Setelah luka yang sangat dalam ini ternyata aku masih mengharapkanmu.
_______________Bodohnya aku, setelah semua ini, setelah semua rasa sakit yang akau alami, aku masih saja berharap kamu akan datang kepadaku dan mengatakan bahwa akulah orang yang seharusnya berada di sampingmu, menemani harimu dan tertawa bersamamu.
Dan aku tahu ini salah. Aku pun mengerti, tak sepantasnya aku mengeraskan hatiku sekeras-kepala ini. Namun apa daya, hati tak mampu dibohongi.
Kenapa harus dirimu? Mengapa senyummu terasa begitu menyenangkan? Mengapa kehadiranmu terasa begitu menggetarkan? Mengapa aku tak dapat berhenti mencari semua hal tentangmu? Mengapa aku tak kunjung lelah mencintaimu?
Salahkah aku jatuh cinta pada seseorang yang namanya diam-diam kutanyakan pada Tuhan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Book I : Blindfolded
KurzgeschichtenLelaki itu buta. Sama seperti cintaku. •••• flash fiction, a story with 100 word or less