Gunung

17 1 0
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu yaitu hari pengumuman kelulusan. Dan mereka berdua dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan. Yefa merencanakan merayakan kelulusan mereka yaitu dengan Yefa mengajak Melsha untuk mendaki gunung. Dan Yefa pun menghubungi Melsha,

"Hai sha"
"Hai yef, ada apa?"
"Ini, besok ada acara ga? Kalo engga gue mau ajak lo kita daki gunung. Mau ga?"
"Mau yefff!!" *senang*
"Yaudah kalo gitu nanti gue line barang apa aja yang lo harus siapin, dan besok kita langsung janjian di atas aja yah"
"Oke yef, see you!"

*telfon mati*

Yefa pun mempersiapkan dirinya untuk mendaki gunung, tapi tiba-tiba ada suara dari bawah yang memanggil yang tidak lain dan bukan adalah mama dari yefa.

"Yefa, turun sebentar nak!! Sekarang yah"
"Iya maa otw!" Jawab yefa

Ternyata ketika yefa ada di bawah, dia melihat seorang perempuan membawa koper dan perempuan itu duduk bersama papa dan mama yefa.

"Nah ini dia si yefa, yefa kenalin ini ayu" ujar mama yefa
"Yefa" *bersalaman dengan ayu*
"Ayu" membalas salam yefa.

Ternyata ayu dan yefa sudah di jodohi dari kecil dengan orang tua mereka, karna orang tua dari yefa dan ayu bersahabat. Dan setelah yefa mengetahui penjelasan cerita tersebut, yefa pun jengkel. Karna hatiny hanya menginginkan Melsha. Dan Yefa tambah jengkel ternyata Ayu akan tinggal dirumah dan akan satu kuliah dengan Yefa. Ayu pun menyukai Yefa, tapi sayangnya Yefa tidak sebaliknya.
Lalu Yefa pun pamit untuk menyiapkan barang-barangnya yang dimana akan berpergian dengan Melsha.

*esok hari*

Yefa pun siap berangkat. Tapi ketika berpamitan Yefa mendapat perintah dari orang tua Yefa,
"Yefa, kamu sekarang ajak Ayu jalan! Kasian dia belom tau daerah bandung! Ajak dia muter-muter"
"Tapi Yefa ada janji sama melssh.."
*dipotong*
"Sudah kamu temani dulu Ayu yah! Mama mau ke kantor papa dulu, sudah telat. Have fun yefa, ayu!"
"Tapi ma!!!" *lawan yefa tetap diabaikan"

"Hffttt lo mau kemana?" Tanya Yefa,
"Hhmm aku terserah kamu aja yef, kalo emng keberatan gapapa kok" jawab ayu,
"Gue tunggu di mobil gapake lama!" Ujar yefa, "Aku ambil tas dulu yahh!!" Jawab Ayu.

Ayu pun senang akhirnya dia akan jalan-jalan bersama Yefa.

*di gunung*

Melsha sudah sampai lebih dahulu di puncak. Tinggal naik. Tapi tanpa sabar, melsha ingin naik lebih dahulu. Dan ia memberi kabar ke Yefa lewat line sebelum naik ke atas.

*line*
Ayu: yef gue naik duluan yah, lo nyusul aja. Ketemu di sungai yah. Gue mau coba ngikut rombongan lain
*matiin data*

*mobil*
Dan selama perjalanan jalan-jalan bersama Ayu, Yefa hanya diam. Dan dia merenung karna merasa bersalah karna mengingkari janjinya untuk menaati perintah mamanya. Tapi lucunya, Yefa tidak skalipun memegang handphonenya. Dan dia tidak sadar bahwa Melsha menghubungi dirinya.

*gunung*
Melsha pun senang dan menikmati alam. Dan sesampainya di sungai, Melsha memisahkan diri dengan rombongan dimana dia ikut naik ke arah puncak. Tapi ternyata jalan agak curam dan Melsha pun terjaruh dan tergelincir ke bawah dan dia hanya bertahan dengan pohon besar. Dan dengan kemiringannya dia teriak minta tolong. Karena sudah meninggalkan rombongan, suasana di puncak pun sepi. Tapi dari arah atas ada seorang pria yang mendengar jeritan dari Melsha. Ternyata adalah Marvo. Marvo berusaha lari kearah sumber suara. Dan ketika menemui sumber suara, langsung lah ditarik Melsha dari tempat ia terjatuh.

Melsha : Makasih banyak yah aduhh
Marvo : Lo lain kali hati-hati. Dan jangan jalan sendiri kalo emang ga biasa *ketus*
Melsha : iyaiya maaf, aku abisan penasaran sama alam. Aku kira ga terlalu curam makanya aku coba aja turun

Marvo tanpa menjawab pun langsung pergi meninggalkan Melsha sendirian

Melsha : eh tunggu!!!
*marvo terdiam*
Marvo : apa?
Melsha : aku gatau jalan balik. Aku gamau nerusin keatas. Aku soalnya sendirian. Boleh bareng kan?
Marvo pun langsung jalan tanpa menjawab.
Melsha : ihh dijawab kek gapunya mulut apa..
Marvo berenti dan menjawab
Marvo : mau bareng ato engga? Gausah bawel
Melsha : iyaiyaa tungguin dong. Sakit nih mana bawaan aku berat.

Marvo yang ibapun langsung berbalik dan jalan kebelakang menuju Melsha yang jalan pincang dan langsung menggendongnya di punggung.

Melsha : eh lo mau ngapainn eh eh eh!!!
Marvo : gausah berisik, gue gamau tambah lama disini karna nungguin lo jalannya lama. Pilih gue gendong dan cepet sampe ato gue tinggal?
Melsha : iyaiyaa tapi hatihati, JANGAN MODUS LO YA!
Marvo : berisik lo

Setengah perjalanan pun mereka lalui dan matahari sudah mulai tenggelam dan ternyata cuaca mendung dan menandakan hujan. Benar, ternyata hujan terjadi. Marvo pun melihat sebuah goa, dimana dia berencana untuk berteduh.

Marvo : kita disini dulu
Melsha : jangan engga engga ya yang kamu bakal lakuin
Marvo : lo mau keujanan? Mau sakit? Kalo mau yaudah ayo terus jalan
Melsha : iyaiya neduh dehh
Marvo : yaudah gausah brisik. Lo duduk disini gue mau cari kayu
Melsha : jangan tinggalin aku sendiri dong
Marvo : bentar doang
Melsha : ehhhh jangan kemana mana

marvo meninggalkan melsha, ternyata marvo ingin mengambil potongan kayu untuk bahan membuat api.

Melsha : mau bikin api yah?
Marvo : engga
Melsha : lah trus ngapain?
Marvo : mau bikin lo jadi sate, gue laper
Melsha : ih serius apasihh!!
Marvo : udah tau buat bikin apo, gue tau lo kedinginan. Udah diem gausah berisik
Melsha : ish, yaudah deh

Setelah menyalakan api, mereka menghangatkan tubuh sambil menunggu hujan. Karna Marvo melihat Melsha kedinginan, dibukalah jaket Marvo dan diberikan ke Melsha yang kedinginan, karna kebetulan Marvo membawa jaket.
Marvo : nih pake, gue tau lo kedinginan
Melsha : (bingung) trus kamu?
Marvo : tenang aja gue ada 2

Melsha pun menggunakan jaket untuk membuat dirinya hangat.
Dan setelah 30 menit berlalu Melsha senang karna hujan sudah berenti.

Melsha : ehh ujan udh berenti nih
Marvo : ayo jalan lagi keburu malem.

Mereka pun melanjutkan perjalan turun ke pos dimana mereka memulai start.

*mobil*
Yefa pun masih menemani Ayu jalan-jalan. Dan tidak lama kemudian, Ibu dari Melsha menghubungi Yefa menanyakan keadaan Melsha. Lalu ibu Yefa kaget karna anaknya tidak bersama Yefa sahabatnya. Karna ijinnya hari itu bahwa Melsha akan pergi bersama Yefa.

Karna merasa bersalah, Yefa langsung meluncur ke tempat dimana Melsha dan Yefa janjian.

*gunung*
Marvo: dah, udah sampe. Gih lo duduk duluan. Gue mau balikin senter
Melsha : iyaa makasih yah

Dan tidak lama kemudian datanglah Yefa dan langsung menemui  Melsha
Yefa: sha lo gapapa?
Melsha : engga, gapapa yef
Yefa : sumpah gue minta maaf banget gue ninggalin lo sendirian
Melsha : ih lebay lo, dibilang gapapa.
Yefa : gue udh janji, pokoknya gue gabisa maafin diri gue kalo sampe lo kenapa-kenapa
Melsha: tenang yef, santai. Gue juga tadi di temenin sama (mencari Marvo)
Yefa : sama siapa???
Melsha : ada cowo, tadi tuh dia mau balikin senter tapi .....
Yefa : yaudah entar aja lanjutin mending gue anter lo pulang sekarang.

Ternyata Marvo yang melihat Melsha sudah bersama dengan temannya, Marvo langsung pulang karna tugasnya sudah selesai. Tapi disisi lain disitulah pertemuan Ayu dengan Melsha, karna Yefa mengajak Ayu untuk menjempu Melsha orang yang disukai Yefa. Tapi selama perjalanan pulang, Melsha memikirkan pria itu, karna dia belom berkenalan dan belom mengucapkan trimakasih dan perpisahan. Tapi ada hal lain yang dipikirkan Melsha, bahwa dari semenjak Marvo menolong Melsha, Melsha selalu merasa degdegan, entah apa yang Melsha rasakan, tapi Melsha merasakan jantungnya degdegan ketika bersama Marvo di gunung. Setelah merenung, ternyata dia ingat kalo Marvo adalah pria yang ada di cafe ketika diajak makan dengan Yefa. Dan dia juga ingat kalo jantungnya degdegan ketika ada di cafe tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang