BIW - (7)

50 0 0
                                    

Happy Reading...
🍒🍒🍒

______________________________________

Begitu masuk di dalam kamarnya Alardo segera menghempaskan tubuhnya di sebuah sofa yang berada di situ. Dia memijit kepalanya perlahan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, apakah ini sebuah kebetulan dimana wanita semalam yang di temukannya adalah wanita yang dicarinya selama ini? Sungguh dia tak habis pikir bisa bertemu dengan wanita itu di tempat yang menurutnya tak akan mungkin di kunjungi oleh wanita seperti dia yang tahu betul bagaimana seorang Queenly sesuai dengan apa yang di ceritakan oleh mama dan papanya. Mungkinkah jika wanita itu sudah berubah karena sudah tumbuh dewasa dan pergaulannya seperti di tempat itu? Alardo hanya bisa menebak namun dalam dirinya dia juga masih kesal dengan Queenly yang bersikap seperti tadi. Hanya saja entah kenapa dia tak langsung marah di depan wanita itu begitu melihat wajahnya yang sangat mempesona dan mampu menjebak siapa saja yang melihat kedalaman matanya yang sangat menyejukkan.

Suara pintu dibuka menyadarkan Alardo jika ada yang masuk ke dalam kamarnya dan itu sangat tidak dirinya sukai karena dia melarang keras siapapun yang masuk kamarnya tanpa seijinnya apa lagi tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

"Kak Zaaa!"Jerit Queenly yang langsung duduk di sofa bersama dengan Alardo ketika dirinya melihat kakaknya itu nampak lelah di sofa. Alardo yang mendengar suara Queenly segera membuka matanya namun terlambat karena ketika dia membuka matanya Queenly sudah berada tepat di sampingnya dan begitu dekat bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas wanita itu membuatnya sedikit terkejut namun segera menetralkan ekspresinya.

"Queen mau minta maaf sama kak Za soal yang tadi. Tadi Queen cuman bercanda doang kok kak." Tatapan Queenly tak beralih kemanapun karena sekarang dia sungguh menatap manik Alardo, bukannya apa hanya saja dia ingin agar Alardo melihat kesungguhannya untuk meminta maaf. Namun entah kenapa dia merasa tertarik dengan manik Alardo sehingga dia sampai memiringkan kepalanya memperhatikan manik itu lebih dekat membuat jaraknya dengan Alardo semakin tak ada batasnya bahkan kini tubuhnya sudah begitu rapat dengan pria itu. Rahang Alardo mengeras karena ulah Queenly yang tiba - tiba seperti itu, tidak kah wanita itu sadari bahwa aksinya itu memberikan efek yang sangat tidak enak untuk pria itu.

"Qu, queen apa yang kau lakukan?"Tanya pria itu setengah terbata saat hembusan nafas wanita itu menerpa wajahnya.

CUP!

Tanpa disadari oleh Alardo, Queenly melakukan sesuatu yang tidak sempat di perhitungkan olehnya. Tanpa aba-aba wanita itu mengecup kelopak mata pria itu dengan cepat dan bahkan saat ini dengan senyum merekah dia menatap Alardao yang masih dengan keterkejutan yang barusan. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali bahkan tanpa di sadarinya jika sedari tadi ia menahan nafasnya.

"Aku suka mata kak Za." Astaga Alardo rasanya akan terkena serangan jantung kalau seandainya dia memiliki riwayat penyakit jantung. Bagaimana tidak karena dalam sehari ini entah sudah berapa kali dia mendapatkan kejutan tak terkira padahal hari ini bukanlah ulang tahun nya. Alardo terdiam tak berkutik mendapat perlakuan semacam itu dari wanita yang baru di lihat nya belum sampai sehari.

"Maaf juga buat yang sebelumnya." Sebelah alis pria itu terangkat menatap bingung pada Wanita yang masih berada di sampingnya. Queenly yang tangkap akan kebingungan Alardo pung menghembuskan nafas beratnya. "Queen minta maaf karena sudah merepotkan kak Za selama sebulan ini. Sungguh Queen minta maaf." Alardo yang menatap Queen matanya sudah nampak berkaca-kaca menahan bulir air matanya yang sudah terkumpul. Dirinya yang awal sudah emosi mengingat jika sebulan ini dia kurang istirahat karena Queenly seketika tak bisa memarahi wanita di depannya."Aku maafkan tapi lain kali jangan di ulang." Secepat kecepatan cahaya dan angin maka secepat itulah ekspresi wajah Queenly berubah drastis. Hanya dalam sekejap saja entah sudah berapa kali Queenly merubah ekspresinya dimana sekarang dia sudah kembali tersenyum girang. Bahkan air mata yang sudah membendung tadi sudah tak ada lagi. Entah bagaimana dia melakukan hal tersebut Alardo hanya geleng-geleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful In WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang