Penjaga Matahari dan Seorang Pasien

273 19 68
                                    

Matahari, bintang yang memiliki massa dan berat. Terbentuk sekitar empat koma enam miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Seluruh komponen tata surya termasuk planet dan satelitnya, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari, yang menjadikannya sebagai pusat tata surya. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Banyak pula yang mengatakan bahwa salah satu faktor planet bumi dapat ditinggali adalah karena bumi mendapat paparan sinar matahari.

Sebagai sumber cahaya dan sumber hidup, tak ayal matahari pun disembah oleh kaum manusia dahulu kala. Dipercayai pula adanya keturunan pemilik kekuatan besar matahari nan agung yang kemudian disebut sebagai dewa matahari. Dari penjuru dunia, penamaan dewa tersebut pun beragam. Ada yang mengenalnya dengan sebutan Helios, Apollo, Ra, Amaterasu. Anyanwu, Wata, dan lebih banyak lagi.

Semakin berkembangnya zaman, kisah tentang dewa matahari kemudian menjelma cerita. Teredam menjadi sebuah kepercayaan.

Sejarah membingkai. Logika mulai membenam kenyataan. Kepintaran manusia turut pula menggeser yang mereka percaya menjadi sebuah ilmu nyata. Mencatat kelogikaan tentang kehebatan matahari ke dalam ilmu Astronomi.

Ilmu itu tidak salah.

Namun, hilangnya kepercayaan manusia tentang kehebatan sosok pemilik kekuatan matahari menyebabkan kisah yang tercatat di dunia tidak sampai mencakup semua kebenaran yang ada. Bagaimana akhirnya zaman para dewa berganti dan kemudian manusia mulai mengambil alih dunia, mereka tidak mengetahui pastinya.

Tetapi dia mengetahuinya. Dia, yang selalu menatap pada benda yang paling bersinar di langit siang. Matahari memiliki peran khusus untuk keberadaaannya di dunia. Mereka—kaumnya—diciptakan sebagai penjaga matahari. Mungkin bagi manusia yang hidup sekarang ini, tugas yang disematkan padanya akan terdengar bagai sebuah lelucon. Sesuatu yang tidak masuk pada logika mereka. Karena sesuai dengan ilmu yang digali oleh kelogikaan mereka, jelas manusia tidak akan memercayainya.

Namun manusia meluputkan apa yang para pendahulunya kisahkan pada mereka.

Legenda menyebutkan bahwa makhluk magis dengan tubuh setengah singa dan setengah elang adalah pemilik tugas tersebut, dikenal dengan sebutan griffin. Ada pula yang hanya mengingat griffin sebagai kendaraan sang dewa matahari. Dia tak akan menyalahkan. Ingatan manusia memang tak pernah bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, yang tercatat oleh mereka hanyalah sisa-sisa yang mampu diingat.

Manusia tak lagi mengingat ekstistensinya di bumi, seolah dirinya ikut tertelan oleh kisah yang terlupakan.

Diketahui, pada masa terakhir periode zaman manusia, zaman besi dikenal sebagai masa yang terburuk karena kebaikan dikalahkan oleh kejahatan. Karena dunia tercemar oleh kejahatan, para dewa pun meninggalkan dunia. Dan ingatan manusia tentang mereka terputus.

Mengurut dari penyebab yang terjadi, kejahatan di bumi disebabkan oleh kotak Pandora yang terbuka, lalu segala keburukan pun menjangkiti manusia. Namun masih ada satu yang tersisa di dalam kotak tersebut, yaitu harapan. Harapan inilah yang akhirnya mengiringi berkembangnya kehidupan mereka.

Perkembangan manusia dari zaman ke zaman—setelah para dewa lenyap dari ingatan—tentunya menarik beberapa dewa untuk kembali menguasai bumi. Salah satunya adalah dewa matahari, yang akhirnya menjadi satu-satunya dewa yang berambisi untuk kembali. Dia yang kini menghuni matahari beberapa kali mencoba menerobos keluar. Dan menjadi tugas para griffin-lah agar sang dewa tidak meninggalkan singgasananya. Sudah tak terhitung lagi berapa kali dia bertarung melawan sang dewa. Berhasil menahan sehingga manusia-manusia di bumi terselamatkan.

Pertarungan sengit itu tak pelak menimbulkan kekacauan yang manusia kenali sebagai fenomena badai matahari. Manusia meyakini bahwa badai matahari terjadi karena adanya gejolak di atmosfer matahari yang dipicu terbentuknya bintik hitam. Kondisi ini dapat mengakibatkan loncatan lidah api (solar flare) yang materinya dapat terlontar ke bumi.

Griffin: Splendid SunWhere stories live. Discover now