PART 3

36 8 1
                                    

   Setelah perdebatan Rio dan Fisya selesai, merekapun terdiam. Suasana pun berubah menjadi hening. Tak lama kemudian, teman teman Rio yang sedari tadi hanya melongo sebagai penonton akhirnya angkat bicara.

"Udah selesai debatnya?" kata cakka

"Udah" ucap Rio dan Fisya bersamaan dengan muka kesal

"Kalo udah balik sono lu ke kelas, ngapain disini, ntar dicari guru lo. Jangan ikut ikutan kita" kata Alvin mengingatkan

"Oke oke gue balik, ehh btw ternyata suara lo enak juga yaa, jago pula main gitar nyaa, keren" kata Fisya memuji Rio sambil tersenyum

"Yadeh terserah apa kata lo" ucap Rio dengan cueknya

    Setelah itu Fisya pun bergegas pergi menuju kelasnya, sedangkan Rio dan teman temannya, tetap disitu dan memilih membolos pelajaran setelah istirahat.

Mereka pun kembali bernyanyi....


*jrengggg jrenggg jrenggg* terdengar Rio memainkan gitarnya lagi dan bernyanyi...

Kau kekasihku
Tak pernah ku lupakan
Kenanganku bersamamu
Kau pujaanku
Betapa ku merindu
Ku ingin bertemu denganmu
Kini ku persembahkan laguku ini
Sebagai tanda cintaku
Untukmu... Untukmu...
Kau selalu ada dihati
Ku tak bisa lupakanmu
Ku tak bisa lupakan dirimu
Dan ku selalu mencintaimu
Ku tak mau jauh darimu
Hooooo.... Hoooo.... Hoooo
Kini ku persembahkan laguku ini
Sebagai tanda cintaku
Untukmu... Untukmu...
Kau selalu ada dihati
Ku tak bisa lupakanmu
Ku tak bisa lupakan dirimu
Dan ku selalu mencintaimu
Ku tak mau jauh darimu
Hooooo.... Hoooo.... Hoooo


*********

    Sesampainya dikelas, Fisya ternyata telah ditunggu oleh Dinda dan Bella khawatir. Tak menunggu lama lagi mereka pun segera mengintrogasi Fisya.

"Fisyaaaaaa lo dari mana ajaaa????" tanya Dinda panik

"Lo kemana dulu tadi??? Untung ajaa sekarang jamkos gurunya lagi ga ada. Kaloo enggak huhh bisa abis lo kena omelannya" sahut Bella

"Hahaha... Eitsss udah nyantai ajaa jangan panik gitu dongg, gue gapapa kok, tadi pas pinjem buku gue ketemu sama Rio, terus gue ngobrol dulu deh di samping perpus. Ehh btw Makasih yaa udah ngehawatirin guee" Fisya mencoba menenangkan kedua temannya itu lalu menjelaskan apa yang terjadi

"Apaaaaaaaaaaaaaaaaa" *ucap Dinda kaget dengan mata melotot

     Dan ternyataaaa.... tak disangka sangka kedua temannya itu kaget setengah mati saat mendengar pernyataan Fisya itu. Sehingga membuat mereka bengong menatap Fisya heran dan beradu dalam banyakk pertanyaan

"Hellooo kalian kenapaa???" kata Fisya mencoba menyadarkan lamunan mereka dengan melambai lambaikan tangannya ke depan mata mereka

"Emangnya adaa apaa sih sama Rio kenapa tiap gue nyebutin nama Rio pada bengong gitu?? Dia kenapaaa emangnyaa??" tanya Fisya heran

"Wahh gila lo syaa kok bisa sih deket gitu sama Rio, padahal kan dia itu terkenal cowok yang dingin banget kayak es, cowok yang super duper cuek, yang susahh banget buat dideketin cewek"

"Haaa masak sih? Emangnya Rio gitu? Kok sama gue enggak yaa?? Yaa emang sih radak nyebelin. Emang Rio gimana sih orangnya?" tanya Fisya dengan tatapan bingung

"Rio itu termasuk dalam jajaran cowok cowok jomblo yang bandel,  yang sukanya kumpul bertiga sama cakka sama alvin di deket perpus. Mereka itu cowok cuek, cowok misterius banget deh pokoknya, soalnyaa dia itu sering banget bolos dan suka banget telat masuk sekolahnya, dulu aja nih yaa waktu kelas 10 mereka nyaris ga naik kelas saking seringnya absen dari kelas" kata Dinda memberi penjelasan

"Dan yang paling penting nih yaa Rio itu salah satu cowok hits disekolah ini, banyak banget cewek cewek yang suka sama dia. Salah satunya Karin teman sekelas kita yang model itu" sahut Bella menambahi

    Mendengar penjelasan teman temannya itu, Fisyaa hanya mengangguk angguk saja mencoba memahaminya.

"Ehh tapi Rio itu walaupun tampangnya misterius, kayaknya romantis juga lo dia. Jago main gitar, suaranya merdu, udah punya lagu sendiri pula. Kayaknya dia punya darah seni gitu dehh" "Ahh udah ahh jangan bahas Rio terus capek haha" kata Fisya sambil tersenyum jail


*******


tetttt tetttt tettt~

    Bel pulang sekolah telah berbunyi, pertanda jam sudah pukul 15.00 dan Fisyaa harus menunggu jemputannya di halte depan sekolah

"Ehh pulang yukk syaa, lo pulang naik apaa?? Atau lo mau bareng gue ajaa?? Atau mau bareng Bella ke halte pulang naik angkot" tawar Dinda

"Emm enggak deh gaes, ntar aku ke halte sendiri aja, gue mau ke perpus dulu sambil nunggu jemputan nanti" jawab Fisyaa

"Yaudah kalo gitu kita balik duluan yaa syaa byee" sahut mereka dan perlahan berlalu meninggalkan Fisya dikelas sendiri


**********

     2 jam telah berlalu, jam telah menunjukkan pukul 17.00 dan Fisya tak kunjung mendapatkan kabar siapa yang akan menjemputnya. Tetapi Fisya pun tetap setia menunggu di lobby sekolah, hingga suasana di tempat itu berubah menjadi sepi. Tinggal beberapa murid yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS saja yang masih berlalu lalang dihadapannya.

  Tanpa disadarinya, tiba tiba Rio menghampiri Fisya yang sedang sibuk memainkan hp menunggu kabar dari ayahnya

"Hehh anak baru, ngapain lo masih disini? Ga pulang lo" tanya Rio dengan ciri khas sikap cueknya

"Ehh elu, ngagetin ajaa. Gue masih nunggu jemputan nih, tapi ntar lagi gue ke halte aja deh nunggu angkutan umum. Kayaknya ga ada yang jemput soalnya" ucap Fisya membalas

"Oh, emang jam segini masih ada gitu?? Perasaan ga ada deh" kata Rio sok tau

"Yaa gapapa gue nunggu aja di halte sampek ada ntar angkutan umumnya" kata Fisya pasrah

"Oh gitu. Yaudah gue duluan deh yaa" kata Rio segera berlalu pergi meninggalkannya

    Rio pun meninggalkan Fisya dan pergi menuju ke parkiran untuk mengambil motor kesayangannya, sedangkan Fisya beranjak dari tempat duduknya dan berlalu menuju halte untuk menunggu angkutan umum yang menuju ke rumahnya.







Hayoo kira kira tega ga sih cowok misterius itu ninggalin Fisyaa sendirian??

See u next part

Jangan lupa vote, kritik dan saran okeee


Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang