mungkin keadaan Dahyun sekarang sangat cocok jika digambarkan seperti orang yang sudah tidak memiliki nyawa.
bagaimana tidak? harapannya pupus begitu saja
sebenarnya Dahyun seperti ini bukan karena ia tak bertemu Jungkook, tapi karena ia kecewa.
kecewa pada dirinya sendiri yang terlalu bodoh untuk mempercayai mimpinya, yang sudah jelas itu hanya mimpi
"ahgassi, kau tidak apa-apa?" penjaga toko tadi khawatir saat melihat Dahyun yang masih berdiri di tempatnya tadi dengan tatapan kosong
"ah, ne ajussi, saya permisi" Dahyun langsung berjalan keluar toko tersebut
berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya tanpa sadar Dahyun berhenti di bawah pohon
pohon yang sama yang ada di dalam mimpi Dahyun dimana ia merenungkan kelakuannya setelah memberikan kaoskaki kepada Jungkook
'ternyata aku bodoh sekali' Dahyun tersenyum kecut saat pikirannya kembali mengingat mimpi itu
Ia pun memutuskan untuk duduk dibawah pohon itu dengan posisi kaki yang di luruskan, hitung-hitung untuk menjernihkan pikirannya yang sudah benar-benar kacau
Dahyun mendongakkan kepalanya untuk melihat betapa indahnya langit, namun seketika bayang-bayang saat Jungkook memanggilnya dengan sebutan 'jagiya' kembali terlintas
ia langsung memegang kepalanya dan tertawa. menertawai dirinya sendiri
'sepertinya aku sudah gila'
taman ini sekarang dalam kondisi yang cukup ramai, mengingat hari ini hari sabtu. dan karena itulah banyak orang yang melewati Dahyun sambil memberi pandangan seperti-dia-gila-atau-apa?-
orang-orang yang melewatinya benar-benar berpikir kalau Dahyun sudah gila, yang Dahyun lakukan dari tadi hanya tertawa, lalu terdiam, kemudian kembali tertawa
semua orang yang berada di taman itu mencoba untuk menjauhi Dahyun.takut. itu satu kata yang mereka pikirkan
namun ada satu pria yang memberanikan diri untuk menghampiri Dahyun, pria dengan masker serta topi yang menutupi wajahnya
"hey, kau tak apa?" pria tadi menepuk bahu kiri Dahyun
"aku tak apa" Dahyun tak menoleh, ia masih memandangi langit diatasnya
"lalu kenapa kau tertawa seperti orang yang mengalami gangguan mental?"
"yah mungkin aku memang terkena gangguan mental" jawab Dahyun lalu kembali tertawa, tertawa meremehkan lebih tepatnya
"kenapa kau berpikir seperti itu?"
"aku bermimpi bertemu seorang pria tampan, lalu aku pikir aku akan bertemu dengannya di dunia nyata jika aku melakukan persis apa yang ada di dalam mimpi. tapi ternyata aku tak dapat bertemu dengannya" jelas Dahyun pangjang lebar
hening. tak ada jawaban dari pria itu
"kenapa diam? sekarang kau juga berpikir kalau aku gila kan?" tebak Dahyun
"tidak. justru aku berpikir kalau aku juga sudah gila"
"kau mau menghiburku atau apa? kenapa kau berpikir begitu?"
"karena aku juga melakukan apa yang kau lalukan" dan penjelasan singkat dari pria itu sukses membuat Dahyun menoleh ke arahnya
"apa maksudmu?"
"Dahyun"
"kau tau namaku??!!"
"ah jadi benar" gumam pria tadi, tapi masih tertangkap indera pendengaran Dahyun karena jarak mereka yang dekat
KAMU SEDANG MEMBACA
The Socks
Fanfiction"Hey aku memegangnya duluan!" "Tapi aku yang menyentuhnya duluan!" . . . "ambillah. aku akan mencari yang lain"