Story

Part 2

"Iya.....gue mau kok" jawab Sifa dengan fake smile nya
"Makasih Fa,,,,lo emang sahabt terbaik gue" ucap Fia dengan memeluk Sifa
Tak taukah mereka ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka berdua.
*Flashback off
"Gitu ceritanya Ni...." jelas Hanif panjang kali lebar.
"Oh....jadi skrng gue tau, alesan Sifa ngejauh dari gue,, sebenarnya dari awal gue udah punya firasat buruk sam Fia, tpi gue gak mau asal nuduh gitu aja nif. Lagi pula kan lo tau gue cuma cinta sama Sifa, dan Gue juga tau klo Sifa juga cinta sama gue. Tpi yang gg gue tau, apa alasan Sifa bantuin Fia biar jadian sam gue" kata Dani
"Gue juga gak tau Ni, yang jelas kayaknya Sifa mau bikin lo Jatuh cinta sama Fia deh" jawab Hanif
"Nih....lo mau gg bantuin gue buat deket lagi sma sifa?" tanya Dani
"Huh.....iya dah gue bantuin. " pasrah Hanif.
Setelah kejadian itu Dani dan Hanif selalu berusaha untuk mendekati Sifa, tetapi Sifa selalu menjauh dan terus menjauh. Sampai pada suatu ketika saat Sifa berada di Taman dekat sekolah, saat dia sedang asik membaca novel dan menghayati ceritanya, tiba tiba ada yang duduk disampingnya.
"Hay....Fa...."sapa laki2 itu.
Sifa menoleh dan segera mungkin bangkit dari duduk nya dan segera bangkit. Tapi sebelum sempat pergi, laki2 itu langsung mencekal tangannya.
" lo kenapa sam gue, gue salah ap??" tanya laki2 itu
"Lo gak salah ap2 kok." jawab sifa dengan ketus
"Klo gue gg salah ap2, kenapa lo kayk ngejauh gitu dri gue" tanya laki2 itu
"Masa sih Ni" tanya sifa
Ni?? Iya laki2 itu bernama Dani.
"Kita udh sahabatan lama, gue tau lo lgi bohong. Please jawab jujur" kata Dani dengan nada memohon.
"Gue cuma mau ......" belum sempat Sifa menjawab, sudh dipotong olh Dani.
"Mau ap, mau buat gue jadian sam Fia?? Lo tau gue sayang sam lo, bukan sam Fia, dan sampai kapnpu gue gg akan pernah bisa sayang sam Fia,,, lo tau itu" kata Dani dengan nada tinggi.
"Gue tau, tpi lo harus coba buat lupain gue, gue ju.....juga sayang sam kmu, tapi gue gg bisa nyakitin hati sahabat gue...." jawab Sifa dengan nada bergetar.
"Tapi apa lo tega nyakitin hati gue" tanya Dani
"Hiks hiks hiks,,,," suara tangis sifa pecah, karena tak sanggup menhannya
Dani yang gg tega melihat orang yang dia cintai menangis. Tiba2 langsung memdekap tubuh mungil sifa.
"Please.... Rubah keputusan lo,, gue gg bisa fa,,,, please... Gue sayang sama lo bukan sama Fia" kata Dani dengan nada memohon.
"Gue gg bisa Ni,,, gue gg mau buat Fia kecewa, dia salah satu sahabat terbaik gue, selain lo dan Hanif." jawab Sifa yang masih dipelukan Dani, sehingga suaranya tidak terlalu keras, tetapi masih dapat didengar oleh Dani.
"Klo dia emang ngangep lo sahabat, dia gg akan mungkin nyakitin lo dan maksa lo buat berkorban demi kebahagiaannya" jawab Dani
"Dia gg tau tentang kita ni, dan gue harap dia gg akan pernah tau tentang kita. Gue mohon lupain gue." kata Sifa
"Gue gg bisa fa, lo harus ngerti itu." jawab Dani.
"Klo lo sayang sam gue, lo lupain gue dan bahagiaain  Fia." kata Sifa dengan nada memohon
"Tpi buat apa gue bahagiaain Fia, klo itu gg tulus, bukankan itu malah membuat Fia semakin terluka?" kata Dani.
"Cinta akan datang dengan sendirinya, selama lo mau mencoba buat buka hati lo untuk orang lain, dan mau menerima orang yang sayang sama lo. Gak ada yg gg mungkin ni." kata Sifa
"Ok klo itu mau lo, tpi seandainya gue bisa buka hati gue buat Fia, jangan pernah lo nyesali semua ini, karena ini keputusan lo, dan gue hanya nuruti semua kemauan lo, karena gue sayang sama lo" kata Dani dan langsung meninggalkan Sifa, yang masih diam mencerna kata2 dani.
Apa gue bisa?
Apa gue bisa hidup tanpa dani
Apa gue bisa relain Dani
Apa gue sanggup liat dani bahagia dengan orang lain
Apa gue sanggup teriak batin sifa.
Tuhan apa keputusanku ini udah benar. Tuhan aku sayang sama dia, aku gg mau kehilangan dia tapi Aku lebih gg mau kehilangan sahabat ku. Tuhan apa yang harus aku lakukan berjuang atau menyerah. Teriak Sifa. Berhubung taman ini sepi jadi Sifa bisa mengangis dan berteriak sekencang2nya tanpa harus malu.

Kalau Persahabatan lebih penting dari cinta, buat apa ada cinta ditengah2 Persahabatan yang indah.