Chapter 2

401 31 0
                                    

AUTHOR POV

Sesampainya Sehun di RS Wooridul Spine,ia segera bergegas masuk kedalam gedung itu.
'Apa Luhan sakit?'batin Sehun.
Bruuk..
"Ah.. Mian."ucap seseorang yang menabrak Sehun.
"Chanyeol hyung?"/"Sehun?" ucap mereka bersamaan.
"Kau sedang apa disini-"
"Ayo ikut aku."potong Chanyeol.
"Kau mau membawaku kemana hyung? Aku harus bertemu Luhan."tanya Sehun.
"Akan ku antar kau ke Luhan"jawab Chanyeol'semoga tidak terlambat'lanjutnya dalam hati.

Tok.. Tok..
Cklek..
"Sehun.."sambut Luhan."Lu,kau kenapa? Kenapa keadaanmu seperti ini?"tanya Sehun. Luhan hanya diam membisu tak dapat menjawab pertanyaan yang Sehun berikan padanya dan hanya menatap Baekhyun untuk meminta pertolongan.

Baekhyun yang paham akan tatapan itu,segera mengalihkan " Sehun-ah aku yang akan menjelaskannya.. Ayo ikut aku dan Chanyeol. Luhan kau bisa menunggu?" Luhan hanya bisa mengangguk sambil menundukkan kepalanya. Baekhyun beranjak keluar disusul dengan Chanyeol dan Sehun.
Diluar ruangan
"Apa yang terjadi pada Luhan hyung?"tanya Sehun dengan raut wajah khawatir.
"Luhan terkena virus Ebola."
"Ebola?"
"Ne,Luhan tertular virus Ebola yang mematikan ditambah lagi jantungnya lemah.."
"Bagaimana bisa?"
"Begini ceritanya.."

Flasback
BAEKHUN POV
Tepat sepulang sekolah aku menemui Luhan yang terus mencari seseorang -yang kutebak pasti Sehun-.
"Luhan-ah kau mencari Sehun?"tanyaku.
"Ne Baekhyun-ah,apa kau bertemu dengannya? Aku sudah menelfonnya tapi tidak dijawab."jawabnya -benar tebakanku-.
"Ne,aku melihatnya pulang lebih awal tadi... Mungkin dia mengerjaimu Lu,kau tau kan sifat aslinya"
"Kurasa juga begitu.. Biarkanlah,Baek kau temani aku pulang ya?"
"Tapi aku tidak bawa motor Lu."
"Tak apa kita jalan saja,ayo!"ajaknya sambil menggandeng tanganku.
"Oh iya,kau tidak pulang bersama Chanyeol? Kudengar  dari Sehun,kau dan Chanyeol sudah dekat?"tanyanya,aish kenapa bertanya soal itu Lu?
"Eh? Emm.. i-itu.."aish kenapa ucapanku jadi segagap itu eoh?
"Ah.. Kurasa Sehun benar,semoga kalian segera jadian ne..."ucapnya lalu lari mendahuluiku.
"Aish... Lu jangan tinggalkan aku!"ucapku sambil mengejarnya.

Eh? Kenapa dia berhenti aku mendekatinya perlahan.
"Lu? Kau tak apa? Kau kenapa Lu?"tanyaku.
"Eungh.. Tak apa Baek,nan gwenchana.." jawabnya.
"Kau yakin Lu? Kurasa kau-"
"Tak apa Baek,kajja!"potongnya sambil menggandeng tanganku.

"Baek,kau lihat anjing itu?"tanyanya.
"Omo! Lu anjing itu kenapa?!"bagaimana tidak,aku dan Luhan melihat seekor anjing yang hampir mati karena banyak luka ditubuhnya.
"Ayo kita lihat Lu!"seruku karena tidak tega melihat anjing itu.
"Baek aku rasa anjing ini dibunuh."tebaknya.
"Ne,aku rasa juga begitu"jawabku.
"Hei!!! Kalian sedang apa?!!"tanya seorang pria paruh baya mendekati kami.
"Memangnya kenapa ahjussi?"tanyaku.
"Apa kalian sudah memegang kepala ajing itu?"tanyanya. Aku dan Luhan menggelengkan kepala.
"Ah... Syukurlah.. Ya sudah kalian pulanglah,aku akan mengubur anjing ini."
"Baiklah,kami pulang dulu ahjussi."pamitku.
.
.
"Lu,kenapa kau diam saja?"tanyaku saat kami sudah jauh dari tempat tadi. Luhan hanya menggelengkan kepalanya.
BRUK..
"Lu,kau kenapa?! Bangun Lu,kau jangan bercanda!! Lu ireona!!"kulihat jatuh tepat didepanku dengan wajah yang pucat. Kuputuskan untuk menghubungi Sehun. Kenapa tidak diangkat?! Anak itu kemana eoh?!! Tanpa basa basi karena terlalu panik kuhubungi Chanyeol.
"Yeobseyo?"
"Yeol,aku butuh pertolonganmu antarkan Luhan kerumah sakit.Palli palli!!"
"Ada apa baek? Ada ap-"
"Aish.. Akan kujelaskan nanti! Cepatlah!!"
"Ne ne.. Kau dimana sekarang?"
"Aku di dekat gubuk disekitar sekolah!"
"Ah.. Ne tunggu aku"
PIP
10 menit kemudian Chanyeol datang dengan membawa mobilnya.
"Baek,Luhan kenapa? Kenapa bisa be-"
"Nanti akan kuceritakan diperjalanan. Sekarang bantu antarkan Luhan ke rumah sakit sekarang."potongku cepat supaya dia tidak bertanya lagi.

Diperjalanan aku menceritakan semua kejadiannya sampai Luhan pingsan. Sampai dirumah sakit,Luhan langsung dibawa keruang ICU. Hampir 2 jam lamanya aku dan Chanyeol menunggu,akhirnya Uisa keluar dari ruangan tersebut."Apa diantara kalian keluarga dari pasien?"tanyanya."Saya sahabatnya uisa,anda bisa mengatakannya padaku."jawabku.
"Baiklah,pasien Luhan tertular virus ebola yang langka,baru kali ini aku menangani pasien sepertinya dan ditambah lagi jantungnya yang lemah... Apa sebelumnya pasien memegang sesuatu? Mungkin seperti hewan mati atau barang?"tanyanya. Dan aku ingat bahwa Luhan mungkin memegang anjing itu?
"Kurasa,Luhan memegang anjing yang hampir mati karena luka ditubuhnya uisa. Apa itu penyebabnya?"tanyaku.
"Jika itu benar,kemungkinan besar itu penyebabnya. Sebaiknya kalian hubungi dan beritahu orangtua dari pasien. Baiklah saya kembali."
"Gamsahamnida uisa"ucapku dan uisa berlalu dari hadapan kami

"Ottokhe Yeol?"tanyaku pada Chanyeol yang sedari tadi diam.
"Sebaiknya kau harus menghubungi orang tua Luhan dan jelaskan apa yang terjadi padanya."jawabnya seraya tersenyum padaku.
.
.
BAEKHYUN POV END
Flashback End

AUTHOR POV

Sehun yang mendengar cerita panjang dari Baekhyun hanya diam membeku dengan air mata yang sudah penuh di pelupuk matanya. Ia tak sanggup lagi harus mendengar semua cerita Baekhyun tentang keadaan Luhan yang separah itu. Mungkin dia menyesal telah mengerjai Luhan.

"Dan parahnya sekarang virus itu sudah merusak..hiks..hati dan ginjal Luhan."lanjut Baekhyun yang mulai terisak berada dirangkulan Chanyeol -yang sedang menenangkannya-.
"Ini semua salahku."gumam Sehun lalu masuk keruangan Luhan kembali.
"S-Sehun..hiks..Chamkkan!"sergah Baekhyun.
"Ssstt... Sudahlah Baek,Sehun bisa mengatasinya sendiri. Ayo ikut aku akan kuajak kau untuk menenangkan diri,Kajja!"ajak Chanyeol seraya menggandeng Baekhyun untuk keluar dari rumah sakit.
.
.
"Lu.."panggil Sehun sambil mendekati ranjang Luhan.
"Maafkan aku,aku-"
"Sudahlah Hunnie,aku sudah memaafkanmu."sahut Luhan sambil tersenyum.
"Lu,kau pucat sekali-"
Cklek..
"Xiao Lu,Mama membawakan-"Ucap wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu Luhan terpotong karena melihat seseorang yang tak lain adalah Sehun ada diruangan Luhan. Luhan menyambut kedua orang tuanya dengan senyuman.
"Mama,Baba, bolehkah Luhan pergi keluar bersama Sehunnie?"tanya Luhan kepada orang tuanya. Orang tua Luhan hanya tersenyum.
"Boleh Xiao Lu asalkan kau bahagia."jawab eomma Luhan. Luhan tersenyum menanggapi jawaban eommanya. Pandangannya teralihkan kearah appanya untuk meminta jawaban.
"Baiklah,Baba mengizinkannya... Memangnya kau dan Sehun ingin kemana?"ucap appa Luhan.
"Taman kota mungkin,ya kan Hunnie?"Sehun yang sedari tadi diam hanya menjawab "Terserahmu saja Lu."sambil tersenyum.
"Ya,baiklah kalian boleh kesana tapi jaga kesehatanmu ya? Jangan terlalu lelah.." ujar appanya.
"Akhirnya.. Kajja Hunnie kita ketaman kota!"ajak Luhan.
"Xiao Lu..."panggil panggil eomma Luhan.
"Ne,Mama aku tidak akan melupakan kursi rodaku."jawab Luhan.
"Kau sudah hafal ternyata.."ujar eomma Luhan.
"Hehe... Baiklah Mama,Baba, Luhan dan Sehun pergi dulu.."sahut Luhan yang sudah duduk dikursi roda dengan Sehun yang mendorongnya.
"Semoga Xiao Lu kita tak apa apa yeobo."ucap eemma Luhan saat Luha dan Sehun sudah keluar.
"Ya,semoga dugaan uisa barusan itu salah dan biarkan Luhan kita bersama orang yang disayanginya sehari saja."jawab appa Luhan.
[Uisa:"Tuan dan Nyonya Lu,saya mohon maaf atas hasil tes yang akan saya sampaikan,karena hasil tes mengatakan bahwa virus ebola tersebut sudah merusak semua organ didalam tubuh putra kalian,yang tersisa hanya jantung dan paru-parunya..itu pun hampir rusak semua dan juga hasil tes ini memungkinkan bahwa jangka hidup putra kalian semakin cepat,saya juga khawatir akan hal itu.. Jadi saya sarankan manfaatkan waktu putra kalian bersama orang-orang yang disayanginya.."]
.
.
.

---TBC---

(Author:"Ah.. Slese jg chapter 2 -nya ngetik sampe 2hari 😄)

Next ??
Vote & commentnya jusseyo 😊

Where's [HunHan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang