya hari ini ari berangkat sekolah karna kemarin ia sudah pulang dari acara MnG nya di Tasik.
shila memutuskan untuk berangkat sekarang. mood nya benar-benar tidak baik dan lagi itu karena ari. pacarnya sendiri.
"ari belum pulang ya shil?" tanya Sean, kakak shila.
"gatau, anter yuk bang gue ada piket nih"
sean menggeleng melihat tingkah shila. tanpa banyak komentar sean bangkit dari meja makan,menyambar kunci mobil. biarkan saja ia masih pake kolor toh dia hanya mengantar sampe depan sekolah nggak pake turun segala.
"aku berangkat sama sean!" dahi sean berkerut, kenapa shila bawa-bawa namanya sambil bersuara keras begitu?
"ayolah shil jangan marah dong, aku lagi usahain kok buat mundurin jadwalnya" sean tau itu suara ari.
dan sean juga tau pasti adik kecil nya itu lagi ngambek ke ari garagara kesibukan cowoknya itu. jangan tanya kenapa sean tau, jawaban nya cuma satu karna udah sering.
sean memutuskan untuk berbaik hati kepada ari dan membantunya. sean itu cowo, dan dia tau gimana posisi ari sekarang. walaupun shila adiknya tapi shila tetap salah, harusnya dia harus tau resiko pacaran dengan ari dari awal mereka jadian. dan sean pun udah berulangkalo ngomong ke shila tentang hal itu, tapi namnya juga cewe. nggak mau kalah.
dengan langkah pelan namun pasti sean berjalan mendekat kearah pintu lalu menutup dan menguncinya dari luar.
"shil, berangkat sama ari ya. abang mules" teriak sean dari dalam, shila tau itu cuma alasan. dan shila benci abangnya, semua cowo emang nyebelin!
shila lalu menatap ari yg sudah menatap nya penuh harap. cewe itu akhirnya mengalah dan berjalan kearah mobil ari yg diparkir didepan rumah nya.
dengan sigap ari membukakan pintu mobil untuk shila. selama di perjalanan ari selalu berusaha memcairkan suasana dengan sekedar bertanya kepada shila. namun hanya ditanggapin cuek sama ceweknya itu.
sabar ri, untung cinta
sesampainya diparkiran sekolah shila buru-buru keluar dari mobil, tapi ari selalu lebih cepat untuk menahan pergelangan tangan shila.
"iya shil, aku bakal dateng ke ulang tahun vidya nemenin kamu" ucap ari, saat shila hendak melayangkan protes.
cewek itu menatap ari tidak yakin.
"aku akan batalin jadwalku hari itu" jelas ari.
"kamu yakin?" tanya shila memastikan.
"iya sayang, aku nggak mungkin ngundur jadwal nya tapi aku juga nggak mungkin ngecewain pacarku ini lagi. jadi aku bakal batalin, habis ini aku bakal hubungin managerku. janji" shila tersenyum kecil, lalu mengangguk.
"oke"
"oke doang?" shila mengerutkan alisnya.
"maunya?"
"cium" goda ari sambil nunjuk pipi kirinya. shila melotot tajam lalu memukul lengan ari.
"maunyaaa" ari terkekeh melihat tingkah menggemaskan + pipi merah pacarnya itu.
"bercanda sayang" ucap ari sambil memegang tangan shila yg tadi memukul lengan nya.
dengan lembut ari mengenggam tangan shila, lalu mencium punggung tangan gadis itu. dada shila selalu menghangat setiap kali ari melakukan hal itu.
"i love you ashila"
"i love you more ari"
"no, i love you most ashila naffilan"
dan entah untuk keberapa kalinya, shila kembali jatuh hati kepada ari.
tbc
part pertama yeyy, sangat amat ditunggu ya vote dan comment nya buat part pertama ini. i hope you like it guys!💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Enough × Ari Irham
Fanfiction"kenapa seolah-olah semua ini tentang aku? tentang hobi DJ-ku? apa hubungan kita ini cuma dijalani sama satu orang? sama aku doang?" ari memandang lekat cewe yang duduk dihadapan nya. "karna emang nyata nya semua karna kamu! kamu yang nggak pernah c...