19 Maorey

siapa lagi ini ?

"mau cari buku apa mbak-mbak? Buku nikah ya?  Jangan bilang mau ajakin saya nikah juga" penjaga toko buku mencoba menggoda ku dengan tiara, sore itu hujan turun rintik-rintik tak begitu deras tapi cukup untuk membasahi baju kami, kalau tak demi tiara sahabat terbaik ku ini mana mungkin aku mau basah basahan dibawah hujan. Dia tiara sahabatku dari kecil, anenya kami tak pernah berencana untuk selalu satu sekolah tapi takdir selalu menyatukan kami, aku percaya tak ada persahabatan sehebat persahabatan kami, tapi kami selalu berbeda pemikiran, di sma dia memilih jurusan ipa sedang aku lebih tertarik pada dunia sosial.

"Mau cari buku rumus lengkap fisika, mas" mungkin karna penjaga toko itu memanggil kami mbak si tiara membalas dengan memanggilnya mas. Setelah kami mendapatkan bukunya kami langsung pulang karna hari semakin petang.

"Besok kan minggu, mau pergi kemana di?"
"Dirumah saja, lagi males keluar"
"Makasih ya udah nemenin aku ke toko buku"
Kami kemudian kembali kerumah kami masing masing. Tak ada yang spesial dimalam minggu seorang introvert sepertiku, hahaaa aku membaca novel hingga tak kusadari perlahan aku tertidur.
Pagi itu bel rumah terus berbunyi, dengan malas aku membuka mataku kemudian melihat jam di hpku. 7:28 Sunday, astaga inikan weekend kenapa masih saja ada yang menggangguku, aku keluar kamar, melihat kejendela depan, untuk tau siapa yang menekan bel rumah, apakah ada tamu atau hanya anak-anak tetangga yang suka jail. Kubuka pintu ternyata hanya bouquet mawar yang tersisa disana. Kulirik kiri dan kanan tak ada orang, ku ambil bouquetnya ada tulisan selamat pagi, tanpa berpikir panjang aku langsung masuk lagi kekamar dan meletakkan bunga itu diatas meja, kemudian aku kembali tidur, menyebalkan sekali ini belum pagi tau, jam 10 masih lama, gerutuku.