REALIVE

974 82 33
                                    

Pastikan kalian sudah baca oneshoot ALIVE terlebih dahulu sebelum baca ff ini.

REALIVE

Cast: Woogyu

Genre: BL, Warm.

Author: Luksa Gyueren Kyuzizi

Woohyun's point of view

Cepat atau lambatnya waktu tergantung dari apakah kita menikmati waktu tersebut atau tidak. Empat bulan berlalu sejak kematian Gyu, aku sendiri kaget bisa tetap bertahan sampai sejauh ini setelah awalnya aku sempat seperti mayat hidup yang tak punya semangat untuk tetap bernafas.

Sekarang aku masih tinggal di rumah sendirian, rumah tempat kenangan kami berdua. Setiap hari melakukan aktivitas yang sama dan datar-

Bangun tidur, mandi, makan, kerja, pulang, tidur.

Seakan hidupku terjebak dalam satu lingkaran rutinitas tanpa batas. Di tempat kerja, aku tak sungguh-sungguh jadi orang yang hanya fokus melihat komputer, aku pun kadang mengobrol dan bercanda dengan teman-teman sekantor.

Hanya saja... aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri bahwa keramaian dan canda tawa tak sebanding dengan kekosongan yang aku alami.

Malam ini aku kerja lembur bersama tiga orang rekanku, ada puluhan draft yang harus kami selesaikan sebelum besok.

"Hei Woohyun-" Jimin menggeser kursinya mendekatiku, jarak meja kami hanya terpaut dua meter.

"Apa?"

"Kau sudah dengar kabar soal istrinya bos?"

"Istri bos?" aku tak terlalu kenal tapi pernah lihat, bos kami seorang pria tua gemuk berkumis yang sangat kaya dan agak sombong.

"Kemarin istri bos hampir kecelakaan,"

"Aku dengar itu," timpa Key yang mejanya empat meter dariku, jarak kami terpisah oleh jajaran meja lainnya. "Tapi bos berhasil menyelamatkan istrinya karena mereka berduaan."

"Aku juga tahu beritanya," Taemin ikut-ikutan bahas topik ini "Si bos dan istrinya sempat bertengkar tapi mereka baikan dan kencan. Di jalan, istrinya nyaris tertabrak, tapi untungnya si bos ada disana, ia menarik istrinya dan wawww mereka selamat."

"Cerita ini hampir sama dengan kejadian yang kau alami kan?" Jimin melirikku, "Tapi saat itu kau tak bersama dengan istrimu, dan dia akhirnya...... maaf."

Jimin menundukan kepala, aku tahu ia tak bermaksud memojokanku dan hanya mengatakan apa yang ada dalam pikiranku. Kisahku tak semanis yang dialami bos.

Empat bulan lalu aku dan istriku (Gyu) bertengkar hebat, aku pergi nonton pertandingan, sementara dia pergi ke perpustakaan. Di tengah jalan, Gyu tertabrak dan tewas di tempat. Andai aku ada bersamanya, ia pasti masih hidup.

"Kami tak bermaksud membuatmu sedih-" Key bicara seakan merasa bersalah sudah membahas lagi topik seperti ini.

"Iya aku tahu," balasku. "Nasibku memang tidak seberuntung bos."

Suasana jadi hening.....

"Bagaimana kalau pulang nanti kita mampir makan-makan?" ajak Taemin.

Boleh juga sih... aku sudah lama tidak pergi mampir bersama teman-temanku. Daripada stres, lebih baik menghibur diri.

***

"Tambah lagi sebotol!" Aku menarik-narik jaket Jimin, memaksanya menuangkan minuman ke gelasku yang sudah kosong.

"Kau sudah mabuk parah!" Jimin bicara begitu tapi ia tetap menuangkan soju ke gelasku. Entah sudah berapa botol kuhabiskan sendirian.

"Aku tidak mabuk,"

ALIVE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang