Acara MOS telah usai . Kini saatnya pembagian kelas . Saphira berjalan menyusuri koridor dan melihat kertas yang tertempel di pintu deretan kelas 10 . Ia mencari namanya berada di kelas yang mana .
Satu persatu ia telusuri dan kini ia menemukan namanya tertera di kelas 10 IPA 3 . Itu artinya selama 3 tahun kedepan ia akan menjadi siswa di kelas ini dengan kawan-kawan yang sama pula .Ia masuk kedalam kelas dan sepertinya ia adalah siswa paling akhir yang menemukan kelasnya . Karena semua bangku telah penuh oleh penghuni baru kelas itu . Disini ia tidak mempunyai teman yang dikenal , karena dia baru saja pindah dari Batam ke Jakarta dikarenakan Papah nya dipindah tugaskan di Jakarta . Ia melihat hanya ada satu bangku kosong di pojok belakang kelas , di sebelah seorang lelaki yang sedang fokus dengan ponselnya . Karena ia bingung harus duduk dimana , akhirnya dia menuju di meja tempat lelaki itu bermain ponsel .
" Hei , gue boleh duduk disini ? " tanya nya memastikan dengan raut wajah takut . Ya , karena dia belum terbiasa dengan lingkungan yang baru ini .
" Jangan disini . Yang lain aja " ucap lelaki itu dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya tersebut.
" Tapi yang lain udah penuh , tinggal sebelah lo yang kosong . Gue murid kelas sini juga kok " ucap nya meyakinkan lelaki ini .
Lelaki ini melirik sekilas ke arah Saphira dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas untuk memastikan apakah benar semua bangku telah terisi . Dan ternyata benar , satu-satunya bangku kosong ada di sebelahnya .
Lelaki itu lalu mengambil tas yang ia letakkan di bangku sebelahnya tersebut dan membuat Saphira kembali bertanya .
" Jadi gue boleh duduk disini ? " tanya nya lagi .
Namun , tak ada sahutan dari lelaki tersebut . Hanya ada anggukan yang ia lakukan . Dan itu menandakan bahwa si lelaki ini mengijinkan Saphira duduk di sebelahnya .Saphira meletakkan tas di atas meja dan duduk di sebelah lelaki itu . Sesungguhnya ini bukanlah tempat yang ia inginkan . Sejak SD hingga SMP , dia selalu duduk di depan . Ia merasa ketika ia duduk didepan , pelajaran yang diajarkan oleh guru akan cepat ia cerna . Namun sekarang dengan terpaksa ia duduk di belakang . Ia melirik teman sebangkunya yang sangat aneh ini . Ia merasa jika tidak kenal dengan teman sebangku sendiri maka ia akan kesulitan beradaptasi .
Ia mengumpulkan keberanian untuk memulai pembicaraan ." Hai , Gue Saphira Najwa Rusdiantoro . Lo bisa panggil gue Saphira . Gue dari Batam , jadi gue belum tau banyak tentang orang sini . Nama lo siapa ? " ujar nya panjang lebar kepada lelaki itu .
" Guru nya udah dateng " ucap lelaki itu dengan dinginnya .
Ditanya apa , jawabnya apa . Dasar cowok aneh
Batin Saphira .
***
Saphira ingin sekali mengelilingi sekolah barunya ini , namun , ia tidak ada teman untuk menemaninya melihat - lihat sekolah baru nya ini . Ia masih enggan untuk berkenalan dengan teman-teman barunya . Apa ia harus mengajak lelaki es itu ?
Haha miris sekali . Ditanya namanya saja tidak ada jawaban . Apalagi mengajaknya mengelilingi sekolah .
Namun , ia sangat ingin mencoba mengajak lelaki itu . Ia ingin berteman akrab dengan chairmate nya itu . Ia lalu membuka pembicaraan lagi dengan lelaki itu setelah bel istirahat berbunyi , itu tandanya tak ada alasan guru datang lagi ." Oh iya tadi lo belum jawab gue . Nama lo siapa ta-di " belum sempat selesai berbicara , lelaki itu sudah enyah dari sebelahnya dan hanya tersisa pemandangan punggung lelaki itu yang menjauh keluar kelas . Saphira mendengus kesal karena tidak diperhatikan oleh lelaki tersebut .
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sapphire
RomanceBiru Safir Warna kesukaan seorang lelaki bernama Samudra Warna yang begitu berarti untuknya Ia berharap bisa menemukan biru safir dalam kehidupannya Yang memberinya kedamaian dan kenyamanan Hingga akhirnya ia menemukan yang dicarinya Namun mencap...