#3

2.9K 395 59
                                    

"Jaemina, apa kau ada acara sabtu besok?" tanya Mark tiba-tiba.

"Hmm tidak."

"Temani aku ke toko buku ya?" pinta Mark.

"Ke toko buku? Kau mau beli buku?"

Mark memasang wajah datarnya. "Tidak. Aku mau beli baju."

"Ah, aku baru tau ada baju di toko buku."

"Tentu saja aku akan membeli buku, Nana sayang." Dengan gemas Mark menjitak Jaemin.

"Hehe maaf. Okelah, kebetulan aku ingin me membeli novel."

"Oke, aku akan menjemputmu pukul 7 nanti."

Jaemin mengangguk senang. Jarang-jarang ia bisa berduaan dengan orang yang disukainya.

Membayangkan dirinya berjalan berdua dengan Mark bisa membuatnya terbang.

Oke, jaemin akan berusaha terlihat manis sabtu besok!

***

"Kau mau ke mana?" tanya Jeno.

Sedari tadi Jaemin mondar-mandir di rumah. Seperti menunggu seseorang.

"Bukan urusanmu," jawab Jaemin ketus.

Ia terlalu malas berbicara dengan Jeno.

"Aku tau kau menunggu Mark."

"Berhati-hatilah," ujar Jeno datar.

Jaemin langsung menoleh, menatap Jeno yang hanya memandang lurus ke depan.

"Apa maksudmu?"

"Mark. Dia tidak seperti yang kau pikirkan."

Jaemin mengernyit. "Hei, aku sudah mengenalnya selama setahun. Dan kau baru mengenalnya selama beberapa hari. Jadi jangan sok tau!"

"Terserah lah." Jeno pergi meninggalkannya.

Jaemin baru sadar.

Seharian ini Jeno tidak mengunyah permen karet sialannya itu.

Mata Jaemin berbinar saat melihat Mark yang berjalan mendekati rumahnya.

Segera ia berlari menuju pintu kemudian membukakannya.

"Hai Mark!"

"Oh! Hai Jaemin." Mark sedikit terkejut karena Jaemin yang membuka pintunya tiba-tiba.

"Langsung berangkat saja yuk," ajak Jaemin.

Mark tersenyum kemudian mengacak rambut Jaemin.

"Ayo!"

Keduanya berjalan beriringan menuju toko buku di dekat rumah Jaemin.

Berada di toko buku rasanya seperti berada di surga dunia bagi Jaemin. Dengan antusias Jaemin langsung menuju ke deretan novel yang ditata dengan rapi.

Mark hanya terkekeh melihat yang Jaemin seperti anak kecil itu.

Jaemin mengambil beberapa novel, menyeleksi mana yang akan dibelinya.

Mark terlihat sibuk di tempat buku-buku fisika. Mark memang anak yang pintar dan rajin belajar, membuat Jaemin iri dengannya.

Jaemin berjalan menuju kasir dengan membawa 5 novel di  tangannya. Itu sudah diseleksi dulu loh, masih tetap banyak ya?

Setelah membayar novel-novel itu, Jaemin pun menghampiri Mark.

"Buku pelajaran lagi, buku pelajaran lagi," cibir Jaemin.

Mark lagi-lagi dikejutkan dengan kehadiran Jaemin. Ia hanya tersenyum mendengar ucapan Jaemin.

"Kau sudah selesai ternyata," ujar Mark.

Jaemin tersenyum dan menunjukkan 5 novel yang dibelinya tadi.

"Novel lagi?"

"Iya donggg."

"Astaga Na Jaemin, berapa novel yang sudah kau beli? Hei, sekali-sekali kau harus membaca buku seperti ini." Mark menunjukkan buku matematika dan fisika yang dipegangnya.

Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku alergi rumus!"

Mark mencubit pipi Jaemin dengan gemas.

"Mana ada alergi seperti itu. Ah, kau itu harus rajin-rajin belajar. Tidak bosan dapat peringkat bawah terus?"

Jaemin memang selalu berada di peringkat bawah saat masih SMP. Entah di SMA ini ia mau berubah atau tidak.

"Tidak! Karena jika aku berada di peringkat bawah, ada kau yang akan mengajariku.

"Masih lama memilih bukunya? Aku mau pulang."

"Sudah kok, tinggal dibayar saja."

Mark berjalan menuju kasir diikuti Jaemin.

"Ummm ke taman dulu yuk," ajak Mark.

Jaemin? Jelas tidak akan menolak. Ia langsung mengangguk dengan semangat. Membuat Mark makin gemas.

Di taman, mereka membeli eskrim kemudian memakannya di sebuah kursi di bawah pohon.

"Kau belepotan Jae," ujar Mark sambil membersihkan sisa-sisa eskrim di bibir Jaemin.

Pipi Jaemin memerah saat Mark melakukannya. Keduanya bertatapan cukup lama. Tanpa sadar wajah mereka makin mendekat. Dan...

CHU~

Jaemin membelalakkan matanya saat Mark mencium atau lebih tepatnya mengecup bibirnya.

"Bibirmu manis," ujar Mark.

Jaemin yakin ia tidak bermimpi. Bahkan jika ini mimpi, ia berharap tidak usah bangun saja!

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chewing Gum ❥nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang