PROLOG.

522 42 10
                                    

"Cukup aku dan kamu, jangan ada dia sebagai orang ketiga"
-Adyla Rafa Naura Ayu.

Aku ingin bangkit dari keterpurukanku. Bangkit dari hal pahit yang membuatku jatuh. Jatuh dari genggaman seseorang yang membuatku bahagia. Kini genggaman itu hilang. Semua sudah berubah 360° dari ekspektasi yang telah lama aku bayangkan.
Aku tak ingin berlama-lama dalam kegelapan. Aku ingin merasakan cahaya kebahagiaan. Kebahagiaan yang mampu membuatku menjauh darinya, bahkan melupakannya. Dia, yang telah membuat air mata bahagia, dan juga membuat air mata tanda kecewa.

"Nauraaa, jangan ngelamun terus dong" celetuk seseorang.

Bahkan aku sering termenung hanya untuk memikirkan hal itu.

"Udahlah, dia udah punya yang baru. Kamu juga harus punya lembaran baru, HARUS" ucap Kika.

Banyak orang yang berusaha menghiburku agar bisa melupakan kejadian itu. Tapi percuma saja, mereka semua hanya mengoceh dan berceramah. Mereka tidak tahu bahkan tidak bisa merasakan pahitnya hidupku saat ini.

Tapi

Seseorang telah menyadarkanku

"Kalo dia bisa dapetin lo, kenapa gue enggak? Gue bakal gantiin posisi dia. Tapi gue cuma gantiin posisi awal yang dia lakuin. Posisi awal dimana perasaan gue yang utuh cuma buat lo. Bukan posisi akhir saat dia ninggalin lo" ujar Lucca.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang