1. pecundang

85 11 20
                                    

Bosan,bosan,bosan...

Satu kata yg hanya aku ucapkan disekolah ini.orang lain yg sedang berkumpul dan mengobrol mereka tidak pernah mengajakku bersama mereka,
Bahkan ketika aku lewat, mereka langsung menjauhiku /bubar..

Padahal aku ya lumayan cantik banyak laki laki yg menghampiriku dan mengajak kencan,aku juga selalu mendapat nilai bagus 100 selalu tertera di lembar kertas ulangannku.terkadang aku selalu kesal tapi yah inilah takdir aku tidak tau harus merubahnya bahkan dokter dan orang yg ahli dalam bidang penyakit tidak bisa merubahnya.

"Heh apa telingamu itu masih bekerja?''seseorang yg sekelas denganku kurasa namanya adalah Erya.aku mencoba pura pura tidak mendengar menunggu apa yg akan ia katakan.
"Hah..jadi kau selalu memakai headset karena kau tuli,sungguh menyedihkan"aku tetap menikmati lagu sembari berpura- pura tidak mendengar
"Orang kaya,pintar,yaa lumayan lah kau cukup cantik tapi tak punya teman,tuli apalagi kau membuat guru-guru menjadi pilih kasih kau sungguh menyedihkan,kusarankan kau harus pindah dari sekolah oh lebih baik ke yangluarbiasa ajatuli "

Daammm!!!
Aku memukul meja sekeras yg kubisa dan berdiri sambil mencabut headsetku dengan cepat
"Heh apa kau sudah puas berbicara dengan penuh lantang seperti itu?"aku pun melawannya
"Oh jadi situli ini tidak tuli bagus lah kau mendengar yg aku katakan semoga kau bisa intropeksi diri"dia berbicara sambil tertawa merasa tak bersalah dan teman teman di sampingnya pun menertawaiku

"Tutup mulutmu dan diam,kenapa gadis sepertimu lancang sekali untuk berbicara"

"Aku memang lancang aku hanya kasihan kau diam dan sendirian, duduk sambil menikmati lagu dari mp3 mu apa kau bahagia hidup disini dan kenapa kau tidak terlihat malu tinggal disekolah ini ?"aku ingin sekali menjawab pertanyaan itu namu aku tidak ingin memperpanjang percakapan ini aku ingin mereka tahu tentangku nanti saja aku pun lari pergi menuju kantin
"Huhhh!!"mereka semua menertawaiku
"Dasar pecundang"Erya berteriak sampai terdengar keluar

Aku berlari secepat mungkin ke kantin isak tangis kualami segera ku tarik kursi kantin dan duduk sambil menangis.
Disekelilingiku orang orang menjauhiku dengan tatapan yg tidak enak dipandang,tiba tiba ada kakak osis yg kurasa ia adalah ketua osis ia menghampiriku dan duduk dipanku.

"Masalah apa lagi yang kau hadapi lagi sekarang?"ia bertanya dengan nada marah,tapi aku tetap menangis dengan kenyataan yg kualami

"Benar aku satu satunya orang yg berani mendekatimu karena aku seorang ketua osis aku berkewajiban untuk mengatasi masalah apapun yg terjadi, jadi apa masalahmu?"tapi aku tetap sedih terisak isak.

"Haahh.. kenapa kau susah sekali diajak bicara, ah ada apa"ia berbicara ke pada orang yg tiba tiba mendekatinya ternyata orang itu adalah Erya ia mendekati kakak osis itu lau ia berbisik padanya aku agak bergemetar saat ia berbisik padanya sementara itu aku memikirkan apa yg harus kulakukan dan kalimat apa yg harus aku keluarkan


"Oh jadi begitu masalahnya ya aku dengar masalah itu sedikit demi sedikit ternyata belum terselasaikan maafkan aku.dan mohon perhatian semuanya aku butuh bicara 4mata dan kurasa ia tidak akan beranjak dari kursi ini jadi kumohon kantin ini disegel semuanya keluar dari kantin ini tidak terkecuali para pedagang ,jadi semuanya keluar!!"semuanya pun keluar dan pintu kaca kantin pun ditutup suasana berubah menjadi begitu sepi tak terduga ternyata hanya tinggal kami berdua

"Tenanglah kita hanya berdua bicaralah sebelum bell waktu belajar terdengar kumohon sudahi masalah ini mereka hanya ingin jawaban"akupun menatapnya dengan wajah yg dipenuhi air mata yg terlihat begitu basah

"Apa,apa yg harus aku katakan"aku berkata dengan penuh isak tangis dan tersedu sedu

"Gampang mereka hanya ingin tau kenapa kau di bolehkan memakai headset dan membawa mp3 hanyaitu"..

Wait..







Ini cerita pertama buatannku jadi kalau ada yg gk nyambung maaf ya pemula..^_^

W.I.N.G.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang