1

91 12 12
                                    

Gue lagi gabut hari ini, jadi gue memutuskan untuk mengajak Vero aka kembaran gue buat jalan-jalan

"Vero, temenin gue kuy" teriak gue sambil berlari menuju kamar Vhero yang berada tepat disebelah kamar gue

"Kemana? Mager ah"

"Jalan-jalan, gabut nih"

"Sendiri aja"

"Berasa jomblo banget gue"

"Emang nyatanya lu itu jomblo"

"Padahal gue pengen traktir lu es mambo sepuasnya, yaudah gak jadi" kata gue sambil melangkah keluar dari kamar Vero

"Dih ngambekan, yaudah ayo"
Sambil mengambil jaketnya di kursi

"Yess! Ayo cepetan, gue tunggu di bawah"

"Iya bawel"

▫▫▫

Gue sama Vero udah berada di taman deket komplek rumah

"Ro, gue mau curhat dah" ucap gue sambil menuju ke kolam ikan

"Vera ku sayang, lu masih inget sama janji lu kan? Tepatin dulu gih" kode Vero minta di traktir es mambo

"Oiya gue lupa, yaudah ayo"

Kita berjalan menuju tukang es mambo

"Bang, beli es mambonya 2" ucap ku

"Mbak sama masnya pacaran ya?" tanya abang es mambo

"Siapa bang?" Vero balik tanya

"Kalian berdua lah"

"Dih abang ngaco! Kita kembar tau bang" protes gue tak terima

"Yah, kalo kalian pacaran bisa jadi couple goals tuh"

"Anjay, si abang ternyata gaol ya" ledek Vero

"Yaiyalah, orang abang mangkal di taman. Tempat dimana para ABG alay pacaran" katanya sambil menyerahkan 2 potong es mambo

"Hahaha abang bisa aja"

Gue dan Vero duduk dibangku taman sambil menikmati es mambo

"Ro"

"Hmm"

"Ah males gue! Lu lebih sayang sama es mambo daripada sama gue"

"Dih lebay lu. Hidup lu kebanyakan drama"

"Lagian kan gue mau ngomong"

"Yaudah, dari tadi juga lu udah ngomong kan?"

"Ih serius"

"Iya iya, cepet" ujar Vero sambil mengacak rambut gue

"Ekhm, cinta itu apa sih Ro?" tanya gue polos

"Menurut gue, cinta itu sebuah perasaan yang membuat seseorang yang sedang merasakannya menjadi bodoh"

"Maksudnya bodoh?"

"Ya bodoh, karna dia akan melakukan segalanya demi cinta. Padahal dia tau, apa yang dia lakukan itu sama sekali gak berarti" Vero menjeda perkataannya sejenak "kayak lu yang cinta sama Yudha, lu tetep bertahan walau lu tau kalo Yudha sama sekali gak ngerespon perasaan lu"

"Tapi gue gak cinta sama dia, gue cuma suka"

"Gak, lu itu cinta sama dia. Karna lu udah memiliki perasaan ke Yudha itu dari kelas 10 dan sekarang kita udah kelas 11. Setau gue, kalo kita ngegebet orang lebih dari 3 bulan, itu namanya cinta"

"Ohh jadi gitu" gue menganggukan kepala

"Yap, es mambo gue abis. Gue pesen lagi ya? Yang bayar elu kan?" ujarnya sambil memesan es mambo

"Iyain"

Vhero balik lagi membawa 5 potong es mambo

"Anjir! Bangkrut nih gue" umpatku

"Kan elu sendiri yang bilang kalo mau traktir gue sepuasnya" ujarnya polos

"Au ah, ayo pulang" gue menarik tangan Vhero

"Iya elah sabar, gue minta plastik kresek sama abangnya dulu"

"Cepetan"

▫▫▫

Vhero menyalakan mesin motornya, tanpa izin gue langsung naik ke atas motor ninja Vhero

"Siapa yang nyuruh lu naik?"

"Hati nurani gue, cepet jalan"

"Pegangan, gue mau ngebut"

"Ogah!"

"Yaudah terserah" Vhero langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Karna takut jatuh, spontan gue berpegangan di leher Vero

"Vera goblok! Lepasin, entar jatoh"

"Gak gak gak, gue takut"

"Kalo lu gak ngelepasin gue bisa mati kecekek"

BRUKK..

Motor Vero menabrak pohon yang ada di pinggir jalan

"Noh kan!" teriak Vero yang jatuh dari motor bersama gue

"Aduh.. Kaki gue ketiban motor, sakit banget Ro asli" rintih gue

Vero yang panik langsung mendirikan motornya dan membantu gue untuk bangun

"Elu sih, udah gue bilang pegangan! Batu emang"

"Gue kira lu bercanda doang"

"Yaudah ayo pulang, motor gue rusak. Kita jalan"

"Kaki gue sakit banget Ro"

"Yaudah gue gendong ayo cepet"

"Vero baik banget deh"

"Baek kolor lu kendor! Muji kalo ada maunya doang" gue langsung naik ke gendongan Vero. "Ra, lu berat banget dah. Perasaan dulu kaga" kata Vhero

"Yaiyalah! Terakhir lu gendong gue, waktu kelas 4 SD"

"Anjir, lama juga ya"

▫▫▫

Setelah kita sampai dirumah, mamah gue yang over protektif langsung ngoceh-ngoceh

"Ya ampun Vera, kamu kenapa?"

"Jatoh dari motor, abis itu ketiban motor" jawab gue jujur

"Kok bisa sih? Sakit gak?" tanya mamah sambil menyentuh kaki kanan gue

"Aduh, jangan di pegang mah sakit!" ringisku

"Itu mah tadi si Vera, aku suruh pegangan gak mau eh malah nyekek. Yaudah kita jatoh, trus motornya aku tinggal disono"

"Oh, motornya biarin aja. Kamu gapapa kan Ro?"

"Iya aku gapapa, cuma Vera noh kenapa-kenapa" Vero menunjuk gue yang terduduk di sofa

"Mamah panggilin tukang urut ya? Biar di urut kakinya"

"Gak mau!"

"Ayolah, biar Vera cepet sembuh" rayu mamah

"Iya Ra, gapapa lagi. Sakit bentaran"

"Yaudah deh" ujar gue menurut


Hallo guys, First Story nih:v
Maap kalo absurd, sama banyak typo.-.
Jangan lupa Vote dan Vomment
Thanks fo reading yha~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang