1/3

516 35 11
                                    

******


Jika saja waktu itu aku tidak memaksa untuk masuk,

Jika saja waktu itu aku menahan diri seakan tidak mendengar apapun,

Jika saja waktu itu aku memilih untuk membiarkannya,

Mungkin sekarang aku tidak akan disini. Berada di tengah rapat keluarga yang menegangkan. Memutuskan kapan hari baik akan diadakan. Hari pernikahanku.

Ayah dan ibuku duduk bersebelahan. Raut wajah mereka cemas melihatku yang berlinang air mata. Aku sudah ratusan kali menolak rencana ini. Tapi apa boleh buat, reputasi menjadi momok besar yang menakutkan bagi keluarga calon suamiku. Image mereka sebagai keluarga dari kalangan kelas atas yang terpandang membuat semua ini jadi semakin rumit.

"Aku bisa selesaikan masalah ini. Tidak perlu ada pernikahan."

"Diam Woohyun!! Appa tidak sedang minta pendapatmu. Ini semua karna salahmu, salahkan kebiasaan burukmu itu."

"Tapi ini hidupku, duniaku. Sudah bukan saatnya Appa campur tangan. Besok aku akan klarifikasi dan semua masalah selesai."

Plak'

Pertama kali dalam hidupku aku melihat adegan langsung macam ini. Jika bukan karna emosi yang memuncak aku yakin tidak akan ada seorang ayah yang tega menampar anaknya sendiri. Terlebih anak sematawayangnya.

"Berhenti merasa dirimu hebat. Nama baik keluarga ini taruhannya, kau tidak boleh sesumbar. Nikahi gadis ini sampai berita meluap setelah itu kalian boleh berpisah."

Di sisi lain aku dan keluarga hanya bisa menerima keputusan ini. Bukan karna aku setuju rencana bodoh pernikahan semu, tapi karna aku tidak ingin keluargaku lebih tersakiti dari ini.

"Kau kira hanya dirimu saja yang tidak menginginkan ini? Aku bahkan membencinya."

******

Flashback START

Satu bulan yang lalu ...
NamCorps Building

"Annyeonghaseyo. Eungi-imnida."

"Ooh jadi kau anak baru yang ramai dibicarakan ya," sahut seorang sunbae saat aku memberikan salam.

"Nde. Aku mulai bekerja hari ini, mohon bimbingannya."

"Baiklah. Kau bisa mulai dengan lembaran file yang harus difax. Selesaikan dulu setelah itu kembali kesini, arasseo?"

"Nde, kamsahamnida."

Ini hari pertamaku mulai bekerja. Setelah melewati rangkaian tes masuk yang rumit akhirnya aku diterima sebagai staff di NamCorps. Perusahaan besar yang mungkin tidak ada satu orangpun di Korea yang tidak mengenalnya.

Para senior menyambutku dengan hangat. Bahkan dihari pertamaku, mereka sengaja membuatkan pesta perayaan kecil sebagai sambutan.

Ruanganku ada di lantai 5 gedung ini. Meja berukuran satu setengah kali satu meter lengkap dengan peralatan kerjanya itu akan menjadi teman baruku.

Tidak banyak yang aku tahu tentang perusahaan ini. Selain dari jenis usaha dan banyaknya karyawan, tidak ada hal lain yang aku tahu. Ah! Ada satu lagi, aku tahu tentang atasan disini. Seorang pria yang, ya mungkin bisa dibilang seumuran denganku, beruntung bisa menjadi putra sematawayang dari keluarga terpandang bermarga Nam. Banyak selentingan tentang dirinya yang masuk ke telingaku. Seperti betapa arogan dan berhati-dinginnya dia. Maklum saja, batinku. Siapapun akan jadi seperti dia jika diposisinya sekarang. Aku pun mungkin akan begitu.

Infinitely Love You [Nam Woo Hyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang