Cast :
Ega Noviantika <=> Adik
Ridho Syafaruddin <=> Kakak
Rizki Syabruddin <=> Sahabat Ridho
Lesty Andriyani <=> Kekasih Rizki
Irwan Krisdiyanto <=> Sahabat Ega
Salshadillah Juwita <=> Sahabat Ega
Sofie Adinda <=> Antagonis!!
.
Ya, Kurasa aku sangat gila memiliki perasaan lebih pada adikku.. Tapi bagaimana menghampus rasa cinta itu?!.. Sudah 2 tahun aku kuliah di Amerika tepatnya Cimbridge , dengan tujuan utama melanjutkan study kedokteranku sembari ingin memendam rasa cintaku pada adikku.. Dan saat ini , aku rasa aku sudah mampu membangun benteng untuk menutup hatiku dengan rapat dan benar benar memendam rasa cintaku..
"Kakak.." kudengar suara manis sosok wanita yang sangat familiar untukku..
"Hey sayang.. " jawabku dengan lembut dan menetralkan detak jantungku..
'Bruk' dengan eratnya ia memelukku sehingga membuat jantungku tak berdetak normal..
"Kenapa Kamu disini?!.. Bukankah ini masih jam pelajaran huh?!.." tanyaku sedikit pelepas pelukannya..
"Untuk kakak!!.." ucapnya dengan tersenyum manis.. Oh tuhann.. apakah benteng itu runtuh?!..
"Maksudmu?!.. ohhh.. jangan bilang kamu bolos.." tebakku.. dia memanyunkan bibirnya dan kembalu memelukku erat.. Ya ampunn Ega.. kau kembali meruntuhkan bentengku..
"Ega masih kangen sama kakak.." gumamnya.. aku tersenyum miris.. Andai kau bukan adikku.. mungkin aku akan benar-benar merengkuhmu erat..
"Iya-iya.. sama siapa kesini?!" tanyaku..
"sama pak udin.." cerianya dengan melepas pelukannya dan bergelayut manja di lenganku..
"maaf den.. saya lama jemput.. soalnya non ega minta dijemput dulu disekolah.." ucap pak udin selaku supir pribadi dirumahku.. aku tersenyum tulus lalu mencubit gemas pipi adikku..
"ahh kakak.. sakitt.." ringisnya..
"kamu berbohong sama kakak.." ucapku..
"maaf.." sesalnya sembari menyandarkan kepalanya pada lenganku.. aku menarik nafas dalam.. kenapa kamu seolah memberiku harapan?!..
"ayok den pak udin antar pulang.." tawar pak udin sembari menggeret koperku.. aku tersenyum mengangguk..
"hey! apa kamu menyambutku dengan manyunmu itu?!.." sindirku sembari menggiring ega memasuki mobil..
"ahkk kakak menyebalkan!!.." kesalnya..
"ohh baiklah.. oleh oleh yang kakak bawakkan untukmu akan kakak berikan pada pak udin.." ledekku lalu memasuki mobil..
"ahhh knp begitu?!.." dia segera memasuki mobil dan menatap mataku..
"kak ridho berikan oleh olehnya untuk ega yaa.. kakak tau kan.. ega rela meninggalkan jam pelajaran ega.. untuk kakak tampanku.." jelasnya..
"siapa yang memintamu?!.." acuhku..
"ahkk kakak.. kak ridho ayolah.. " mohonnya.. aishhh aku tidak pernah tega melihatnya memohon seperti ini..
"baiklah untuk adikku inii.." gemasku.. dia tersenyum manis.. ega.. pantaskah kakak katakan jika kakak mencintaimu..
.
Ku rebahkan tubuhku di kasur yang kurindukan.. ingin rasanya memejamkan mata ini.. tapi sesak dalam hatiku membuatku tak mampu memejamkannya..
'tok tok tok' kudengar ketukan pintu..
"masuk.." sahutku..
'cklek' pintu kamarku terbuka dan terlihat sosok yang kucinta disana..
"gak biasanya kamu mengetuk pintu kamar kakak.." sindirku..
"ega masih punya sopan santun kak.. mana oleh oleh untuk ega.." tagihnya sembari duduk disampingku..
"hanya untuk menagih itu?!.." godaku..
"terua apa lagi?!.." bingungnya..
"apa kamu tidak mau menagih---" aku menggantung ucapanku..
"kak ridho berhentilah menggoda ega.. ega sedang srius.." pintanya.. aku tertawa kecil.. aku sangat suka melihat wajah kesalnya.. dia gadis kecilku yang teramat ku cinta..
"baiklah.. sebentar.." aku beranjak dari kasurku dan menghampiri koperku yang sedari tadi belum ku sentuh.. ku ambil sebuah rantai kalung dengan liontin unik.. kuhampiri gadisku dan duduk disampingnya.. segera kupasangkan kalung itu pada leher jenjangnya..
"kalung?!.." gumamnya menatap manik mataku.. aku mengangguk pelan dan menarik nafas dalam..
"mungkin kamu menganggap kalung itu biasa.. tapi tidak dengan kakak.. penjualnya bercerita pada kakak.. bahwa kalung ini dulu dimiliki oleh anak kembar.. mereka berpisah.. namun Amor Inveniet.. mereka akan menemukan jalannya.." jelasku sembari menatap wajah imutnya.. namun.. semburat kesedihan kutemukan dimanik matanya.. ahk entahlah mungkin hanya firasatku.. ohh sayang ada apa denganmu?!..
"kakak bilang mereka kembar.. berarti kalungnya ada dua.. dimana satu lagi?!.." tanyanya.. aku tersenyum lalu membuka dua kancing kemejaku dan menampakkan kalung yang sama dengan ega kini bergantung dileherku..
"ada disini.." gumamku.. perlahan ku lihat jemarinya meraih liontinku dan ohhhh.. darahku berdesir saat jemarinya menyentuh kulit dadaku.. kurasakan detak jantungku tak beraturan.. dan entah kenapa waktu seakan berhenti saat itu juga..
"Amor Inveniet.." lirihnya mengulang ucapanku..
Tuhann.. bentengku benar benar runtuh..
~||~
Kulangkahkan kakiku menuruni anak tangga.. pagi ini adalah awal untuk memulai hariku di istana yang kurindukan ini..
"Pagi Yah , Bun ,.." sapaku dan tak lupa memberi morning kiss pada kedua orang tuaku.. sebenarnya bukan kebiasaanku.. melainkan ega.. ahhh apakah dia masih melakukan hal itu sampai sekarang?! aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika bibir tipis , lembab dan kenyal itu menyentuh kulit pipiku..
Oh!, Oke fix!! aku mesum_-
"Pagi Yah , Pagi Bunda.." kudengar suara manisnya dan kulihat ia memberi morning kiss pada ayah dan bunda.. dia masih melakukan kebiasaannya..
"pagi kak ridhoku.." sapanya dan mengecup pipiku sekilas lalu duduk di kursi hadapanku.. darahku berdesir hebat menerimanya..
"kamu kapan mulay kerja dho?!.. apa hari ini?!.." tanya ayah yang membuyarkan lamunanku..
"belum yah.. hari ini mau cek berkas berkas dulu.. mana tau ada yang kurang.." ucapku gelagapan..
"kamu kesiangan lagi ya syang?!.." tanya bunda menatap gadis imutku yang kini menyantap sarapannya dengan lahap.. dia hanya mencibir bibirnya tanpa dosa..
"ohh bagaimana dengan pacarmu itu ega?! gak jemput kamu lagi?!.. ayah lupa siapa namanya.. oh! Irwan!!.." ucap ayah dengan sedikit tertawa meledek gadisku.. tunggu.. pacar?!.. ega punya pacar?!.. ah tuhann.. sangat sesak dadaku mendengarnya..
"ahk ayah.. dia bukan pacar ega.. kita cuman temen.." rajuk ega.. khas remaja pada umumnya.. selalu menutupi kekasihnya dihadapan keluarganya.. sayang kumohon jujurlah.. kau menyiksa hatiku..
"udah setengah tujuh.. kakak berangkat.. kamu kakak tinggal ya.." ucapku dengan menunjukkan wajah kesal..
"kak ridho.. oh! ayah bunda ega berangkat ya.. dahh.. kak ridho tunggu.." panggilnya terus mengejarku.. aku tersenyum menang mengerjainya pagi ini.. segera dia memasuki mobilku sembari memasang earphone ditelinganya..
"kamu udah punya pacar?!.." tanyaku sembari menyalakan mobil dan melaju dengan kecepatan sedang..
"enggak.. irwan cuman sahabat ega aja kak.." jawabnya dengan seadanya.. aku tersenyum miris..
"kamu gak pernah cerita sama kakak tentang irwan kan saat di telfon.." ucapku.. dia sontak menatapku..
"maaf kak.. ahhh ayah memang sering bangt ngledekin ega.." ucapnya.. aku mengangguk paham.. sedikit lega jika gadisku masih menanamkan sifat jujur dalam dirinya.. hening.. kulihat ia sedang menatap luar kaca mobil sembari bibirnya melantunkan lirik lagu yang sedang didengarnya..
"ega.." panggilku.. tak ada sahutan.. segera ku tarik satu earphonenya.. sontak ia menatapku..
"kenapa kak?!.." tanyanya..
"gapapa.. kamu dengerin lagu apa?!.." tanyaku.. segera dia mengambil kabel USB pada dashboard dan menyambungkannya dengan ipodnya ke tape mobil..Tak kan pernah ada yang lain disisi
Segenap jiwa hanya untukmu
Ta kan mungkin ada yang lain disisi
Kuingin kau disini tepiskan sepiku
Bersamamuaku tertegun.. itu lagu favorit yang selalu kudengar saat aku jauh dengan ega.. tap-tapi dia juga mendengar lagu itu?!..
"kamu--"
"ega simpen lagu itu di playlist ega.. ega selalu dengerin lagu itu semenjak kakak nyanyiin lagu itu untuk ega.. ega suka.." ungkapnya.. ya.. sebelum aku berangkat ke amerika.. aku sempat menyanyikan lagu ini untuk gadis kecilku yang kucinta.. aku tersenyum miris mendengar pernyataannya..
"udah sampe nih.." ucapku saat mobilku berhenti tepat di gerbang sekolahnya..
"yup!!.. makasih dokter ganteng.. " ucapnya sembari menuruni mobilku.. aku tersenyum..
"belajar yang bener.. " pesanku..
"sipp.. dahhh kak ridhoo.." ucapnya dengan melambaikan tangan padaku.. aku mengangguk lalu melajukan mobilku.. sesak didadaku seakan semakin sakit.. ahkk ku mohon hapuskan rasa ini tuhan..
.
.
TO BE CONTINUE?!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Little Sister
RomancePerasaan Cinta yang benar2 membuatku gila.. Aku mencintai Adikku sendiri.. Begitu rumit permasalahannya.. aku bingung bagaimana mencari jalan keluarnya..