Prolog

110 12 3
                                    

"Ajun tunggu aku!" seorang anak perempuan mengayuh sepedanya semakin cepat.

"hahaha ayo kejar aku kalo bisa" anak laki-laki bernama Ajun itu memang sengaja menggoda sahabatnya yang tertinggal di belakang.

*BRAKK*

"MIKA!!"

"huaaaa bundaaa.." anak yang bernama Mika itu menangis saat melihat lututnya terluka mengeluarkan darah.

"ya ampun Mika, lutut kamu berdarah. Maaf ya aku ninggalin kamu, aku cuma bercanda aja kok.. cup cup cup jangan nangis ya" ucap Ajun sambil meniup-niup lutut Mika yang terluka.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki menghampiri mereka dengan sepeda merahnya, "astaga! Mika kenapa jun?" tanya-nya yang bergegas menolong.

"tadi kita lagi main kejar-kejaran, terus tiba-tiba aku denger suara gubrak, ternyata Mika jatuh" jelas Ajun.

"kamu tuh gimana sih? makanya jagain Mika yang bener dong!"

"maaf, aku kan ngga sengaja"

"huaaaa bundaa!" tangisan Mika semakin kencang.

Tanpa berlama-lama lagi, Aji dan Ajun segera mengantar Mika pulang ke rumahnya.

"tanteee!! tante!!" Ajun mengetuk pintu rumah Mika berkali-kali sambil memanggil bundanya Mika.

Tak selang berapa lama, bunda Mika keluar sambil tergesa-gesa, "eh iya iya ada apa? loh? Mika kenapa nangis sayang?"

"tadi Mika jatuh di jalan deket taman, tante" ucap Aji.

Samar-samar terdengar isakan tangis, ternyata itu adalah Ajun. Ia takut dimarahi oleh bunda Mika karena membuat Mika terluka dan menangis.

"Ajun kenapa?" bunda Mika pun berlutut di hadapannya.

"hiks.. m-maaf tante.. aku- aku bikin hiks.. Mika jatuh hiks.." ucap Ajun terbata-bata.

"sssshh udah gapapa kok, Mika-nya kan jatuh sendiri.. ini bukan salahnya Ajun" bunda Mika pun mengusap puncak kepala Ajun dengan lembut.

Melihat Ajun merasa bersalah, Mika mengusap air matanya lalu perlahan mendekati Ajun. Ia pun memeluk tubuh Ajun sambil menepuk pelan punggungnya.

"ini bukan salahnya Ajun kok, Mika aja yang kurang hati-hati. Ajun jangan nangis lagi yah, makasih udah anterin Mika pulang" Aji tersenyum melihat pemandangan hangat di depannya.

"kalo gitu, kita pulang dulu ya tante. Mika, jangan lupa diobatin lukanya oke?" ucap Aji sambil mencium tangan bunda Mika.

"makasih ya udah anterin Mika pulang, kalian hati-hati di jalan jangan sampe jatuh" ucap bunda Mika sambil melambaikan tangannya, diikuti dengan Mika.

Keesokan Harinya..

"bunda bunda, Mika udah cantik belum?" tanya Mika sambil membawa tas kecilnya.

"bunda bunda, Mika udah cantik belum?" tanya Mika sambil membawa tas kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny (TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang