Part 8

336 32 0
                                    

Gavin POV

Kejadian tadi pagi sangat menyita fokusku hari ini.Aku tidak bisa fokus pada pelajaran Pak Fahri.Kejadian tadi pagi juga membuat detak jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

"Stop it Gavin!Lo ga boleh suka sama Airine lo udah punya Aira!"ucapku dalam hati.

"Tapi Airine juga cantik,baik,pinter lagi."batinku berperang.

"Tapi tatapan Airine tadi pagi sangat berbeda,aku tidak bisa mengartikan tatapan itu."ucapku dalam hati.

Aku sempat terpaku saat melihat tatapan matanya.Dan aku juga seperti melihat tatapan matanya terluka.Tapi apa itu karena aku?

"Arrghhh."aku berteriak.

"Ada apa Gavin?"Oh tidak,Pak Fahri mulai mengeluarkan tatapan membunuhnya.

"Eh gapapa pak."ucapku sambil tersenyum paksa.

"Coba ulangi apa yang sudah saya jelaskan."Sial!aku tidak memperhatikannya dari tadi,lantas apa yang harus aku jelaskan?!

"Maaf Pak tapi suara Bapak tidak terdengar sampai meja saya."alasan macam apa itu Gavin?!

"Kamu!!!"ucap Pak Fahri geram.

"Gavin kamu duduk bersama Airine agar suara saya terdengar oleh kamu."lanjut Pak Fahri dengan sinis.

"Tapi Pak--"

"Cepat!!Tidak usah membantah!"kalau sudah begini mau alasan apa lagi.

Lalu aku mengemasi barang-barangku di dalam tas dan segera membawa tasku.

"Masih untung ga dikeluarin."batinku bersyukur.

"Hai."sapaku pada Airine,ya dia yang menyita fokusku hari ini.

"Juga."ucapnya singkat sambil tersenyum seperti sedikit 'terpaksa' lalu dia kembali memperhatikan Pak Fahri.

"Ayolah Gavin,kau harus fokus!"batinku mengingatkan.

Setelah itu aku fokus pada pelajaran Pak Fahri.

POV End

****
Skip>>

"Rin kantin gak?"ucap Nadia.

"Yuk Nad."ucap Airine.

"Tumben lo ga bawa--"ucap Rachel.

"Yuk buruan ke kantin ntar keburu masuk."potong Airine sambil menarik Nadia dan Rachel.

"Vin ikut ga?"ucap Nadia.

"Yaudah deh bareng."ucap Gavin lalu berdiri.

Setelah itu mereka jalan menuju kantin.Semua mata memperhatikan mereka,lebih tepatnya Gavin dan Airine yang berada di belakang Nadia dan Rachel.

"Ih itu kan ka Gavin kapten basket sekolah kita?"bisik salah satu siswi.

"Iya,itu sebelahnya siapa ya?"bisik temannya.

"Itu ka Airine,dia pinter banget, kalo guru-guru yang ngajar kelas XI-IPA1,kelasnya ka Airine masuk ke kelas gue pasti nyeritain dia."bisik temannya yang satu lagi.

"Dia juga baik parah,pas kantin penuh dan gue lagi antri bakso eh ternyata pas bagian gue di depan abis baksonya sama ka Airine,tapi dia malah ngasih bakso itu ke gue baik banget kan?"bisik siswi yang pertama tadi.

"Cocok banget mereka,yang cewe cantik,pinter,baik yang cowo ganteng,baik,populer lagi.Gue mau deh jadi shiper mereka."bisik temannya

Airine dan Gavin mendengar semua yang dibisikkan oleh siswi-siswi tersebut dan Airine langsung menunduk sambil menyembunyikan rona merah diwajahnya.

Secret Admirer [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang