By: RatihRizkiWaktu akan menuju pukul tiga sore, cuaca agak gerimis tapi tidak sampai membuat cowok berseragam SMA yang mengendarai motor Satria hitam itu sampai basah kuyup. Cowok yang akrab dipanggil Atta itu hendak pulang kerumah usai sekolah. Memasuki perkomplekan rumah ia menepikan motornya saat melihat cewek seksi yang memakai kaos dengan celana jins super pendek sedang berjalan dan memakai payung.
"Cewek," panggilnya persis abang-abang penggoda.
Cewek dengan muka Cina yang rumahnya bersebelahan dengannya itu menoleh menunjukan muka risih seolah berkata apaan deh! Sambil memutar mata. Tapi Atta tak peduli dan tetap bertanya.
"Mau tanya dong. Lo punya nenek gak?"
"Punya, kenapa emangnya?"sahutnya dengan nada ketus.
"Kira-kira nenek lo masih perawan nggak? Gue jomblo nih, pengin pacaran sama cewek yang udah punya cucu, tapi yang masih perawan,"
Cewek bermuka Cina itu langsung berseru "GAK-JE-LAS!!"
Atta terbahak-bahak merasa bahagia dan langsung menggas motornya dan berbelok dipertigaan menuju rumahnya. Setibanya dirumah ia memarkirkan motornya dibawah pohon belimbing yang tumbuh dipekarangan rumah. Lalu turun dari motor dan memasuki rumah berlantai 3 sambil mengacak rambutnya yang cukup basah. Ia bersiul-siul, tetap berbahagia meski kehujanan.
"Bunda dirumah, bi Kim?" Hendak menaiki tangga ia bertanya pada bibi Kimberly, salah satu pembantu dirumahnya.
"Lagi arisan, mas. Belum pulang,"
"Oke, sip," dengan langkah cepat ia segera menaiki tangga, ingin langsung kekamar, memutar lagu Eminem, dan tidur. Mendadak seseorang muncul di anak tangga teratas membuat langkahnya terhenti tiba-tiba, dan spontan, tangannya yang sedang ngupil langsung ia tarik dari hidung dan ia sembunyikan. Bukannya apa, orang yang ada di anak tangga itu cewek, mana mukanya cantik lagi. Kalau ceweknya jelek sih bodo amat! Tapi yang ini cantiknya wainalillah gaes....
Cewek itu memakai kaos putih polos dipadukan rok hitam selutut. Rambutnya lurus sebahu tanpa poni. Untuk spesifik wajahnya, matanya bulat, alisnya tidak terlalu tebal tapi rapih, bulu matanya lentik, hidungnya mancung, bibirnya tipis tapi belahan, dan muncul lesung pipitnya saat tersenyum malu-malu kepada Atta.
Siapa dia?
"Hay,"dia menyapa Atta dan suaranya lembut.
"Eh, hay!" Balas Atta terdengar lebih bersemangat dari seharusnya. "Lo siapa? Kok dirumah gue? Nyariin gue? Lo yang mau dijodohin sama gue?"
Cewek itu mengerut kebingungan.
"Nggak, becanda," Atta nyengir sebelum cewek itu pusing. "Lo siapa?"
"Aku Arletta,"
"Arletta..." sejenak Atta berpikir "anaknya om Ansel?"tebaknya.
"Iya," Arletta mengangguk.
Ah, ya, Atta baru ingat kalau ayah dan bundanya sempat membahas soal om Ansel, temannya, yang katanya mau pindah dari Kalimantan ke Jakarta, dan menitipkan putrinya kerumah ini lantaran rumah yang akan ditinggali sedang di renovasi. Kira-kira 2 minggu yang lalu ayah dan bundanya membahas hal itu. Dan sekarang putrinya om Ansel sudah datang, mana cantik lagi. Lumayan lah, buat seger-seger mata kalau bangun pagi.