Suga #1. Act (pt.1)

50 3 0
                                    

Kau sedang berada di suatu kafe. Kau duduk di pojok ruangan dekat jendela menunggu seseorang yang sangat spesial dihatimu. Orang yabg sudah mengisi hari-harimu selama empat tahun belakangan ini.

Kau sudah berada di ruangan beraroma kopi dan coklat ini selama tiga jam dan orang yang kau tunggu belum juga datang.

Pada akhirnya kau mengeluarkan selembar kertas berserta pensil dan penghapus untuk menemani kebosananmu. Kau mulai menggambar sebuah gaun desainmu sendiri. Inilah pekerjaanmu. Seorang desainer gaun andalan.

Kau tersenyum ketika sketsamu sudah jadi. Kau memalingkan pandanganmu keluar jendela dan merasa kau baru saja membuat suatu kesalahan.

Di luar sana kau melihat seorang yeoja yang tidak kau kenali dengan seorang namja yang sangat kau kenali sedang tertawa bahagia. Sang yeoja bergelayutan manja di tangan sang namja sedangkan sang namja mencium puncak kepala sang yeoja.

Sang namja tanpa sengaja melakukan eye contact denganmu namun segera kau putuskan dengan cara berpura-pura sibuk dengan pekerjaanmu.

Di sisi lain, sang yeoja menyinggungkan senyuman kemenangan di bibirnya. Sang namja pun ikut tersenyum.

"Oppa, apakah rencana kita berhasil?" Tanya sang yeoja masih menggenggam tangan namja itu.

"Harus berhasil." Balas sang namja. Min Yoongi.

***

Kau sedang berjalan pulang ke apartemenmu. Kau tinggal sendiri di sebuah kota yang besar. Pada awalnya, orang tuamu menitipkanmu pada nenekmu. Lima tahun yang lalu, nenekmu menderita kanker dan terpaksa meninggalkanmu. Kau sudah berusaha mencari keberadaan orang tuamu tapi kau tidak pernah menemukan mereka. Seolah mereka hilang begitu saja.

Kau menekan password yang sudah hafal di luar kepalamu ketika kau sudah sampai di depan pintu apartemenmu. Ketika kau hendak masuk, kau berpikir untuk mengubah passwordmu untuk berjaga-jaga Yoongi masuk ke apartemenmu.

Kau memasuki kamar mandi untuk menenangkan pikiranmu. Otak dan hatimu mendukungmu untuk berpikir positif. Mungkin saja tadi ialah salah satu saudaranya. Tapi seingatmu, Yoongi tidak mempunyai saudara perempuan.

Pip... Pip... Pip... Pip... Tet...

Kau mendengar seseorang menekan beberapa tombol password apartemenmu. Segera kau ketahui bahwa itu adalah Yoongi. Kau menghiraukannya yang masih berusaha memasukkan password.

Kau segera menyelesaikan acara mandimu lalu merebahkan tubuhmu di ranjang mencoba untuk tidur.

Drt....

Ponselmu yang berada di atas nakas bergetar tanda pesan masuk. Kau meraihnya lalu melihat siapa pengirimnya.

Yoongi kebo :
Kok di ganti?

(Y/n) :
Tau.

Yoongi kebo :
Kamu marah?
(Read)

Kau membanting HPmu kesembarang arah sehingga benda tak bernyawa tak berdosa itu hancur berkeping-keping.

Setelah tau apa yang baru saja kau lakukan, kau mengacak rambutmu frustasi. Kau mengambil SD Cardmu lalu membuang SIM Cardmu. Kau kembali ke kasurmu, memejamkan mata, lalu menangis.

Imagine With BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang