suara lonceng mengalun dengan indah di telinganya,dengan penuh percaya diri yeoja itu melangkahkan kaki jenjangnya melewati red carpet yang sudah di taburi kelopak red rose.
Sambil memperhatikan keadaan sekitarnya, dia hanya tersenyum tipis.lalu dengan mantap ia memfokuskan arah pandangannya menuju altar di depan,yang di sana sudah ada pendeta dan dia.
Hari ini yeoja itu nampak cantik, ia mengenakan makeup senatural mungkin,white dress yang sangat cocok di tubuhnya,flower crown yang menghiasi rambut brunette panjangnya, serta high heels 7 cm berwarna putih,yang ia kenakan di kakinya.
sambil kedua tangannya memegang erat sebuket red rose, ia merapalkan doa serta menguatkan hatinya dan berharap hari yang ia tunggu ini,yang menjadi hari ter-special dalam hidupnya berjalan dengan lancar.
namun...
DUARRR...
"tidak! oppa!" jerit yeoja itu-sang pengantin wanita sembari berlari menuju altar untuk melimdungi kekasihnya,calon suaminya sekaligus pendamping hidupnya.
"hancurkan seluruh pesta pernikahan ini!" ucap salah satu dari sekelompok orang berjaket hitam,yaitu pelaku dari segalanya.
"kalian sialan" lirih sang yeoja sembari menangisi kepergian kekasihnya yang kini terbujur kaku menjadi mayat,akibat luka tembak di sekujur tubuhnya.
Dan detik terakhir sebelum ia memejamkan matanya dan tidak sadarkan diri,seseorang menggendong tubuhnya erat sambil mengucapkan sumpah pernikahan atas namanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Marry you
FanfictionCinta itu ibaratkan penyakit,bila tidak menemukan obat yang tepat pasti akan membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhannya. Sebab semua orang percaya,bahwa waktu adalah obat yang paling ampuh untuk menyembuhkan luka. namun,tidak selamanya berh...