Chapter 29

36.5K 2.2K 177
                                    

Di publish ulang karna mau memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi:) terima kasih yang sudah mengkritik❤

------------------------------------------------------

"Bunda sama Papa mana yahh? Terus sih curut satu mana lagi? Masa orang mungil kayak Mira disuruh jagain barang sebanyak ini. Huft. Pusing pala barbie!" gerutu Mira tak jelas.

Mira yang merasa sudah tak betah menunggu Bunda dan Papa-nya hanya bisa menghentakan kakinya berkali-kali, kesal.

"Mira," panggil seseorang yang tak lain adalah Rizal dan Ully, Oma dan Opa-nya.

"Omaaaaaaaa! Opaaaaa! I really miss you!" teriak Mira sambil berlari mendekati Rizal dan Ully.

Huppp...

Rizal menangkap tubuh mungil cucunya dan memutarkannya diudara.

"Kamu semakin berat aja kak. Makan apa aja sih di India?" ujar Rizal saat menuruni tubuh mungil Mira.

"Ih Opaaaa jahat!" gerutu Mira sambil mengerucutkan bibir mungilnya. "Oma, Opa jahat tuh," tambahnya, mengadu seperti anak kecil sambil memeluk Ully.

"Nanti Opa nya, Oma omelin deh," ujar Ully sambil menahan ketawa. "How are you dear for in India?" tambahnya.

"Mira baik-baik aja ma. gimana sama kabar oma dan opa?" ujar Mira sambil melepaskan pelukannya.

"Kita baik sayang. Dimana Mara, Bunda, dan Papa kamu?" tanya Rizal mencari keberadaan Prilly, Sakti, dan Mara.

"Tidak tahu, tadi aku disuruh menunggu disini. menunggu mereka semua, aku bete, Pa," jawabnya sambil mengerucutkan bibir mungilnya, lagi.

"Masih bisa berbahasa Indonesia, Mir?" tanya Ully.

"Bisa lah, Ma. bagaimana tidak bisa, hampir setiap hari kalau dirumah, Bunda dan Papa selalu menggunakan bahasa Indonesia dan setiap liburan, Bunda pasti selalu mengajarkan aku dan Mara Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Aku menggunakan bahasa India cuma saat kuliah dan kalau ada tamu, Ma," jawab Mira.

"Ya bagus dong sayang, berarti Bunda kamu mau memperkenalkan dan tidak meninggalkan Bahasa Indonesia ke anak-anaknya," sambung Rizal, sambil mengelus puncak rambut milik Mira. "Iya kan, Ma?" tambahnya sambil melirik Ully.

"Iya, Pa. Berarti selama disini kamu harus menggunakan bahasa Indonesia ya, gak boleh bahasa lain," ujar Ully.

"Siap Opa! siap Oma!" ucap Mira sambil memberikan hormatnya kepada Ully dan Rizal.

"Assalamualaikum, Ma, Pa," ucap seseorang yang tak lain adalah Prilly dan Sakti.

"Walaikumsalam, nak," ujar Rizal dan Ully bersamaan.

"Ma, Prilly kangen sama Mama," ucap Prilly sambil memeluk Ully.

"Mama juga kangen sayang sama kamu. Bagaimana kabar kamu?" ujar Ully sambil membalas pelukannya dari Prilly.

"Baik Ma. Bagaimana dengan kabar Mama dan Papa?" tanya Prilly, seraya melepaskan pelukannya.

"Baik kok sayang," jawab Ully.

"Oh jadi Mama doang nih ceritanya yang dikangenin, sama Papa kangen gak?" ledek Rizal.

"Papaaaaaaaaa! Prilly juga kangeeeen sama pacar yang selalu manjain Prilly!" teriak Prilly sambil memeluk erat Rizal dan berhasil membuat Ully dan Sakti tertawa melihat tingkah manja-nya Prilly.

"Kamu tuh ya daridulu gak pernah berubah, udah punya anak tapi sifatnya masih manja kalau ketemu Papa," ledek Rizal dan berhasil membuat Almira tertawa.

ISTRI KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang