Bab 1 : My name is...

50 4 2
                                    

'Praangg'

    Terdengar suara barang yang dibanting hingga pecah dan suara teriakan -teriakan orang dewasa itu tandanya mereka sedang bertengkar. Mereka selalu bertengkar hampir setiap hari. Entah itu masalah sepele atau tidak atau mempermasalahkanku yang tinggal dirumah mereka. Mereka menganggap bahwa aku adalah anak pembawa sial untuk mereka. Mereka adalah orang tuaku lebih tepatnya paman dan bibiku. Bibiku adalah adik kandung dari ibuku jadi mau tidak mau dia mengasuhku karna kedua orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 7 tahun dan mereka menyalahkan kematian kedua orang tuaku kepadaku.

-10 tahun kemudian-

 "Anna! Cepat bangun! Kami lapar! Jika kau tak membuat sarapan untuk kami sekarang aku akan memukulmu!" teriak bibiku dari arah bawah. Aku bergegas keluar dari kamarku dan turun kedapur untuk membuat sarapan untuk mereka. Setelah membuat sarapan dan menatanya dimeja aku memanggil mereka untuk sarapan.
"Bibi sarapannya sudah siap" kataku.
  Lalu aku bergegas naik kembali menuju kamarku serta membawa satu piring untuk sarapanku nanti karena paman, bibi, dan anaknya tidak mengizinkanku makan dimeja makan bersama mereka.

  Setelah mandi aku bersiap untuk berangkat sekolah tak lupa aku memakna sarapan yang ku buat tadi. Setelah selesai sarapan dan memakai sepatu aku pun turun ke dapur untuk membersihkan peralatan makan dan mencucinya. Aku pun berangkat sekolah tak lupa aku berpamitan dengan bibiku.
"Bibi aku berangkat dulu"

"Setelah pulang sekolah langsung pulang karena pekerjaanmu sudah menumpuk. Jangan pulang telat! Awas kalau sampai telat akanku hukum kau! " ancam bibiku.

  Namaku Annabeth Lucia Fernanda atau panggil saja Anna. Aku bersekolah di Kyunghee Senior High School. Sekolah tempatnya anak-anak kaya dan pintar. Aku bisa masuk sekolah ini karna beasiswa yang aku dapat. Setiap hari aku berjalan dari rumah sampai sekolah karna aku tidak punya cukup uang untuk naik bus ke sekolah. Kelasku berada di lantai dua yaitu kelas 2-2. Dan tempat dudukku berada dibangku paling belakang dekat jendela. Aku duduk sendiri karena teman-temanku tidak ada yang mau dekat denganku. Jangankan dekat berbicara saja tidak pernah. Aku bersyukur duduk dekat jendela karna saat aku bosan mendengarkan pelajaran aku bisa melihat anak dari kelas lain yang sedang berolahraga.

<~~~>
Holla readers maaf baru update sekarang soalnya kemarin-kemarin lagi banyak urusan hehehe. Semoga ceritanya gak aneh. Vote and commentnya ditunggu 😊

Jongie 👑

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QuenzellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang