" Sudahlah jangan membantah lagi " ucap seorang pria berusia 40 tahunan kepada seorang gadis.
"Tapi aku tidak mau dad " ucapnya memohon
" Sudah tidak ada tapi-tapian bie, sekarang ayo daddy tunggu kamu di bawah karna sebentar lagi pesawatmu akan berangkat" Pria itu berjalan keluar dari kamar sang putri.
"Iya-iya. dasar daddy tidak berperasaan selalu saja keras kepala" gerutunya sambil berjalan mengikuti daddy
"Daddy mendengarnya Anindya Prilly Latuconsina, jangan mengerutu terus nanti kau cepat tua dan tidak cantik lagi.
"Isshhh...."
Gadis tersebut adalah Anindya Prilly Latuconsina. Seorang gadis cantik, imut dan ramah kepada siapapun. Setiap orang yang ia temui pasti di sapanya, dan karns sifatnya itulah ia banyak di sukai banyak orang baik laki" maupun perempuan. Tapi walaulun prilly ramah tetapi dia hanya mempunyai satu sahabat yang bernama zamora jessica mila. Alasanya klies mengapa ia tak mudah bergaul karena ia tak mau mempunysi teman yg hanya ada dalam keadaan senang saja, tapi ia mau mempunyai sahabat apa adanya baik senang maupun susah slalu bersama dan mendukungnya dan sifat itu ada di diri mila sahabatnya.
*Bandara
Prilly pov
Dasar daddy tidak berperasaan gue kan masih pingin di sini untuk melanjutkan kuliah eh malah di suruh pulang ke Indonesia. Ya gue memang sekarang bukan di indonesia tetapi di sidny bersama daddy tercinta, tapi sekarang malah di suruh pulang ke indonesia.
Sebenarnya tujuan gue kesini sih buat berliburan sebelum gue jadi maba, tapi ntah kenapa saat gue lihat-lihat kampus di sini gue jadi tertarik untuk sekolah disini sajaOh iya semenjak gue disini gue juga udah punya sahabat yang bernama zamora jessica mila atau mila. Kami bertemu tidak sengaja, waktu itu gue sedang jalan-jalan dan tidak sengaja gue nabrak dia dan semenjak itulah kita bersahabat dan dia juga sama dari dari indonesia
Oh iya ngomong" dia gue jadi keinget kalau gue belum memberi tahunya kalo gue akan pulang ke tanah kelahiranku. Aku akan menghubunginya kalau tidak tanti dia bisa marah.
Gue ambil iPhon dan mendial nomornya
"Hallo" ucapnya dari sebrang sana
"Hallo mil" ucapku
"Kenapa prill"
"Emm...gini gue mau balik ke indo mil" prilly menggigit bibir bawahnya.
"Whatttt, lu mau balik tapi gak bilang sama gue dlu. Lo sekarang dimana udah sampe belum?" Cerocos mila
"Gue lagi di bandara kok belum berangat"jawabnya
"Lo chek-in berapa jam lagi ?"tanya mila
"Kira-kira sekitar 40menit lagi kayaknya mil" jawabnya
"Ya udah gue kesana sekarang" telefon terputus
"Huhh seenggaknya gue udah bilang sama mila".prilly berjalan menuju daddynya yang sedang duduk, ia pun ikut duduk
Author pov
"Prillyyyyyyyyyy..."teriak seseorang. Prilly langsung bangit dari tempat duduknya dan memeluk orang tersebut
"Omg mila, maaf ya gue baru bilang" sesal prilly
Ya orang tersebut adalah mila sahabatnya
"Yah walaupun gue sebenernya kecewa sih, tapi ya udah lah gak papa " mila melepaskan pelukanya
"Tapi lo gak marah kan" tanya prilly was-was. Ia takut kalo mila marah dan tak mau kenal denganya lagi
"Iya nggak kok. Ihh muka lo jelek tau kalo kaya gini, harusnya itu senyum kek gini nah kan cantik" Mila mencubit pipi prilly yang chubby
"Ihh jagan di cubit nanti tambah melarr" Mila pun tertawa melihat sahabatnya marah karna pipinya ia cubit
Tiba-tiba ada yang menganggu mereka yaitu daddy prilly
"Bie ayo sana masuk ini udah mau chek-in" ucap papa prilly
"Iya dad bentar"
"Mil pasti gue kangen banget sama lo, walaupun gue gak di sini tapi kita tetep jadi sahabat ya mil" prilly nengengam tangan mila
"Iya gue jga pasti kangen banget sama lo prill, iya kita tetep jadi sahabat kok. Nanti kalo gue ada waktu pasti gue ke sana kok"
Mereka berpelukan layaknya teletabis. Daddy prilly yang melihat persahabatan mereka sangat erat pun terharu, baru pertama kali ia melihat putrinya memiliki teman setulus mila, biasanya prilly pasti cerita padanya bahwa teman yang ingin dekat denganya hanya mengincar kepopuleranya saja. Tapi sekarang ia sudah mempunyai sahabat yang tulus
"Udah ah jangan pada sedih-sedih nanti juga kalo ada waktu kalian pasti ketemu lagi kok" ucap daddy prilly. Mereka melepaskan pelukan
Prilly langsung memeluk daddynya untyk yang terakhir kalinya sebelum ia pergi ke tempat kelahiranya
"Bie pasti kangen banget sama daddy"
"Daddy juga, tapi nanti kan daddy juga nyusul" daddy prilly mengelus rambut anaknya
"Ya udah take care ya. Bilang sama mommy suruh tunggu daddy 2 bulan lagi ya"
"Take care ya prill" prilly melambaikan tanganya tanda perpisahan
"Makasih sidny atas kenangan-kenangan indah disini. Aku janji pasti akan kembali lagi ke sini, dan aku takkan pernah melupakan kenangan-kenanga tersebut" batinya sambil berjalan masuk ke pesawat
****
Haii aku bawa cerita abstrak karya ku. Maaf kalo gak bagus
Di sini aku juga masih belajar mudah-mudahan kalian suka yaJangan lupa vote + commet, butuh masukan agar bisa di perbaiki.
20 november 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Tengil
Random"Dasar cowok tengill ngeselin banget sih lo. Kenapa sih lo slalu ganggu hidup gue dan Kenapa juga slalu lo yang ada di saat gue susah kenapa gak justin bieber aja atau shwan medes" ujar prilly "Mungkin kita di takdirkan jodoh kali"jawab Ali santai _...