Ibuku menikah dengan ayahku Adi Pranowo, pada tahun 1998. Bukannya ingin pamer, tapi menurut banyak orang yang kenal dengan eyang, mereka berpendapat bahwa anak-anak dari eyang itu cantik-cantik & ganteng-ganteng. Eyang punya 7 anak, yaitu Bude Ita, Bude A'an (Almh), Ibuku, Tante Fitri, Om Pipin, Om Kiki, dan yang terakhir Tante Novi. Kala itu pada saat pernikahan ibu, ibu tidak menuntut banyak, ia dinikahkan oleh ayahku di KUA tanpa ada acara resepsi, jika aku menjadi ibu mungkin aku sudah menuntut banyak hal, tapi memang kala itu ibu masih sangat muda, dan mungkin masih lugu. Dia menikah pada umur 19 th, sedangkan ayahku sudah terhitung matang dengan umur 29 th.
Setelah setahun pernikahannya, orang tuaku dikarunia seorang anak laki-laki yang diberi nama Eryandi Pratama, itulah aku. Pada saat kelahiran anak pertamanya, ibumelahirkan tanpa seorang suami yang mendampinginya. Ayahku merupakan seorang pekerja bangunan, entah apa bagian yang lebih spesifik yang ia jabati aku juga kurang paham, menurut yang aku perhatikan sih seperti mandor, kontraktor, atau semacamnyalah. Kembali saat ibu melahirkan, saat itu ayahku memiliki proyek di Bali. Dulu ibu pun sempat diajak ke Bali, beberapa bulan setelah pernikahan mereka, lalu setelah hamil 2,5 bulan ibu dikembalikan ke rumah eyang. Sehingga saat melahirkan pun ibu tak didampingi suami. Aku juga kurang paham betul bagaimana keadaan ibu saat itu, yang jelas dari berbagai pihak keluarga, teman-teman ibu, dan juga tetangga yang telah bercerita kepadaku, aku dapat menarik kesimpulan bahwa saat itu hidup ibu ditanggung oleh eyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Poetra Yang Soekses
Non-FictionSebuah kisah tentang kehidupanku. Sebenarnya, telah lama aku ingin menulis cerita ini, dan menyebarkannya kepada orang banyak, bukan maksudku agar mereka iba, dan akhirnya mencariku untuk memberikan pertolongan, atau supaya mereka tau siapa sebenarn...