JIN #1. Hero

72 4 0
                                    

"Halah dasar pendek."

"Gak usah sok baek deh."

"Lo tuh gak berguna banget sih."

"Gue denger bokap lo itu pembunuh ya? Nyokap lo pencuri. Hihh anak kriminal."

Itulah ejek-ejekan yang kau dapat saat kau baru saja memasuki kelasmu. Sebenarnya kau sudah terbiasa dengan hal ini yang sudah terjadi sejak awal tahun SMA. Tapi entah mengapa di tahun terakhir kau tidak tahan lagi dengan semua ejekan.

"Iya gue pendek. Gue pendek tapi gue masih tau murah hati. Terserah lo pada nganggep gue sok baek. Gue udah lakuin berbagai kebaikan dengan tulus. Gue gak berguna? Lo pada yang nganggep gitu. Ortu gue kriminal? FITNAH!! LO PADA EMANG UDAH LIAT DENGAN MATA KEPALA SENDIRI?"

Plakk

Kau baru saja ditampar oleh ratu sekolahmu yang kau anggap 'Ratu dari Kemunafikkan'.

"Heh! Diem aja lo. Inget kenyataan. Jangan asal ngomong. Ngerti?"

"Lo yang diem aja. Gak usah ngatur hidup orang. Nyebarin fitnah lagi."

Sang ratu sekolah baru saja akan menamparmu lagi ketika sebuah tangan menahannya.

"Hentikan!" kata orang itu. Suara berat yang tegas dan penuh penekanan terdengar oleh telingamu.

"Siapa lo?" tanya si ratu.

"Nama lo Ok Yoojung kan? Siap-siap aja bokap lo nanti malem pulang dengan status dipecat." balas lelaki yang menyelamatkanmu dari tamparan tadi dengan tenang namun tegas.

Sang ratu yang baru kau ketahui bernama Ok Yoojung membelalakkan matanya. "Bokap gue pimpinan perusahaan. Ya kali dipecat." balasnya risih.

"Bohong. Bokap lo itu bawahannya bokap gue. Bokap lo kerja di Geroge Cross organization dengan jabatan OFFICE BOY." katanya lagi dengan penekanan pada office boy.

Kelasmu pun mulai berbisik-bisik. Yoojung menatap sekelilingnya dengan risih dan mulut yang setengah terbuka. Ia menepis tangannya yang masih di cengkram oleh lelaki itu.

"LO ITU PEMBOHONGNYA!!" teriak salah seorang murid lelaki.

"Lo pada percaya padanya?" balas Yoojung.

"Hey apa lo gak tau? Dia anak dari Kim Jinsu, Kim Seokjin!! Si orang terkaya senegara! Dia baru pindah ke sekolah kita!! KYAAAA cakepnya!!" teriak seorang perempuan. Para perempuan di kelas pun ribut.

Yoojung pun membelalakan matanya melihat lelaki yang bernama Seokjin itu. Sedangkan Seokjin melemparkan senyuman penuh kemenangan.

"Ya, gue cuman bilang siap-siap aja."

Yoojung menatap sekelilingnya lalu terjatuh dengan lututnya. Ia melipat tangannya memohon. "Gue mohon. Jangan lakukan itu."

Seokjin tampak berpikir sebentar. "Berapa lama lo di bully olehnya?" tanyanya padamu.

"Se-sejak awal tahun SMA."

"Hm. Kalau begitu lihat saja nanti saat pulang sekolah." kata Seokjin lalu menarikmu keluar kelas meninggalkan Yoojung masih berlutut dan kelas yang ribut membicarakannya.

Seokjin menarikmu sampai ke ruang kepala sekolah. "Kim seonsaeng-nim."

"Ne. Ah Jin-ya. Eoh? (y/n)-ya? Ada apa ini?"

"Kim seonsaeng-nim. Anakmu telah di bully oleh sang ratu sekolah sejak awal tahun ia SMA." kata Seokjin mengutip 'ratu sekolah'.

"Mwo? Apa itu benar (y/n)-ya?" tanya Kim seonsaengnim yang tak lain adalah ayahmu. "Wae? Kenapa kamu gak kasih tau appa tentang ini?"

Kau menyikut lengan Seokjin yang telah membocorkan rahasia terbesarmu.

"Soalnya aku kasihan sama dia. Takutnya appa bakal keluarin dia. Ditambah appa-nya yang jabatannya gak segede appa.."

"Park seonsaeng-nim. Panggil sang ratu sekolah." suruh appamu melalui telepon. Park seonsaeng-nim adalah guru BP sekolahmu.

"Siapa?" balas Park seonsaeng-nim.

"Ok Yoojung." kata Seokjin.

"Ah. Jin-ya. Baiklah."

"Ayo duduk. Malah berdiri saja." kata appamu mempersilahkan kalian duduk di ruang tamu kepala sekolah.

Tak lama, Yoojung sampai di ruang kepala sekolah. Ia menatapmu dan Seokjin tajam sedangkan menatap appamu lembut.

"Kim seonsaeng-nim. Kau memanggilku?"

"Ya. Ok Yoojung. Saya ingin bertanya beberapa hal padamu. Silakan duduk." Kata appamu tenang.

Yoojung duduk di sebelah Jin. "Ada apa Kim seonsaeng-nim?"

"Kenapa kau membully anak saya?"

Yoojung yang mendengar pernyataan itu membulatkan matanya. "Apa?"

"Kenapa kau membully anak saya?" tanya appamu sekali lagi sedangkan kau menundukkan kepalamu.

"Saya tidak membullynya." jawab Yoojung terkekeh. "Anakmu?"

"KENAPA KAU MEMBULLY ANAK SAYA OK YOOJUNG?!" teriak ayahmu sambil memukul meja menimbulkan suara yang kencang yang membuat mata Yoojung berair.

"Merasa seorang jagoan? Ratu sekolah? Seperti ini?" tanya appamu lagi.

Yoojung pun menundukkan kepalanya dengan air mata yang mulai keluar. Appamu memang terkenal killer. Tapi tidak jika bersamamu.

"Jin, (y/n). Kalian boleh keluar." Kata appamu.

Seokjin mengangguk lalu menggenggam tanganmu menuntunmu keluar dari ruangan itu. "Jin-ya." Panggil appamu sebelum kalian keluar. "Tolong jaga (y/n)."

Seokjin tersenyum. "Tentunya Kim seonsaeng-nim."

Seokjin menarikmu menuju kantin-yang masih sepi karena pelajaran masih berlangsung-lalu mendudukkanmu di salah satu kursi.

"Mau makan apa?" tanyanya.

"Eoh? Masih jam pelajaran. Harusnya kita di kelas."

"Tenang saja. Appamu seorang kepala sekolah ini."

"Eum.. baiklah. Roti bakar blueberry saja satu."

Seokjin mengangguk lalu berjalan menuju stand roti bakar. Tak lama, ia kembali dengan dua piring roti bakar ditangannya. Ia duduk di hadapanmu lalu memberikan sepurung roti bakar padamu.

"Ah, aku Kim Seokjin. Maaf baru berkenalan secara.. ya formal."

"Aku Kim (y/n). Gomawo." katamu.

"Gwaenchana. Aku mau memberi tahumu sesuatu."

"Ya?"

"Aku sudah mengenalmu (y/n). Aku sering melihatmu. Appamu dan appaku berteman dekat. Dan aku pertama kali melihatmu sejak setahun yang lalu."

"Benarkah? Mianhae aku tidak pernah menyadarinya." katamu lalu menunduk.

"Gwaenchana haha. Sejak itu.. aku menyukaimu (y/n)-ya." Kau bisa merasakan pipimu memerah. "Jadian yuk."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gimana? Jelek ya?:v gue tau. Gue cuman iseng bikin beginian wkwkwkw..

codeshaker
13 November 2016

Imagine With BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang