Pedagang pembual merangkap perampok

22 1 0
                                    

Sekarang,  apa yang kau harapkan dari pemimpin mu itu?  Pemimpin daerahmu itu?  Atau wakil yang katanya mewakili mu di gedung mewah itu.  Kau mau apa sekarang dari mereka.  Kau masih ingat dahulu mereka mendatangi desa mu untuk memperkenalkan diri sebagai calon pemimpin atau calon wakil rakyat.? Aku rasa kau tidak akan pernah lupa, kata-kata yang mereka ucapkan waktu berkunjung ke desamu itu.  Sungguh,  kau sudah tertipu daya oleh semua itu.  Sekarang aku beri tahu kepada mu siapa mereka itu sebenarnya.  Mereka itu adalah pedagang, barang dagangannya adalah janji, kata" manis, mereka memperjualkan kata kesejahteraan, demokrasi, pembangunan, dan tujuan visi misi yang indah dan berkilau layaknya berlian. Jika dagangan mereka laku, dan berhasil terjual, mereka akan mendapatkan keuntungan yaitu duduk di kursi empuk didalam gedung mewah bertingkat bagai istana raja. Sungguh kau telah tertipu oleh mereka.  Sekarang mereka telah menjadi pemimpin mu. Sekarang lihatlah,  apa yang mereka lakukan kepada masyarakat dan desamu. Hutan kalian dibabat,  dijual ke perusahaan asing, sudah kubilang mereka itu pedagang. Suka menjual sesuatu, pedagang dipasar lebih mulia dari mereka, karena pedagang dipasar menjual sayur dari hasil kebun sayurnya sendiri, atau paling tidak pedagang dipasar membeli dari temannya yang mempunyai kebun,  lalu dijual lagi di pasar.  Benar,  pedagang pasar lebih mulia dari mereka.  Mereka itu adalah pedagang pembual, setelah bualannya laku terjual, mereka berhasil duduk di kursi empuk tadi.  Sekarang barang dagangannya tidak lagi bualan,  janji palsu dan kata" indah dan manis, tapi juga menjual tanah, air, hutan, ladang, sawah, lautan yang bukan milik mereka.  Mereka ini tidak  punya apa" tetapi kerjanya menjual segalanya. Karena dasarnya mereka ini adalah pedagang pembual. Kau telah tertipu oleh mereka. Sekarang apa yang kau harapkan dari mereka?  Kau tidak lihat, mereka melakukan pembangunan di atas tanah milik masyarakatmu?  Kau sendiri tidak tahu untuk siapa pembangunan itu,  karena kau tidak membutuhkannya bukan?  Apakah mereka pernah bertanya kepadamu?  Apa yang kau butuhkan? . Mereka itu angkuh, sombong, merasa sok tahu kebutuhan rakyat.  Sehingga mereka mengacuhkanmu. Tidak perlu pendapatmu.  Ini semua biar pemerintah yang mengatur. Lalu dibuatlah aturan untuk mengatur semuanya, jangan harap peraturan yang dibuat itu untuk mengatur masyarakat mu.  Peraturan itu dibuat untuk mengekangmu, supaya kau tidak akan bisa berontak,  tidak bisa melawan, tidak bisa menolak,   karena jika kau menolak, jika kau melawan,  kau akan di kenai pasal sekian undang-undang anu. Sekarang apa yang kau harapkan dari mereka ? Mana wakil mu di gedung mewah itu?  Apakah ada mereka bertanya?  Wakilmu itu sama saja,  karena mereka lah yang membuat aturan yang mengikatmu itu. Sungguh malang nasib mu sekarang,  sudahlah ditipu, tanahnya dijual, dikekang pula dengan aturan, diancam kalau melawan, dipidanakan kalau menolak. Sungguh kita telah dikuasai oleh para pedagang pembual janji, kata" indah,  yang merangkap sebagai perampok hak rakyat. 

Adyatma
Pekanbaru, 21 November 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pedagang pembual merangkap perampok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang