Marvo. Begitulah nama dari pria yang bertubuh tinggi, pintar, dan sangat bertalenta dibidang musik. Marvo juga adalah seorang mahasiswa yang mengambil fakultas musik. Sikap kepribadian yang sangat baik, dewasa, berwibawa membuat dirinya digemari banyak dari kalangan kaum hawa. Kegiatannya sehari-hari hanya dengan musik, iya bernyanyi sambil memainkan sebuah alunan yang indah lewat gitar atau piano. Marvo juga mempunyai gig di sebuah cafe yang cukup besar, karena impiannya ingin menjadi musisi yang terkenal dan bisa menaikan namanya dibidang musik.
Disini Marvo mempunyai kisah cinta yang sangat lucu. Dimana dia mempunyai seorang kekasih bernama Elsa. Elsa sosok wanita yang bisa memikat hati dari seorang Marvo. Dari kepribadiannya, kepintarannya, kedewasaannya sangat membuat seorang Marvo jatuh cinta. Dari perkenalannya dengan Elsa sampai ketika mereka mempunyai hubungan yang serius.
Akan tetapi kisah cinta Marvo sangat membuatnya sakit. Mengapa? Karna Elsa meninggalkan seorang Marvo begitu saja dan tanpa kabar. Bahkan sudah hampir 3 bulan tidak ada kabar dari seorang Elsa. Marvo pun sangat hancur. Sampai-sampai membuat pikirannya terpecah belah dan tidak mempunya konsentrasi lagi. Dia terlalu sakit sampai semua hal yang penting untuk kehidupannya di abaikan.
Dirumah
Bibi : "den Marvo, ayok den dimakan makanannya. Keburu dingin"
Marvo: "saya ga nafsu bi, bibi bawa lagi aja ke belakang"
Bibi : "tapi den nan ...."
Marvo : "bii??? Sekarang"
Bibi : "iya den, permisi"Seperti itulah Marvo yang sekarang. Di kampus pun sikapnya dengan sahabatnya sangat berbeda. Seketika Marvo menjadi sosok yang sangat dingin. Marvo yang dikenal sangat ceria dan cerah seperti matahari sekarang sudah berubah menjadi matahari yang ditutupi awan dan menjadi mendung seperti suasana hatinya.