Aku yang berdiri tegak didepan jendelaku sambil mengintip dari jauh,sekejap saja memperhatikan dan melihat sahabatku yang berada di depan jendela kamarnya.
Hari ini tidak seperti kemarin, yang merenung menunggu pesan singkat dari seorang kekasih. sehingga dapat menghilangkan kecantikkannya, begitu juga aku yang mengkawatirkannya.
ya masih sama keseharian dirinya di pagi hari, dia dengan ponselnya. Hanya saja kali ini berbeda telpon yang berbunyi mendakan panggilan masuk dari kekasih hatinya.
Kringggg ……
Bunyi suara ponsel
Dan menyapa.
halo sayang, pagi sayang ekspresi tersenyum lebar dari sahabatku.
Kamu lagi ngapain udah sarapan dan blab bla bla ……Ekspresi bahagia terlihat jelas di wajah sahabatku, gombalan yang manis mungkin. Yang membuatnya terbang melayang, membuat hatinya berbunga-bunga.
Aku mungkin tidak tahu apa yang ia bicarakan hanya saja kurang lebih seperti itu, karena hal itu sudah sering ia lakukan dengan pacarnya.
Tetapi apakah itu yang ia rasa dari sebuah kebahagian berpacaran, apakah itu warna dari sebuah hubungan, aktifitas yang sama sering kali ia lakukan bersama kekasihnya tidak pernah jenuh ia lakukan, akan tetapi mereka akan merasakan kehilangan ketika sehari saja tidak melakukan seperti yang sering ia lakukan.
Aku terus penasaran dengan hal itu, ya bagaimana hal ini dapat di cerna oleh diriku karena diri ini memang tidak pernah merasakan akan hadirnya cinta, mungkin aku yang terus bertanya-tanya tentang hal itu.
Pagi hari begitu amat indah pelangi yang menyinari seluruh alam ini, terlihat indah cahaya yang terpancarkan menuju depan rumahku ketika usai aku membuka jendel kamar, aku yang beranjak keluar untuk melihat pemandangan yang indah di halaman rumahku aku yang berdiri tegak di halaman rumah.
“ Indah sekali ciptaanmu tidak ada yang bisa menandingi segalanya begitu terlihat sempurna dan begitu sangat indah”
Kemudian ada celotehan kecil dari belakang tubuhku yang menyaut perkataan yang ku ucapkan“ia memang indah seindah senyummu yang menyinari hatiku”
Akupun terkejut suara siapakah itu dari belakang bahuku siapakah yang mengucap kata gombalan itu, dengan lantang aku menyeru.
Lantas segera menoleh dan aku dengan sangat terkejut ada sosok seorang pria yang ada di belakangku yang tidak sama sekali aku kenal.
“Akupun bertanya siapakah kamu sehingga berkata seperti itu??...
“Berkatalah seorang pria itu, sebut saja “Toni temannya Sinta dan aku mengatakan yang sejujurnya senyummu menyinari hatiku yang gelap kelabu, ada yang salah???
“Hem bukannya seperti itu hanya saja aku tidak terbiasa dengan kata-kata yang sangat membuatku aneh di telinga, dan kurasa itu tidak wajar karena sama sekali aku tidak mengenalmu????... dan maaf permisi aku harus pergi”
“Tasya bolehkah aku meminta maaf jika itu membuatmu merasa aneh dan terkejut, hanya saja aku ingin berkenalan dan mengenalmu lebih jauh???...ujar kata pria itu
Dan cepat menjawab
“ Maaf permisi aku harus pergi”.
Sesegera aku beranjak pergi untuk berangkat kerja.
Sapaan kasar dari mulutku pagi itu yang aku lontarkan, aku hanya bingung apa yang harus aku lakukan.
Karena aku sama sekali tidak pernah berhadapan langsung dengan seorang pria, apalagi sampai dia memuji diri ku.
Mungkin dia kecewa atau marah terhadapku, tetapi entahlah seterah mau dia memandang aku apa dan bersikap apapun terhadapku nantinya akupun tidak peduli dengan hal itu.Sempat merasa tidak enak tapi yasudahlah itupun bukan salahku.
Berapa jam kemudian ponselku berbunyi sebuah pesan singkat dengan nomor ponsel yang tidak tertera namanya tidak sama sekali kukenal.
Ping bunyi suara maseger dari ponselku aku segera membuka.
“ maaf, apakah ini Tasya ??..
Terdengar aneh siapa ini jariku pun segera mengetik.“Ia ini Tasya siapa di sanah.
Terdiam dan berfikir sebelum suara ponselku berbunyi kembali“ Ingat tadi pagi kamu bersapa dengan seorang pria “
Hatiku gugup tidak karuan tanganku dingin sampai gemetar ingin mengetik sebuah balasan pesan.“Ya memang ini siapa ko bisa tahu tadi aku bertemu dengan seorang pria”
“ hem jelas taulah ini aku Toni.
Semakin terkejut ternyata yang sms aku adalah Toni yang tadi pagi menyapaku,
Keringet dingin keluar dari tubuhku sampai bertanya mau apa dia, apa mau marah dan menghina aku karena kesombongan aku tadi pagi atau apa ???? ucapku sebelum melanjutkan balasan pesan tersebut kemudian segera mengenetik.
Mengetiklah jariku dengan rasa takut.
“Ia Toni ada apa maaf kalo aku menyinggung perasaan kamu.”
“Maaf untuk apa yang ada aku yang mau minta maaf karena telah membuat mu terkejut sampai lari ketakutan.
“ pesan dari Toni
“Oh gitu gpp ko malah aku yang harusnya minta maaf sama kamu karena tidak sopan pergi begitu saja.“Gpp ko cuman itu aja yang mau aku katakan tadi sekali lagi maaf telah membuatmu ketakutan dan terkejut seperti tadi, aku hanya ingin berkenalan dan salam kenal aku Toni temannya Sinta, mungkin kamu sudah pernah tau aku, dan Sintapun pasti sudah pernah bercerita tentang aku.
“Oh ia salam kenal juga ku Tasya ia Sinta pernah bercerita aku pikir itu hanya celotehan kosong dari mulutnya.
“Celotehan!!!! kamu lucu yah yasudah selamat berkenalan ujar Toni melalui beberapa pesan singkat.
Akupun tersenyum sendirian, pikirankupun mulai tidak karuan apalagi setelah membayangkan tadi pagi yang begitu polosnya aku sangat ketakutan menghadapi seorang pria, mungkin dia menertawakan aku tetapi sepertinya apa ia malah semakin penasaran dengan ku sampai berusaha mencari no ponselku
“Geer banget si aku sampai berfikir seperti itu memang aku siapa”
Sambil tersenyum senyum sendirian.Itu adalah sapaan pertama seorang pria yang sangat berkesan sehingga membuat diri ini menjadi tidak karuan.
ya Toni pria pertama yang menyapaku dia adalah peria yang pertama kali menyapa dan menghubungi ku, Toni adalah sosok peria pertama memang, karena seumur hidup aku tidak pernah melayani ataupun meladeni seseorang.
Berkenalan dengan seorang periapun tidak pernah aku lakukan ya mungkin karena aku berfikir Toni adalah teman kampus Sinta sahabat karibku dan aku mencoba menghargai itu.
Merasa canggung merasa aneh dan merasakan hal yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya jantung berdebar sikap yang gugup, bahagia yang berlebihan mungkin aku mengenang kejadian hari ini mengenang di mana aku berkenalan dengan seorang peria, itulah tasya dengan percaya diri tinggi, atau bisa di bilang kepedean.
Bila memang dia yang tertulis untukku untuk mengukir hidup ini, aku berusaha memahami dan beradaptasi.
Semoga harapanku terkabul bisa menemukan pria idaman yang ku impikan. kenangan itu yang terindah di pagi hari dengan segudang aktifitas yang padat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA 4 TAHUN SILAM
Romancemengenang cinta yg tidak di miliki, allah membawa cinta itu dalam kedamaian bersama kebersamaan meski tidak saling memiliki