-Chapter 1-

1K 98 2
                                    

"Kalau kalian tidak bersungguh-sungguh bekerja disini, jangan harap kalian akan diterima. Mengerti!?", teriak seorang pemuda kepada para calon dokter yang sedang mendengarkan. Mereka hanya mengangguk mengerti walaupun dalam hati sedang ketakutan dengan pemuda tinggi galak yang berwajah manis ini. Kemudian, seseorang yang mengenakan jas dokter yang sama mendekati pemuda itu menepuk pundaknya.

"Jungkook-ah. Kalau kau segalak itu, mereka akan ketakutan.", ucapnya sweatdrop. Pemuda manis yang bernama Jungkook itu menoleh kearah rekannya dengan tatapan death glare, menatapnya seakan berkata 'Duduk dan diam saja'. "Aku hanya memberitahu mereka Jim.", ucap Jungkook berkata kepada seseorang yang ia panggil 'Jim' yang nama lengkapnya adalah Park Jimin.

Jimin hanya menggeleng-geleng pasrah dengan kelakuan Jungkook yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri itu. Dengan wajah manisnya, siapapun dapat tertipu oleh penampilan Jungkook. Pernah ada satu kejadian saat Jimin dan Jungkook yang sedang menikmati jalan-jalan mereka, sekelompok pria sekitar 3-4 orang mngerumuni mereka.

Flashback

~Jimin POV~

"Hai cantik.. mau kemana?", goda salah satu dari mereka. Aku hanya dapat melihat Jungkook yang sedang menahan amarahnya. Kutepuk pundaknya agar tidak kelepasan sampai membuat mereka mati.

"Sabar Jungkook-ah.", ucapku padanya. Tetapi, ketika kita hendak pergi dari mereka, mereka melah menahan kami dengan alasan 'ingin bermain'. Jungkook sudah mengancam mereka, tetapi sepertinya mereka tidak perduli dengan ancaman yang Jungkook berikan, yang ada malah mereka menertawakan keberanian Jungkook yang sudah berani mengancam mereka. Aku dapat melihat amarah Jungkook yang semakin terlihat.

Salah satu dari mereka akhirnya telah melakukan hal yang melewati batas amarah Jungkook. Yaitu memegang tangannya. Jungkook sangat anti dengan orang yang dengan gampangnya memegang salah satu dari tubuhnya. Aku hanya dapat berdoa dalam hati yaitu keselamatan para lelaki itu.

BUGH BUGH BUGH

Pukulan demi pukulan terdengar oleh telingaku. Walaupun sudah sering melihat Jungkook bertengkar tetap saja tidak terbiasa. Karena sifatnya yang mudah marah, Jungkook menghabisi seluruh pria itu. SEMUANYA. DENGAN TANGAN KOSONG. Jangan kau heran, Jungkook sudah belajar Taekwondo sejak dia menduduki kelas 2 SMP dan dia sudah mendapatkan sabuk hitam.

"Ampun kak.. Ampun...",ucap salah satu dari mereka memohon. Sepertinya mereka kapok dengan pukulan yang Jungkook berikan. Jungkook menatap mereka tajam. "Kalau kalian menggangu kami lagi, kalian akan tau akibatnya", ucap Jungkook sambil memberikan death glare terbaiknya. Mereka yang mendengar hal itu langsung pergi dan tidak pernah berani menggangu Jungkook dan Jimin lagi.

Flashback off

Begitulah ingatan Jimin yang masih membekas saat bersama dengan Jungkook. Rekannya satu ini memang galak dan semua orang yang bekerja di rumah sakit ini mengetahuinya dan memakluminya.

"Baiklah. Sekarang kalian boleh istirahat. Jam 1 nanti berkumpul di ruanganku.", ucap Jungkook kepada para calon dokter itu. "Siap, Pak!", ucap mereka serentak.
.
.
.
.
.
Jimin berjalan dilorong rumah sakit bersama dengan Jungkook. Sambil memikirkan para calon dokter tadi. "Jungkook-ah.. apa kau tidak berlebihan tadi?", tanya Jimin. Jungkook terdiam. Memikirkan pertanyaan Jimin barusan. "Aku hanya memberitahu mereka, Jim. Lagipula, aku dapat melihat keseriusan mereka dari mata mereka. Yah.. walaupun ketakutan", Jungkook terkekeh pelan. Menanggapi hal itu, Jimin tersenyum. 'Kau lebih bagus tertawa, Kookie', batin Jimin.

"Jungkook-ah!", panggil seseorang. Jungkook dan Jimin menoleh kearah sumber suara. Mereka mendapati seorang lelaki bertubuh mungil mendekati mereka.

Doctor, You're Mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang