PART 4

29 5 0
                                    

      Selang beberapa menit berlalu, Fisya masih menunggu di halte, terdengar sayu sayu suara motor berhenti. Fisya pun yang sedang asik memainkan gedget sontak menoleh ke arah motor tersebut. Tenyataa yang berhenti adalah sebuah motor vario putih berplat nomor B 5565 WL dan seorang cowok tinggi jangkung bertengger diatasnya menggunakan helm NHK merah berhenti tepat di depannya. Fisya hanya melotot bengong melihatnya.

"Ayoo naik mau sampek pagi lo nunggu ga bakal ada angkot yang lewat" kata cowok itu

    Fisyaa masih saja terdiam mematung mencoba mengingat siapakah pemilik suara yang tak asing itu. Hingga beberapa saat kemudian cowok tersebut melepas helm yang dikenakannya.

"Malah bengong ayoo naik gue anterin pulang" kata cowok itu sambil melepas helm

   Dan ternyataaaa.... Cowok itu adalah Rio. Melihat itu sontak membuat Fisya kaget.

"Lohh kok Rio ada disini?? Ahh tapi ga mungkin lahh kan tadi Rio udah pulang masak iyaa cowok yang dihadapannya itu Rio???" ucap  Fisyaa dalam hati.

"Riooo? Lhoo kok lo masih disini? Bukannya tadi lo...." kata Fisya menggantungkan ucapannya

"Udah ayo buruan naik ga usah banyak tanya" kata Rio

"Eeeee.... Enggak gue mau nunggu ajaa, gue ga mau ngerepotin, apalagi kan kita baru kenal." ucap Fisya menolak

"Udah deh ga usah pakek acara nolak segala ayo gue anterin" kata Rio memaksa

"Udah deh ga usah pakek maksa gitu. Kalo gue gak mau yaa berarti gak mau, gue mau nunggu angkot disini ajaa, gue ga mau pulang sama lo Mario...!!!!" tolak Fisyaa tegas

"Oke kalo ga mau dianter, gue pergi sekarang. Ga usah nyesel kalo habis ini lu disamperin sama preman preman ga jelas. Oiya nih gue kasih nomer gue kalo lo butuh bantuan." kata Rio menakut nakuti Fisya sebelum ia pergi lalu memberinya secarik kertas berisi nomer telfon

    Mendengar perkataan Rio barusan Fisya langsung merasa ketakutan. Suasana di halte semakin terasa sunyi, yang ada hanya suara lalu lalang motor.

"Aduh sialan itu cowok pakek acara nakut nakutin gue segala, lagian tau aja sih itu orang kalo gue ini penakut" gerutu Fisya kesal dalam hati

      Baru beberapa menit berlalu, kemudian ada dua orang pria tak dikenal berjalan searah mendekati Fisya. Melihat itu seketika membuat Fisya panik.

"Aduh mati gue omangan Rio kejadian lagi, gue harus telfon dia nih minta bantuan" kata Fisya panik

    Fisya pun segera mencari kertas dari Rio tadi didalam tasnya. Orang orang itu semakin dekat dengan Fisya membuat nya semakin panik dan keringat dingin semakin deras mengucur di dahinya, tetapi kertas itu tak kunjung ditemukannya. Akhirnya Fisya memutuskan berlari mencari tempat persembunyian agar ia tidak diganggu orang orang asing itu.

"Huhhh... huhhh.... huhhh.... Kayaknya gue sembunyi disini aja deh" ucap Fisya dalam hati sambil menata nafasnya yang tak beraturan setelah berlarian tadi

    Setelah Fisya tenang, ia kembali mencari nomor telfon Rio, dan akhirnya ia menemukannya didalam saku jaketnya. Tak menunggu waktu lama lagi Fisya pun segera mengeluarkan handphone nya lalu memencet nomor tersebut dan menelfonnya.

"Tuttt... Tutttt... Tutttt..  Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan ini, silahkan coba lagi"
    
   Rio tidak menjawab telefon Fisya, fisya pun mencobanya lagi.

"Tuttt... Tuttt.... Tuttt...Hallo." suara jawaban di seberang telepon...

Rio : Hallo maaf ini siapa?
Fisya : Iya hallo ini gue Fisya yo.
Rio : Oh ngapain lo telfon gue?
Fisya : Rio pliss gue mohon balik kesini, pliss bantuin gue, gue takut ini cepetan kesini....
Rio : Lahh lo kenapa kok keliatannya panik gitu?
Fisya : Gue lagi dikejar kejar sama orang asing yo, plis gue mohon bantuin gue....
Rio : oke oke lu dimana sekarang?
Fisya : gue lagi sembunyi di warung yang udah ga terpakai deket sekolah.
Rio : Oke 5 menit lagi gue nyampek sana, lu jangan panik gitu.

"Tutttt... Tutttt... Tutttt... Kleekk" suara panggilan berakhir

    Mendengar suara Fisya yang sangat ketakutan, tanpa pikir panjang, Rio segera mengambil kunci motornya dan langsung menyusuri jalanan ibu kota dengan kencangnya. 5 menit kemudian Rio sampai di tempat Fisya bersembunyi, dan dilihatnya 2 orang cowok asing didepannya. Rio pun segera mendatangi 2 cowok asing itu.

"Ehh ngapain lu disini? Kalian berdua preman yang biasanya nyopet itu kan? Ga takut sama polisi lu? Liat tuh disana" kata Rio sambil menunjuk ke arah pos polisi di seberang jalan

wiuwww wiuwww wiuwww~

    Belum sempat Rio dan sang preman bertengkar, tiba tiba terdengar suara sirine polisi, mendengar itu sang preman pun lari terbirit birit ketakutan.

    Setelah preman preman pasar itu pergi, Rio pun teringat pada sosok Fisya,  rasa panik pun kembali muncul dibenak Rio. Dan Rio pun segera menuju warung  tempat Fisya bersembunyi.

"Fisya lo dimana? Ini gue Rio" teriak Rio di depan warung itu

   Tetapi tak ada jawaban, Rio hanya mendengar suara tangisan seseorang dari dalam warung kosong itu, Rio pun segera masuk menuju sumber suara itu. Dilihatnya Fisya yang sedang menangis sesenggukan.

"Fisyaa, lo gak kenapa napa kan?" tanya Rio lirih

   Fisya pun menoleh dan langsung memeluk Rio dengan erat. Dan tangis Fisya pun semakin tak terbendung dalam pelukan Rio.

"Husttt.. Husttt.. Husttt.. Udah ga usah nangis kayak anak kecil gitu, gue udah disini kok" kata Rio mencoba menenangkan sambil mengusap air mata di pipi Fisya

"Gue takut yoo" kata Fisya yang masih saja menangis

"Udah lo ga usah takut, udah ada gue disamping lo sekarang. Gue ga akan ngebiarin siapa pun nyakitin lo. Apalagi sampek bikin lo nangis. Gue janji" kata Rio sambil tersenyum

    Mendengar perkataan itu sontak membuat Fisya berhenti menangis. Dan melepaskan pelukannya. Seketika suasana hening pun tercipta.

“Balik yuk sya, udah makin sore nih ntar lu dicariin orang tua lu lagi” ajak Rio

    Tanpa banyak bicara Fisya menuruti perkata Rio. Merekapun meninggalkan tempat itu dan berlalu pergi.

*******

       Ditengah perjalanan Rio tiba tiba berbelok memasuki area parkir sebuah mall dekat sekolah mereka. Hal itu membuat Fisya bingung bertanya tanya dalam hati.

“Kita kesini dulu ya” kata rio sambil saat memarkir motornya
“Kok kesini yo? Emang kita mau kemana? Katanya lu mau nganterin gue pulang?” kata Fisya dengan muka bingung

“Iya ntar lu gue anter lu pulang, tapi lu harus nemenin gue makan dulu. Dan di mall ini ada salah satu cafe favorit gue. Lu wajib coba!!!!” kata Rio sambil tersenyum jail

“Tapi gue ga laper” ucap Fisya lirih

“Ga usah bawel ga usah banyak berontak lu harus nurut sama gue” kata Rio sambil menggandeng tangan Fisya

********

      



Kira kira ngapain aja yaa Rio sama Fisya disana? Kepo yaaa?

Ehh btw maafin di part ini kata katanya banyak yang ngebingungin soalnya yang buat lagi galau berat hehe

Penasaran??? See u next part yaa

Jngan lupa vote,kritik dan saran


Thanks



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang