03 - angel

8.2K 616 7
                                    

Devil Or Angel

Bagian 3 - Angel

**

Sinar matahari malu-malu mulai menyinari planet hijau dengan jutaan pohon yang terancam akan hadirnya.

Gadis dibalut kemeja kotak-kotak dan jeans hitamnya masih Duduk termangu diatas sofa putih yang hanya ada satu dalam kamar milik suaminya. Atau sekarang sudah menjadi kamar mereka, ya kamar mereka.

Fikirannya berputar pada memori malam tadi saat bibir merah merona itu memagutnya. Ah, sialan?! memikirkan itu membuat Prilly ingin menceburkan dirinya ke sungai amazon tanpa peduli akan Piranha yg menyerbunya.

Fikiran terkutuk itu buyar tanpa intruksi saat sebuah seruan mengusiknya dalam hening.

"Alii!! Prilly gimana tadi malam?"

"Ya ampun sayang?? Pasti Seru yah?"

"Ali, Prilly jawab dong."

Dua wanita paruh bayah itu mengguncang bahu Ali yg baru saja tiba berbarengan dengan Kedua wanita luar biasa yg mampu melahirkan dua insan berbeda jenis yang kini terikat dalam tali suci itu.

"Seru banget mah! main beling," ujar Ali mendelik seraya pergi keluar Dari kamar menuju dapur apartemennya. Dua wanita yang bernotabe Mama Prilly dan Bunda Ali saling bertatapan dengan alis yg bertaut.

"Prilly? Maksud nya apa?" ucapan Itu Lolos serentak dari kedua bibir dengan polesan warna lipstik yang berbeda.

Prilly tercengir menatap kedua Ibunya, enggan ingin menjawab. Lagi, wajah Prilly penuh semburat merah akibat perlawanan hormon adrenalin yang ia lakukan tanpa kendali.

"Ma, Bun, mending kita sarapan aja yuk," ujar Prilly menarik pelan Kedua lengan wanita tua yang berisik itu menuju ruang makan dengan tampang yang masih sama-sama melongo butuh penjelasan.

Prilly membawa dua ibu itu duduk di kursi pada meja makan bulat sebagai fasilitas apartemen milik Ali dan...  Prilly.

Prilly menatap Ali yang menata piring dan menyusun helaian roti tawar pada piring lantas menyediakan beberapa selai diatas meja. Inisiatif atau mungkin reflek Prilly bergerak membantu Ali menyusun Selai itu Dihadapan kedua ibu mereka.

"Duduk." pitah Ali namun tak sedikit pun digubris oleh Prilly yang justru memoles selai diatas roti tawar dengan niat membuatkan untuk Sang suami sialan.

Detik selanjutnya potongan roti tawar yang baru Prilly akan olesi selai terhempas ke kubik dingin itu pasalnya tubuh mungil milik Prilly melayang terangkat oleh Ali yang mendudukkan Prilly secara Paksa pada kursi disampingnya.

"Tangan lo masih luka," ujar Ali seadanya. Prilly diam membatu mencerna setiap kata dan perilaku Ali.

"Bolehkah naluri ini bertanya? Kau Devil? Or? Angel? Atau mungkin kau Malaikat yang menjelma menjadi Iblis kematian yg harusnya tak segan segan membunuh. Kau dua makhluk yang bersatu Menjadi Aliando Syarief. Suamiku. Oh bolehkah gadis bodoh ini berucap seperti itu?" Batin Prilly menatap Ali lekat dengan Iris coklat beningnya yg teduh. Sosok apa dalam hadapannya kini Tuhan? Ia bagai Malaikat yang menjelma dalam manusia sialan.

**

Semilir angin sepoi-sepoi menerpa membuat helaian rambut itu berpencar tak karuan menutupi jelitanya wajah gadis itu. Prilly.

Kedua tangannya merentang merasakan dinginnya angin yang menusuk memeluk hangatnya tulang. Sekejap beban itu tertepis angin yg berlalu. Meski berbisik namun angin itu sempat ada.

Devil Or Angel [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang