3

59 9 0
                                    

Taehyung sudah mengantarkan NiRa. Tidak sampai tepat didepan rumahnya, gadis itu memintanya untuk mengantarnya sampai gang saja.

Kini Taehyung kembali melangkah sendirian. Sendiri didalam kegelapan. Ia tak menghiraukan lampu jalan yang menyala disekitarnya. Yang ia tau ia kembali dalam kegelapan. Sendiri.

Beberapa menit yang lalu ada satu cahaya yang menghampirinya. Sangat terang, hingga ia merasa silau. Hingga ia mengarahkan pandangan ke cahaya itu. Hingga ia mulai berteman dengan cahaya itu. Hingga ia berteman dengan sesuatu yang bertolak belakang dengan kegelapan.

Cahaya itu. Shin NiRa.

¤¤¤¤¤

Sosok itu terbang didalam naungan kegelapan malam. Sayap hitamnya terus mengepak indah. Walaupun terlihat menakutkan, tapi jujur saja itu sangat indah.

Sosok itu melintasi sebuah sungai yang berada ditengah pohon-pohon besar. Dan ia melihat gadis itu. Gadis yang baru dikenalnya kemarin.

Ia ingin menghampirinya tapi nasibnya sama seperti kemarin. Terjatuh.

Gadis itu yang mendengar sesuatu yang terjatuh segera menghampiri sumber suara. Di belakang pohon paling besar.

"Taehyung?" Gadis itu-NiRa memastikan bahwa yang dilihatnya adalah lelaki yang ia temui kemarin.

Taehyung beruntung. Pasalnya ia tepat waktu dalam menyembunyikan sesuatu yang belum waktunya NiRa tau.
Taehyung tersenyum lebar bermaksud menertawakan kelakuan konyolnya.

Paham akan hal itu, NiRa ikut tersenyum bahkan tertawa. NiRa lalu mengulurkan tangannya bermaksud untuk membantu Taehyung berdiri. Taehyung menyambut tangan itu, lalu ia mengikuti gadis didepannya itu menuju pinggir sungai. Mereka bergandengan.

"Kenapa kau selalu terjatuh?" NiRa bertanya sambil menahan tawa. Lucu, tapi disisi lain ia merasa kasihan kepada Taehyung.

"Entahlah, itu selalu terjadi jika aku dan kamu bertemu." Jawab Taehyung jujur. Disebelahnya NiRa terkikik geli melihat kepolosan Taehyung.

"Apa ada agenda tahunan lagi hari ini?" Taehyung bertanya karena ia penasaran kenapa gadis disebelahnya itu hari pulang malam. Lalu gadis itu menggeleng pelan. Matanya masih tertancap pada aliran sungai yang berwarna ungu gelap karena pantulan malam.

"Lalu?"

"Aku habis pulang kerja sambilan." Jawab NiRa. Mulut Taehyung berbentuk O saat NiRa menjawabnya.

"Kau sangat rajin." NiRa tersenyum mendengar perkataan Taehyung.

"Aku tau kau akan datang kesini lagi," ujar NiRa menatap manik mata Taehyung.

"Aku senang." Sambung gadis bersurai hitam itu. Rambutnya yang tergerai dimainkan oleh angin malam. Membuatnya sangat cantik.

¤¤¤¤

Esok malamnya Taehyung berjalan ditengah kota. Hari hampir ingin malam. Matahari sudah bersiap tenggelam seutuhnya.

Kota itu sangat ramai. Banyak orang berlalu-lalang membuat Taehyung agak sedikit risih. Tapi inilah kota dimana manusia bisa melakukan aktivitasnya. Ia tak bisa protes dengan cara mengusir semua penduduk dari kota ini.

Langkah kaki Taehyung berhenti ketika mendengar suara petikan gitar dan alunan lagu yang indah. Ia segera mengikuti dimana suara itu berada. Dan disinilah, di kerumunan orang banyak yang melingkar untuk ikut bersatu dengan nyanyian seorang gadis yang merdu. Lihatlah, bahkan burung-burung pun ikut menghampiri gadis itu.

Butuh perjuangan bagi Taehyung untuk masuk ke desakan orang-orang yang sedang melihat gadis itu. Dan ya dia sudah berada dibarisan depan.

Diam dan tidak bergeming. Ekspresi Taehyung menunjukkan kalau dia kaget dan kagum dengan apa yang dilihatnya.

I Don't Need My WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang