one ~

213 11 0
                                    

"Hari ini hari pertama kita ketemu. Dan kamu memberikan 'sebuah kesan' yang akan selalu aku ingat. Sampai kapanpun."

-Sebuah kesan,

. . .

Dilapangan itu, dia berdiri. Menatap tiang yang ada dihadapannya. Dengan kanan kanannya yang ia letakkan dipelipis. Dengan kaki kanan yang menopang kaki kirinya. Untuk yang pertama kalinya, dia seperti ini.

Dihukum.

"Aliandra Syahreza. Kembali kekelas. Waktunya sudah habis." Ujar guru pembimbing yang sedari tadi berada tak jauh darinya. Pak Andre. Lelaki dengan postur tubuh yang gemuk ini menghukum Ali. Karna mendapati Ali yang sedang bertengkar dengan Marvel dikantin sekolah. Ketika ditanya mengapa mereka bertengkar, Marvel malah menyalahkan Ali. Dan bodohnya Ali, Ali hanya diam. Tak memberi protes kepada Pak Andre.

Hampir 2 jam Ali berdiri ditengah teriknya matahari, akhirnya Ali bisa kembali kekelas. Saat masuk kekelas, dia mendapati seorang gadis mungil tengah duduk dibangkunya.

"Ali? Kamu sudah boleh masuk?" Tanya Bu Heni- guru yang pada saat itu sedang mengajar dikelasnya. Ali hanya mengangguk, matanya yang tajam sedang memperhatikan gadis mungil yang sekarang tengah tersenyum lebar seraya melambaikan tangan kearahnya


Ini cewe siapasih?

"Yasudah, kamu boleh duduk." Ali kemudian berjalan kerah bangkunya. Dan dari situ, dia tahu siapa sebenernya gadis mungil itu.

"Hai. Gue Prilly Astrawangsa. Lo bisa panggil gue Prilly. Gue pindahan dari Bandung. Dan lo?" Tanyanya semangat. Tangan kanannya terulur untuk mengajaknya kenalan. Namun Ali tak memberi respon lebih, dia hanya menjawab singkat.

"Ali." Setelah itu, Ali memperhatikan papantulis. Karna didepan, Bu Heni sudah mulai menerangkan pelajaran TIK. Dan disampingnya, Prilly tak kuasa menahan senyum. Entah kenapa. Kesan pertama saat ia melihat Ali adalah, cuek.

Lo ngasih gue sebuah kesan yang nggak akan pernah gue lupain. Sampai kapanpun. Batinnya bahagia.

.

.

.

.

.

-Prilly Astrawangsa.

-Prilly Astrawangsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang