Part 4

109 9 0
                                    

Lo harus liat gue tanding, biar gue semangat. Gimana lo setuju gak?"

"Oke gue setuju."

"Yaudah gue ke lapangan dulu ya. Nanti fokusnya ke aku aja ya jangan ke yang lain." ucapnya sambil mengacak rambutku kecil dan aku hanya membalasnya senyum.

Apakah ini yang namanya jatuh cinta?

*****

Sekarang gue lagi liat Dimas tanding. OMG dia ganteng banget, apalagi dia sekarang mau jadi calon kapten basket. Walaupun Dimas masih kelas 10, karna prestasi basketnya dia bisa kepilih jadi calon kapten basket. Cewek mana sih yang gak mau jadi pacarnya.

Priiittt.........

Peluit panjang pun berbunyi dan artinya pertandingan sudah selesai. Pertandingan dimenangkan oleh kelas 10c dan artinya bisa masuk ke babak final.

Dimas berlari kecil kearah tempatku yang sedari tadi melihat Dimas tanding basket.

"Lo keren banget Dim."

"Emang gue dari lahir udah keren tau." ucapnya sambil berlagak sok cool. Ya tapi emang Dimas cool sih.

"Ihh geer lo. Maksud gue, lo tandingnya keren bukan elo nya yang keren."

"Ya sama aja kali." ucapnya sambil menjawili jari telunjuknya ke daguku.

"Ah serah lo aja deh."

Beberapa menit kemudian suasana hening karna tak ada bahan pembicaraan. Dan akhirnya Dimas lah yang memecahkan keheningan tersebut.

"Oh iya lo masih sakit gak?" punggung tanganya langsung menempelkan ke dahiku.

"Enggak gue udah mendingan kok."

"Mendingan dari mana, lo nya aja masih panas kayak gini. Mending kita ke UKS aja ya." ucapan lemah lembutnya itu semakin membuatku tertarik padanya.

"Aku gak mau. Aku mau nya kita habis pulang sekolah nonton film yang kamu bilangin tadi pagi."

"Tapi kan kam-"

"Gak ada tapi tapian pokoknya kita harus nonton. Kalo enggak aku bakalan marah sama kamu."

"Iya deh, apa pun yang bisa bikin bahagia aku akan lakukan itu."

*****

Sekarang aku sama Dimas udah ada di salah satu mall terbesar di Surabaya.

"Mbak tiketnya dua ya."

"Baik. Wah kalian pasangan yang serasi."

"Kita gak pacaran kok mbak." ucapku tersipu malu.

"Yah sayang sekali, padahal kalian cocok banget bagaikan Romeo dan Juliet."

"Haduh mbak ini mengada - ada saja."

Dimas langsung menggenggam tangaku dan pergi menuju ke teather 2.

"Dim, kayaknya gue gak yakin deh liat film hantu." ucapku sedikit takut.

"Lo gak usah takut, kan ada gue disini. Kalo lo takut, lo langsung peluk gue gapapa kok, gue ikhlas." ucapnya genit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Peka DongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang