Pesan Singkat Seorang Pria Yang Di Tunggu

190 15 27
                                    

          Mendekat ke depan jendela kamar segera membuka hordeng terlihat pemandangan yang amat indah dengan berselimut embun di kaca, iseng saja aku yang mencoret ukiran namaku dan juga harapan ini dengan ujung jari tengah, dengan perlahan membuka jendela kamar agar bisa melihat pemandangan itu begitu jelas.

        Udara dingin yang berbau sejuk, kuhirup oksigen yang di keluarkan pepohonan melalui hembusan angin yang masuk dalam kamarku melewati jendela kamar yang telah dibuka, begitu juga ketukan-ketukan halus ranting pohon dan dedauanan yang menyentuh sebagian kaca jendela kamar.

         Kupandangi jauh dari depan jendela kamar entah apa yang sedang di pikirkan seorang wanita yang merenung di depan jendela kamarnya sambil memegang sebuah ponsel di tangan. Mungkin pagi ini indah, tetepi tidak seindah yang di bayangkan oleh wanita itu dengan wajah yang amat sedih dan suasana yang menyentuh hati, kekawatiran dalam diamnya, suasana panik tidak karuan yang aku lihat.

      Sekejap aku memperhatikan gerak-gerik yang dia lakukan lagi-lagi wanita itu terus memperhatikan ponselnya menunggu berdering, kadang kali ia kecewa karena tidak seperti apa yang ia harapkan ketika ponsel tidak berdering, ponsel yang ia pegangpun kembali ia letakkan sambil merenung di depan jendela.

      Pertanyaan semakin menjadi kepadaku ada apa yang terjadi sebenarnya, kenapa dia begitu murung dan kecewa.

Kenapa dirinya begitu amat sedih ketika memperhatikan ponsel yang ia genggam, entahlah aku masih bertanya-tanya tentang hal itu.

         Tidak jauh dari depan rumahku tampak sebuah gedung yang besar berbeda dengan tempat yang aku tinggali, aku yang memandangi dirinya dengan rasa penasaran terus memperhatikan gerak-geriknya.

          Ketika itu juga semua pertanyaan terbenak dalam pikiran dan segera ingin mengetahui jawaban, jendela kamar kembali kututup lantas beranjak pergi menemuinya ingin secepat mungkin memastikan apa yang sedang terjadi.

         Dengan udara yang sangat dingin aku beranjak dari hangatnya berada di kamar ingin cepat memastikan, ketika mencoba menedekatinya dan berusaha menanyakan apa yang sedang dia renungkan dan tunggu.

        Tetapi ketika aku bertanya kepadanya dia hanya terdiam dan terus memperhatikan ponselnya

       “Mungkin pesan ataupun telpon yang ia tunggu”

        Entahlah berapa lama aku masih melihat kesedihan yang ia tanamkan di wajah cantiknya.

Seandainya aku bisa meminjam kekuatan pikiran sehingga bisa membaca pikirannya tanpa harus menanyakan kepadanya aku pasti sudah mengetahui apa yang telah terjadi.

Tapi aku hanya bisa menunggu dengan ekspresi penasaran dan kawatir.

        Berapa menit kemudian aku terkejut ketika melihatnya, tampak begitu indah manis senyum yang terpancar cantik terlihat jelas di wajahnya.

        Mimik muka yang tadi begitu sedih kini terlihat bahagia cerah bersemangat melebihi pagi hari ini.

       Suasana dingin menjadi energi hangat ketika ia tersenyum bahagia, aura yang bersemangat terlihat jelas ketika ponsel berbunyi.
Ini isi pesan singkat dari seorang kekasih tercinta

           “ Pagi sayang ….
Lagi apa cintaku jangan lupa sarapan ya

            "Jangan lupa juga vitaminnya di minum

CINTA 4 TAHUN SILAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang