***

45 2 0
                                    

Semenjak aku tau kak dany udah punya pacar. Aku pun mencoba menghindar dari dia..
"Dek"
Aku pun hanya mlengos tanpa berkata sepatahpun dan juga tanpa tersenyum.
Oh tuhan aku bisa apa? Kenapa bisa begini?kenapa kau pertemukan jika akhirnya memisah kan?
Aku hanya merenung dan befikir bagaimana aku harus melupakannya.

hari demi hari telah beganti tak ada yang bisa ku perbuat. Setiap kali melihat dia di sekolah membuatku merasa tersiksa.
Tapi aku mencoba untuk terbiasa. Suatu hari dia mengajakku berbicara.
Aku harus apa?apakah aku harus menghindar lagi karena posisi dia udah punya pacar?aku mulai berfikir lagi. Kenapa aku harus seperti ini?toh aku juga bukan siapa siapanya. Aku ga berhak marah juga sama dia.

"Bagaimana kabar mu" sok care banget orang ini. Dia menanyakan kabar ku. Padahal aku selalu acuh padanya. Tapi kenapa dia juga ga peka sih. Kenapa dia ga tanya kenapa aku selalu menghindar darinya. Bikin bt aja.

"Baik baik aja akan, kalo kakak sendiri?"
"Aku ga baik baik..ehe"
"Haa?kenapa?"
Aku mulai khawatir apa yang di jawab kak Dany. Kenapa kabarnya ga baik baik?
" Aku ga baik baik karna 3 bulan yang akan datang aku harus siap mengikuti UN"
Aku pun lega. Ku kira dia punya penyakit apa makanya kabarnya kurang baik.
"Kak, kamu harus semangat. Makanya kamu harus persiapin ini sejak awal. Seharusnya sejak kamu duduk di kelas 10"
Kami melangkah menuju masjid untuk menjalankannya sholat Dhuha bersama.
"Iya sih, bener juga katamu. Tapi ini tu sudah terlambat" jawabnya dengan nada ragu ragu.
" Kak ga ada kata terlambat.mulai sekarang kamu harus tekun belajar".
Aku pun menenangkan dan menyemangatinya.

Setelah kami menyelesaikan sholat dhuha. Bel sirine berbunyi. Waktu istirahat sudah selesai. Kami menuju kelas masing masing tanpa menyapa satu sama lain.
Kulihat dia masih merasa takut.
Kok takut?apa dia tadi sholatnya ngga khusyuk ya.ahaha bomat sih.

Tahun baru cina telah tiba, biasanya kalo begini nih yang paling aku suka.
Angpao bertebaran dimana mana. 
Dan biasanya pula hari dimana akan turun hujan. Bagi orang cina , itu tanda sebuah keberkahan.
Rencana nya temen temen ku mau ngadain wisata ke puncak Bogor, wuih seperti nya seru nih kalo aku ikut.
"Yuk ikut wisata ke puncak Bogor , kamu ikutan join ga?"
Kata milenia dengan nada menggoda.
"Boleh, btw tapi aku sama siapa?apa kalian naik mobil?"
"Iyaa"Jawab temanku milenia.
Sepertinya aku bisa ikut kalian..
Ehh tapi sepertinya mobil yang dibawa temanku ini gak muat untuk ber 10 orang..Gilak aja nanti mau sempit sempitan.
Akhirnya ku putuskan tidak ikut bersama mereka.
Tapi mereka selalu memaksaku untuk ikut, dan Meraka berpikir jika aku lebih baik mengajak sesorang yang mau menyumbangkan mobilnya .
Aku mulai berpikir siapa yang mau ku ajak pergi ke sana. Secara pasti kan macet, rame,

"Mending kamu ngajak Dany aja"
Suara datang dan merusak suasana hati ku. Sangat. Menjengkelkan.
"Gilak aja aku ngajak kak dany, so pasti ga mau lah, paling dia nolak mau ditaruh mana muka aku". Aku sangat kesal dengan milenia,kenapa dia bepikir kalo aku akan ngajak kak dany.
"Ya gapapalah, kamu coba dulu . Aku yakin dia mau. Ayolahh"
Aku pergi meninggalkan mereka semua karna udah malem bunda pasti khawatir aku pergi tanpa membawa hp.

Dengan lelah aku pergi kedapur mengambil semua makan di kulkas dan membawanya ke kamar tidur.

~~
Aku mulai memberanikan diri untuk mengajak kak Dany
"Kak"

"Iya?" Fastrespond amat nih orang.

"Kamu mau ikut aku sama temen temen ke puncak ?" Ku ambil bantal dan siap siap ku lemparkan ke pintu jika dia menolaknya.

"Wah seru juga, boleh lah". SUMPAH gilakkk demi apaaaa, dia mau woyy.

Akhirnya kita pun jadi berangkat .
Aku se mobil dengan kak dany, hanya berdua . Suasana hening pun terjadi. Dan kita bingung mau ngomong terus bahas tentang apa , bingung nyari topik pembahasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RacingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang