Chapter 2 (Pertemuan Pertama)

37 3 0
                                    

    Bel berbunyi 2 kali tanda istirahat. Semua murid bergegas menuju kantin begitu juga dengan Niana dan Karin.

"Rin, gue laper banget nih, yuk ke kantin" ajak Niana sambil memegang perutnya yang sejak tadi keroncongan.

"Yuk, gue juga laper"

    Mereka berdua pergi ke kantin bersama. Di tengah perjalanan ke kantik tiba-tiba Niana dipanggil ke ruang guru karena ada titipan dari Dinda.

"Ni kayaknya nama lo dipanggil tuh" Karin menyenggol lengan Niana.

"Masa sih" jawab Niana tidak yakin.

"Iya barusan nama lo dipanggil, buruan gih ke ruang guru. Ntar kalau lo ga kesana bisa kena kasus lo" Karin menakuti Niana.

"Yaudah deh gue ke ruang guru bentar ya, lo ke kantin duluan aja ntar gue nyusul" Niana segera menuju ke ruang guru.

"Okay" seru Karin.

****

    Saat berjalan ke ruang guru Niana gugup karena ini pertama kalinya Niana dipanggil ke ruang guru. Niana ketakutan apalagi dia masih tergolong siswi baru. Masa iya sih siswi baru udah bikin ulah.

"Permisi bu, tadi saya dengar nama saya dipanggil. A-Ada apa ya bu? A-Apa saya membuat kesalahan?" Tanya Niana dengan nada gemetar.

"Tidak, tadi ibu kamu menitipkan buku ini. Katanya ketinggalan di meja belajar" ucap Bu Rena.

    Niana lega, ternyata hanya sebuah titipan jika itu sebuah kasus entah apa yang terjadi sekarang pada Niana.

****

    Niana berjalan di koridor dan segera menuju ke kantin menyusul Karin sambil membawa buku titipan dari ibunya.

"Bruk, aduh" buku Niana jatuh. Niana kaget ketika ada seorang laki-laki menabraknya.

"Kalau jalan itu lihat dong, lo punya mata gak sih" kata cowok itu dengan kasar. Niana hanya diam saja, kemudian Niana pergi meninggalkan cowok tersebut tanpa melihatnya sedikit pun.

"Dia yang nabrak tapi kenapa gue yang disalahin, dasar cowok gaje" batin Niana.

****

"Hai rin, sorry ya lama soalnya tadi ada cowok yang nabrak gue jadi gue..." Niana belum selesai bicara sudah dipotong aja sama Karin.

"Alah udah gak usah dibahas, gapapa kok santai aja".

****

    Niana dan Karin bejalan di koridor sekolah. "Ni gue ke toilet dulu ya, kebelet nih" Kata Karin. "Yaudah due temenin ya?" Pinta Niana. "Gausah dek Ni gue sendiri aja. Lagian gue gak suka kalau ke toilet pakek dianterin segala" Karin menolak Niana yang ingin mengantarnya ke toilet, tetapi Niana hanya mengangguk dan dia kembali ke kelas.

   Saat berjalan Niana melihat ke arah lapangan basket. Banyak anak laki-laki sedang bermain bola basket. Niana memperhatika satu persatu laki-laki yang sedang bermain basket. Pandangan Niana terhenti sejak melihat seorang lelaki yang sedang mempasing bola. Niana terus memandangi lelaki tersebut. "Keren banget" batin Niana.

    Tidak terasa bel masuk kini berbunyi. Semua anak yang berada di lapangan basket segera menuju ke kelas masing-masing begitu pula dengan Niana.

****

Bel tanda pulang kini berbunyi. Semua murid bergegas untuk pulang. Tetapi Niana tidak, dia hanya terdiam di kursinya, dia sedang melamun.

"Woi Niana lo gak pulang? Ngelamun aja." Tanya Karin.

"Eh iya yuk kita pulang" jawab Niana dengan cengar-cengir.

Makasih kalian yang udah nyempetin baca cerita diatas dan
Jangan lupa coment + voteny  ya gays :)

sorry ya kalau kurang menarik. Jika da yang mau beri saran bisa coment :)

Deep In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang