Setelah seminggu berada di sekolah barunya . Suasana mulai berbeda . Semenjak hari pertama Saphira mengetahui nama Samudra , kini Saphira mencoba mengakrabkan diri dengan Sam , mengingat mereka adalah chairmate .
" Sam , ajarin gue gambar buat pelajaran gambar dong . Gue paling lemah kalo soal gambar " ucap nya memohon pada Sam
" Gue juga ga bisa " balas Sam dengan nada dingin yang selalu melekat padanya itu .
" Ah lo mah pelit sama gue Sam " ucap Saphira lesu sembari meletakkan kepalanya di meja dan mencoba menggambar se bisa nya dia .
Samudra tak menghiraukan kekecewaan Saphira . Ia melihat sekilas ke arah Saphira . Dia tertidur . Tentu saja . Kali ini adalah jam kosong . Karena guru menggambar sedang ditugaskan ke kantor dinas .
Dengan pensil dan kertas yang ada didepannya , Sam mulai memainkan pensil itu di atas kertas dengan telaten . Entah apa yang di lukisnya .
***
Hujan deras mengguyur ibukota sore hari ini . Mengakibatkan warga yang hendak pulang dari aktivitasnya hari ini menjadi sedikit terhambat .
Saphira yang masih di sekolah kebingungan bagaimana ia pulang kerumah . Teman-temannya sudah pulang duluan karena hari ini dia ekstra . Kakak nya hari ini tidak bisa menjemputnya karena ada praktek kedokteran di kampusnya . Mama nya sedang ada di butik dan papa nya sedang di luar kota . Ia juga hari ini tidak membawa motor . Sial
Ia menunggu dalam derasnya hujan dan dingin nya hawa yang dirasakannya saat ini . Ia menunggu reda untuk menaiki angkot agar bisa sampai kerumah .
Namun hujan tak kunjung reda , ia bertekad untuk nekat menerobos hujan . Masa bodoh dengan hujan deras yang akan membasahi tubuhnya . Yang ada dipikirannya sekarang hanya , ia harus sampai dirumah sebelum langit berubah menjadi gelap .
Baru satu langkah ia hendak menerobos hujan . Ada suara seseorang yang membuatnya mundur lagi .
" Eh lo cewe tas biru " suara itu terdengar
" Gue ? " ucap Saphira sembari menunjuk dirinya sendiri
" Iya lah . Siapa lagi ? Tinggal lo doang disini " ucap lelaki itu .
Saphira mengedarkan pandangan ke sekelilingnya . Dan ternyata benar . Hanya menyisakan dia di sekolah ini . Ralat . Dia dan lelaki ini .
" Oh iya " jawabnya simpel
" Gue Beno Assegaf Mahendra . Anak 12 IPS 1 . Lo ?" ucapnya ramah sembari mengulurkan tangan nya pada Saphira
" Gue Saphira " ucap nya sembari tersenyum tanpa membalas uluran tangan Beno .
" Oh gitu . Kenapa lo belum pulang ? Ini udah mau maghrib loh " jawab Beno sambil menarik tangannya kembali .
" Gue nunggu hujan reda . Ga ada yang bisa jemput gue " jelasnya
" Cewek ngga baik pulang malem . Apalagi kalo sendirian . Ayok gue anterin pulang " ajak Beno
" Nggak deh makasih . Gue nunggu hujan reda aja . Kita baru kenal juga " balasnya dengan lembut
" Udah kalem aja . Daripada lo disini sendirian . Tuh kan udah adzan . Ayo gih balik . Lo belum tau kan cerita tentang sekolah ini kalo udah adzan maghrib ? Gue bawa mobil kok . Ngga bakal kehujanan " jawabnya sambil berusaha menakuti Saphira .
Saphira berpikir keras untuk menerima atau menolak tawaran Beno . Dan akhirnya
" Gue ngga ngerepotin ? Rumah gue ada di daerah Blok M "
" Searah sama gue kok . Udah ayok keburu setannya muncul . Ih serem " ucap Beno dengan humor receh nya itu .
" Yaudah deh " Akhirnya Saphira mengambil keputusan untuk menerima tawaran Beno . Dan mereka berlari cepat menuju parkiran dimana Camry hitam itu terparkir .
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sapphire
RomanceBiru Safir Warna kesukaan seorang lelaki bernama Samudra Warna yang begitu berarti untuknya Ia berharap bisa menemukan biru safir dalam kehidupannya Yang memberinya kedamaian dan kenyamanan Hingga akhirnya ia menemukan yang dicarinya Namun mencap...