Wowww ternyata respon readers di cerita ini juga baik yaaa, mohon dukungannya semoga aku bisa konsen dan cepet nyelesaiin cerita ini yaaah! Happy reading. Hope you enjoy it. Dan maaf kalo ada grammar yang salah. Still trying! ☺️😊 Maaf kemarin harus di tunda dulu setahun karena bener-bener lagi hectic sama tugas sekolah dan sekarang tugas kuliah. Tapi aku usahain sebisa mungkin aku lanjutin yaah :)
***
"I wanna lick that lip too" Kalimat itu keluar begitu saja dari Bibir Jay sehingga membuat Thalia terbengong tanpa ekspresi.
"Maaf?" Tanya Thalia sembari meletakkan cangkir kopinya.
Tapi bukannya menjawab pertanyaan dari Thalia, Jay justru membenahi posisi duduknya dan menatap Thalia serius.
"Thalia Blaire, aku ingin menawarkan kerjasama denganmu. Apakah kamu tertarik?" Tanya Jay dengan mata elangnya.
"Kerjasama seperti apa, Tuan Frost?"
"Be my guest" Jawab Jay sambil memberikan kartu nama berisi alamat rumahnya.
Thalia membaca kartu itu dengan seksama. Rumah Jay berada di New York sementara perusahaannya ada di Washington DC. Thalia bekerja di Ohio dan tinggal di Ohio pula. Perjalanan dari Ohio ke Washington DC melalui darat saja menghabiskan waktu 6 jam lebih. Bgaimana bisa dia harus ke New York dan memenuhi undangan Jay?
"Tuan Frost aku-"
"Jay." Potong Jay Frost.
"Ehm.. Jay, aku tinggal di Ohio, dan bekerja disini. Tidak mungkin aku meninggalkan rumah dan pekerjaanku untuk ke New York" Ucap Thalia dengan wajah keheranan sehingga membuat Jay semakin gemas.
"Pesawatku akan menjemputmu."
"Apa?! Tunggu, cukup. Kau tidak bisa seenaknya tiba-tiba memesankan pesawat untukku. Apalagi aku sedang dalam tekanan untuk menyelesaikan segala paperworks dan tiba-tiba kau menyuruhku untuk berkunjung?! What is wrong with you?!"
"Thalia, aku hanya berusaha untuk membantumu."
"What kind of helps you are offering?! Aku sungguh-sungguh tidak paham!"
Kemudian Thalia berdiri dari posisi duduknya dan berjalan menjauh menginggalkan Jay.Para bodyguards Jay berniat untuk menahan Thalia dan memegangi perempuan itu.
"Lepaskan aku!" Bentak Thalia.
"Tidak apa. Lepaskan dia" Ucap Jay tanpa menoleh kearah Thalia dan bodyguardsnya. Ia hanya bisa mendengar suara langkah kaki Thalia yang berjalan menjauh darinya.
Thalia menoleh kearah Jay yang tidak menatapnya sama sekali dan memasang wajah kecewa.
He's stil hot even from the back tho. Ugh!
Thalia berjalan kaki menjauh sambil mengumpat dalam hati dan 'tak lama merasakan pegal di kaki karena sepatu hak tinggi yang Ia gunakan kemudian memutuskan untuk menjinjing sepatu itu dan berjalan tanpa alas kaki sedikitpun..
"Sebenarnya aku juga tidak tau kenapa merasa kesal sekali karena sikap Jay tadi. Tapi memang dia sangat keterlaluan dan semena-mena. Dia pikir karena dia tampan, dan kaya raya, dan seksi, dan memegang seluruh saham keluarga Frost sehingga dia bisa seenaknya?!"
"Walaupun harus kuakui dia memang sangat sempurna, tapi dia ternyata menyebalkan! Seenaknya saja datang ke kantorku dan membawaku kesini, kemudian menyuruhkuu datang ke New Yowk dan memesankan pesawat! Aku tahu banyak orang yang dengan sukarela melakukannya, tetapi aku berada dalam pekerjaan yang penuh tekanan dari Liam!"
Thalia terus saja mengumpat dan mengomel. Dia merasa kalau sebenarnya dia beruntung karena seorang Jay Frost mengajaknya untuk amakan malam, walaupun dia tahu kalau sebenarnya banyak wanita sebelum dirinya yang sudah diajak Jay bercinta pula.
"Maksudku aku tidak berpikir untuk diajak dia bercinta! Aku hanya yakin dia pernah mengajak wanita bercinta yang jelas saja lebih jauh daripada hanya mengajakku meminum kopi. Bahkan dia memesan teh!" Lanjut Thalia berusaha mengoreksi kalimatnya karena dia tahu dia bdoh mengeluarkan kalimat seperti itu.
Thalia, kau menyukainya.
Tiba-tiba suara dalam diri Thalia membisikkan kalimat tersebut dan membuat Thalia tertegun.
"Who doesn't?" Jawab Thalia dengan perkataan yang keluar dari mulutnya langsung. Beberapa saat kemudian Thalia langsung mengutuki dirinya dan berusaha menjauh.
"Kau bicara terlalu banyak, Blaire"
Pandangan Thalia tiba-tiba terbalik dan Ia merasakan seseorang menggendong tubuhnya dengan posisi kepalanya menghadap pantat Jay.
Sesaat Thalia tertegun karena fokusnya teralihkan oleh parfum Jay yang sangat harum dan menenangkan, kemudian dia kembali sadar.
"Jay turunkan aku!" Protes Thalia. Namun Jay hanya tersenyum singkat dan tidak menghiraukannya.
"Bodyguardsku boleh melepaskanmu, tapi tidak denganku"
***
HEIYOO WASSAP GENGS KEMBALI SAMA GUE SWAAGYGIRLY DI KATAKAN- EH SALAH :") DI CERITA INI. YOOOWWW ADA SARAN ATAU MAU BERTANYA SILAHKAN DIISI KOLOM KOMENTARNYAA, JANGAN LUPA KLIK VOTE DAN KOMEN YAA :") YOUR COMMENTS SANGAT BERHARGA UNTUK AKUU. YANG MAU BINCANG-BINCANG SILAKAN KE PESAN YAHH. SEDANG BERUSAHA MENGHIDUPKAN KEMBALI CERITA-CERITA DI SWAGGYGIRLY <3