Bagian 6

22 6 0
                                    

"widih bawa apaan tuh?" tanya Damian saat Mika kembali ke ruang rawat Selin.

"ada deh" ucap Mika singkat.

Selin yang sedang memainkan ponsel mengalihkan pandangannya ke arah Mika.

"gede banget bingkisannya" ucap Selin.

Mika meletakkan bingkisan itu di atas sofa.

"itu kayak bingkisan yang dibawa bawa sama Ajun tadi" ucap Damian.

"iya.. dia kasih ke gue" jawab Mika.

"cieee Mika punya pujaan hati" goda Damian.

"jangan asal ngomong lo"

"Ajun siapa?" tanya Selin yang sedari tadi bingung.

"itu loh Arjuna anaknya om Nata" ucap Mika.

"om Nata siapa?"

"tetangga kita dulu kak, waktu masih kecil. Aku sering cerita kalo aku punya sahabat kembar namanya Aji sama Arjuna, terus mereka pindah ke Amerika karena om Nata nya dinas disana" Mika menjelaskan.

"oh kakak inget! kamu sampe nangis berhari hari nyariin mereka"

"oh ya?" refleks semua menoleh ke arah pintu yang menampilkan keberadaan Ajun disana.

"eh Ajun sejak kapan berdiri disitu?"

"sejak aku denger kalimat kalo kamu nangisin aku sama Aji berhari hari" Ajun melangkah mendekati ranjang Selin.

Wajah Mika pun merona merah, ia malu saat Ajun mengetahui hal itu.

"cieee pipinya merah tuh kayak tomat" goda Damian.

Mika cepat cepat menutup mulut Damian, sedangkan Ajun hanya menahan senyum.

"hai kak! gue Ajun, sahabatnya Mika. Gimana keadaannya?"

"gue udah baikan kok" jawab Selin sambil tersenyum.

"lo kapan baliknya ke Indo?" tanya Selin.

Ajun sempat terkejut dengan pertanyaan Selin. Darimana dia tau kalau dirinya sempat tinggal di luar negeri?

"sebenernya gue sama Aji balik kesini sejak lulus SMP, jadi gue ngelanjutin sekolah sama kuliah disini. Tapi kalo Aji, dia balik lagi ke Amerika setelah lulus SMA buat kuliah kedokteran disana" Ajun menjelaskan.

Mika dan Damian pun juga baru tau cerita Ajun barusan.

"terus Aji nya kemana?"

Tok tok tok!

Pintu ruangan pun terbuka, menampilkan sosok Aji yang didampingi seorang perawat.

"selamat siang"

"nah ini Aji" ucap Ajun.

"dokter Arsen?" Selin kembali kebingungan.

Aji mendekat ke arah Selin.

"ada apa ini?" tanya Aji sambil menyiapkan alat periksa dibantu dengan perawat.

"eh selamat siang dok" sapa Selin saat menyadari bawa ini adalah waktunya check-up.

Aji memulai kegiatannya untuk memeriksa keadaan Selin.

"tekanan darahnya sudah normal, apa masih ada keluhan yang dirasakan saudari Selin?"

"udah nggak ada sih dok, rasanya saya udah enakan aja" ucap Selin.

"Sepertinya kesehatannya sudah kembali normal. Saya beri tambahan obat dan vitamin hari ini supaya besok sudah boleh pulang"

Semua orang yang mendengar langsung tersenyum senang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny (TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang