Pantaskah?
Seberapa pantaskah kau untuk ku tungguAlunan lirik itu menyusup ke hati dan pikiranku. Aku jadi mulai ikut bertanya pada sepoi angin, manatau angin menyampaikan padamu. Cukup lelah menunggu kau bersama sebongkah es hatimu. Bukannya menghangat malah teramat dingin.
Cukup indahkah dirimu untuk s'lalu kunantikan
Tentu kamu indah. Teramat indah. Senyumanmu sangatlah indah. Lengkung bibirmu dengan mata yang menyipit sangatlah selaras. Hidungmu mancung serupa dengan kaum India. Kulitmu putih bersih. Pahatan kamu indah.
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Sayangnya tidak pernah kau menghantuiku dalam mimpi. Padahal aku selalu memikirkanmu. Ada pepataha yang berkata, "Jika dia benar ada di hatimu maka ia akan masuk juga ke mimpimu."
Mampukah kita bertahan disaat kita jauh
Aku tak tahu jawaban akan ini. Sudah sebulan. Kamu tetap terlihat bahagia tanpa pertemuan Minggu. Berbanding terbalik denganku. Tak adil memang.
Seberapa hebatkah kau untuk kubanggakan
Tentu kau hebat, terutama dalam pelajaran, IPK kamu nyaris sempurna. Tidak hanya aku yang membanggakanmu karena orang lainpun begitu. Sudahlah, kamu sangat pantasku banggakan.
Cukup tangguhkah dirimu untuk s'lalu kuandalkan
Semua juga tahu kau selalu bisa diandalkan. Hingga terkadang aku merasa rendah diri. Bahkan merasa dipukul rata karena jelas perlakuanmu tidak hanya untukku.
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang
Tentu kau mampu menggandeng orang lain, tidak hanya aku. Dengan ketulusanmu akan mempertahankan martabat orang lain.
Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang
Tentu tidak! Kamulah yang menggoyahkan hatiku. Bertahta dengan andil terbesar sebagai pelaku yang membuatku bimbang. Bimbang yang semakin lama menggerogoti seluruh hati.
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
Hanya kaulah yang benar benar memahamikuIYA... IYA... IYA... Aku akui. Entahlah kamu. Aku tertawa renyah nan pilu.
Menunggu terus. Sampai kapan?
Kau pergi dan hilang ke mana pun kau suka
Iya, sebulan. Hilang tanpa jejak. Tetap ada sih sedikit bekas bahwa kamu sibuk dengan study dan 'para wanitamu'. Aku usap air yang mengalir di pipi. Mengusahakan sebuah senyum yang menyesakkan.
Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan
Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan
Diantara peri aku s'lalu menantimu
KAMU SEDANG MEMBACA
Seberapa Pantas? [Songfict Event 4 PPJI]
Short StoryAlunan itu menohokku. Akupun ikut bertanya. Pantaskah?