"Menikah?! Kapan? Secepat inikah?" Kataku kaget. Memang, tadi dirumah papa bilang 'Calon Suami' tapi aku tak menyangka jika benar benar langsung menikah.
"Bagaimana kalau 20 Juli? Berbarengan dengan hari ulang tahun Frizka? Kan pas tuh 2 bulan lagi" Sambung mamaku tiba tiba.
"Ide bagus tuh, 20 Juli hari sabtu kan?" Lanjut bapak nya pemuda tampan yang aku belum tahu namanya.
"Oh ya tante sampai lupa mengenalkan anak tante ini ke Frizka, perkenalkan namanya Fandy Vernando Bolton."
"Fandy" Ucap pemuda tampan itu sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
"F.. Fri..zkaa" Kataku gugup sambil berjabat tangan dengannya. Oh my god, hatiku deg degan melihat wajah tampannya.
Setelah selesai berbincang bincang soal pernikahan dan makan siang, kami pulang kerumah masing masing.
---------------------------------------------------
Seiring berjalannya waktu, hari pernikahanku tiba esok hari.
Besok aku akan resmi menjadi istri orang.
Sejak pertemuan di cafe Victoria itu, aku belum pernah berbicara empat mata dengan Fandy, paling kita bertemu saat sedang fitting baju dan survey tempat.
Aku belum mengenalnya lebih dalam, yang aku tahu, dia adalah seorang CEO perusahaan besar di Jakarta.
"Masa tidak ada perempuan yang ingin menjadi istrinya, padahalkan Fandy ganteng, ya memang sih kelihatannya dia pria dingin. Ya mungkin sudah takdirku untuk menjadi istrinya." Pikirku dalam hati sambil tiduran di dalam kamar ku yang mungkin, akan jarang sekali aku tidur disini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
RomanceTak pernah terlintas dipikiranku untuk menikah secepat ini. Apalagi dengan lelaki yang tak ku kenal. Ya tidak ku kenal. Semua ini permintaan mama ku, tak mungkin ku menolak permintaannya. Aku akan berusaha untuk mencintai suamiku dengan tulus.