Pemuda?

20 6 3
                                    

Saat itu, aku sedang berkeliling kampung sendirian. Namun ada sesuatu yang menarik perhatianku. Karpet hijau nan luas, yang tak lain adalah sebuah sawah yang membentang jauh ke sebelah sana sehingga mungkin tak akan ada orang yang mau mengukurnya.

Lalu tanpa sengaja, aku lihat dia, seorang pemuda mungkin seumuran denganku tengah tersenyum manis padaku. Deg! Aku belum pernah melihat senyum seindah itu sebelumnya. Kaki ku seakan-akan lelah untuk melangkah, berat untuk diangkat, dan kaku untuk digerakkan walau hanya 1 cm saja.

Aku melihat dia sedang memperhatikanku, sebuah tatapan redup yang membuat pipiku seakan-akan terbakar bara api. Pasti wajahku merah bak tomat matang sekarang. Ingin sekali ku pejamkan mata, namun apa daya ku tak kuasa. Rasa-rasanya ingin aku memandang terus terhadapnya.

Tanpa ada perhitungan sama sekali, dia mendekat. Mendekat, mendekat, dan mendekat. Kini jarak antara kita hanya tinggal 3 meter saja. Jatung ini rasa-rasanya seperti ingin lari dari tempat hinggapnya. Dapat ku lihat dengan jelas wajah tampan darinya. Sungguh ciptaan Tuhan yang indah. Tanpa ku sadari, aku meneteskan air mata.

Dalam otak, ku bertanya, "Apa yang terjadi?"

Namun seakan-akan hati ikut menjawab, "Kau telah kembali."

Si pemuda itu kini menatap mataku, juga kembali tersenyum. Sungguh senyum yang sulit untuk diartikan.

Dia lalu berkata, "Siapa namamu?"

Deg! Sungguh? Dia menanyakan namaku?

Dengan gugup aku pun menjawab, "Namaku Anika."

"Hah? Nik? Menik?" Katanya disertai dengan senyumnya lebar.

"Anika," kataku sedikit lebih keras.

"Ohh Anika, sudah ya. Aku pergi dulu, janganlah kau hanya berdiri kaku seperti tiang di sini. Nanti orang lain mengira kau adalah orang-orangan sawah. Dan satu hal lagi, aku takkan melupakan paras cantikmu itu, sungguh." Katanya lalu menghilang pergi entah ke mana.

Saat itu, ada satu hal yang merasuk dalam diriku. Sebuah rasa yang pernah hambar dalam hatiku yang kini telah berubah dan mekar dalam jiwaku. Menjadikan hati ini kembali temukan senyum yang hilang, dan semua itu karena DIA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About DreamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang