Dia bilang, dia hidup untukku, karena dia hanya memilikiku seorang.
Begitu juga aku, dalam hidupku hanya ada dia seorang yang masih setia menemani.
Aku merasa sebatang kara semenjak Ibu menghadap Tuhan, jika bukan karenanya, mungkin aku takkan bisa bertahan hidup di dunia ini.Forbidden Bond
Nauto Disclaimer Masashi Kishimoto
Pairing: SasukeXHinata
Warning: AU, OOC, typos, and others.
Ketika duri-duri bertebaran di sepanjang jalan, bukankah hanya cinta yang bisa menguatkan kita untuk terus menapaki bumi.
Aku berharap bisa selalu bersamanya, tapi kini tiba-tiba sebentuk rasa muak hinggap dalam hatiku. Mungkin aku terlalu bosan, dan ingin melarikan diri dari orang yang sangat menyayangiku. Dia menggenggam hidupku terlalu kuat hingga membuatku merasa sesak. Aku ingin bebas, ingin hidup lebih normal. Tinggal dalam sangkar emas yang dibangun oleh Sasuke sama sekali tak membuatku merasa tenang.
"Hime, aku punya hadiah untukmu," bisik Sasuke tepat di telingaku. Aku terkejut mendapatinya berada dibelakangku, Sasuke menyembunyikan tangannya dibalik tubuhnya.
"Taraa ..." Ia keluarkan hadiahnya dengan wajah tampan berseri, aura wajah yang tak pernah berubah, bagiku dia tampan tetapi juga ganjil.
Sebuah kotak kecil berwarna biru disodorkan di hadapanku, ah! Aku tahu apa yang ia bawa. Seketika rasa jengah mencekam hatiku. Di dalam kotak biru itu tersembunyi cincin dengan batu permata berbentuk fancy cut, berwarna merah delima, terlihat sangat mewah dan cantik. Setiap wanita pasti akan bahagia bila mendapatkan cincin itu dari seseorang yang mencintainya, tapi tidak denganku. Aku justru merasa kesal dan benci mendapati benda kecil itu, rasanya ingin kumasukan kedalam lubang WC saja.
"Apa ini! Kau benar-benar menjijikkan, Sasuke." Kutepis kasar kotak mungil berwarna biru itu.
Dia hanya tersenyum menanggapi perilaku kasarku. Tak ada kemarahan, hanya sendu yang terlihat di wajahnya yang tampan.Aku sama sekali tak menyesal telah berbuat sedemikian kasar terhadapnya. Orang yang sebenarnya sangat kusayangi. Orang yang sangat aku butuhkan selalu ada disisiku.
"Oh, iya apa kau sudah mencoba gaun pengantinmu, Hinata?" Suaranya terdengar datar, mungkin mati-matian dia sedang menahan murkanya.
Sasuke berjalan menjauh dariku, menghampiri gaun putih yang tergeletak di lantai, bentuknya sudah tak karuan karena perbuatanku. Aku telah merobek gaun indah itu, kugunting dan terakhir kuinjak-injak. Rasanya benar-benar puas melihat gaun mewah itu menjadi barang rusak.
"Kau tidak suka, ya?" Sasuke mengambil gaun yang sudah selayaknya dibuang ke tempat sampah. "Tak mengapa, nanti akan kucarikan gaun yang lebih bagus dari ini," tuturnya lagi dengan nada paling dingin yang pernah kudengar.
Aku hanya tinggal berdua dengan Sasuke di sebuah apartement mewahnya. Sasuke adalah laki-laki kuat dan mandiri, semua kebutuhan kami ia yang memenuhinya seorang diri, selama ini tak pernah kudapatkan cinta yang begitu besar seperti yang ia berikan padaku. Namun ini terlalu mengikat dan berlebihan, lagipula aku tak segila Sasuke. Kupikir Sasuke sudah terlalu gila menginginkanku, dia sepantasnya berada di Rumah Sakit Jiwa.
"Kumohon urungkanlah niatmu," suaraku terdengar memohon. Aku berharap bisa menyentuh hatinya.
Dia hanya diam menunduk mungkin keadaannya seperti tengah dikhianati oleh orang yang selama ini menjadi kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Bond
FanficSasuke menginginkan Hinata dalam hubungan yang tak masuk akal. Tak seharusnya Sasuke jatuh cinta pada Hinata.