Title : Coming of Age? (My 20)
Jeon Jungkook
Kim Taehyung
BTS
___°~°___
My pov
1 September 1997, adalah tanggal kelahiran Jungkook. Semua member Bangtan tahu itu. Termasuk kekasihnya, Taehyung, tentu saja.
Tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh, itu artinya saat ini Jungkook berumur sembilan belas tahun, atau dua puluh dalam umur Korea. Orang bilang Jungkook sudah masuk umur legal.
Legal dalam artian dirinya dapat melakukan apapun. Apapun itu yang dapat dilakukan oleh orang yang sudah masuk umur legal.
Seorang Jeon Jungkook tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu bukan? Dia akan melakukan hal yang tidak dapat dilakukan saat dirinya masih dibawah umur. Mungkin untuk minuman beralcohol tidak, atau belum. Jungkook hanya akan memanfaatkan kelegalan umurnya untuk mengikat kekasihnya. Mengikat hubungan keduanya ke jenjang yang lebih serius. Atau mengikat di ranjang juga boleh, Jungkook akan dengan senang hati melakukannya.
"Jungiehh.. Sud..daahh..gh"
Seperti saat ini. Salah satu bentuk pemanfaatan Jungkook atas umurnya. Dengan semangat Jungkook memasukan lidahnya ke dalam mulut mahluk manis dalam dekapannya. Tidak menghiraukan lenguhan sang kekasih yang memintanya berhenti.
Tidak, tidak, jangan memintanya berhenti. Itu akan percuma. Jungkook akan tetap melakukannya sampai puas, atau paling tidak sedikit puas. Well yeah, benda merah kenyal milik kekasih manisnya memang berbahaya, lebih berbahaya dari sebuah narkoba sekalipun, mungkin. Jungkook tidak pernah mencoba barang seperti narkoba, jadi dirinya tidak tahu bagaimana rasanya. Tapi mendengar banyak cerita tentang betapa nikmat dan adiktifnya barang tersebut, Jungkook rasa dirinya bisa mengatakan bahwa bibir kekasihnya juga bagian dari sebuah narkoba baginya. Nikmat dan adiktif, membuatnya ketagihan untuk terus mencicipinya. Tidak menyentuh bibir itu untuk sehari aja membuat tubuh Jungkook merasa kebutuhan yang sangat.
"Jungiehhh.."
Taehyung sudah lemas, tiap Jungkook menguasai bibirnya, Taehyung selalu merasa lemas bagai jelly. Jika Jungkook tidak menahan tubuhnya dengan lingkaran kuat dipinggangnya, mungkih tubuhnya akan jatuh menuju dinginnya lantai.
Tangan kurus Taehyung membuat pola acak pada rambut coklat kekasihnya yang berada di leher kanannya. Seorang Jungkook tidak akan puas hanya dengan menguasai bagian bibir, mulutnya butuh merasakan hangatnya kulit coklat mulus kekasihnya lebih.
"Kookieehh..kummohonhh.."
Taehyung menahan tangan kekasihnya yang sudah siap turun menuju kakinya. Membuat mata hitam penuh kabut gairah itu bertatapan dengan bening coklat yang balas menatap penuh permohonan.
"Kenapa, hyung?" Jungkook berusaha meredam nafsunya. Melihat Taehyung dalam keadaan baju melorot dengan bagian bahu yang terlihat adalah pemandangan indah dan menggairahkan baginya.
"Hah..h.. Bagaimana... Bagaimana jika Seokjin hyung dan Yoongi hyung tahu? Mereka akan marah kalau tahu kau ada di kamarku, Jungie."
"Ck. Hukuman bodoh. Aku jadi tidak bisa menyentuhmu dengan leluasa." Jungkook berdiri dengan tegak setelah sekali lagi mencium leher kekasihnya yang sedikit dialiri keringat.
"Hanya untuk satu bulan, Jungie." Mencoba membujuk kekasihnya dengan usapan tangan, Taehyung mengelus dan sedikit merapihkan rambut kekasihnya yang berantakan akibat remasannya tadi.
"Dan ini baru satu minggu hyung! Bagaimana aku bisa tahan berjauhan denganmu selama itu~"
Jungkook yang merengek memang terlihat manis, tapi jika Taehyung menunjukan rasa gemasnya, kekasih posesifnya itu pasti akan kesal. Jadi Taehyung hanya menahan gemas melihat wajah kekasihnya yang kembali gelap seperti sebelum saat keduanya bertemu diam-diam di dalam kamarnya.