Chapter 4

114 11 1
                                    

"Oppa, kenapa kau menangis?" Tanya Hyunmi pada Jungkook yang masih terisak-isak. Tiba-tiba Hyunmi meletakan nampan yang ia bawa di meja lalu duduk di sebelah Jungkook

"Cerita saja oppa. Dongsaeng imut mu ini dapat diandalkan #buingbuing" Ujar Hyunmi sambil mengelus punggung Jungkook

"Tidak, mataku kemasukan debu" Kata Jungkook sambil mengusap-usap matanya

"Berani sekali berbohong pada Dongsaengmu ini. Apa kau ada masalah dengan Tae-oppa?" Kata Hyunmi sambil terkekeh kecil

"Kalau iya, memangnya masalah untuk mu" Jungkook medekatkan muka ke adiknya sambil membulatkan mata

"Jangan-jangan oppa, sudah digagahi oleh Ta--" Tiba-tiba pukulan dari Jungkook pun melayang ke punggung Hyunmi

"Dasar Byuntae Dibawah umur. Masih untung Appa dan Eomma belum tahu tentang ini" Jungkook mendengus. Tetapi pipinya mendidih menjadi merona.

"Ternyata, masalahnya dengan Tae-Oppa" Hyunmi beranjak dari kasur Jungkook lalu pergi keluar

"Jangan lupa dimakan ya buburnya. Dari Yeobo di masa depan" Hyunmi terkekeh lalu berlari ke lantai bawah

"Apa benar ini bubur dari Taetae?" Pikir Jungkook sambil menatap buburnya dengan mata yang basah.

------------------

Hyunmi P.O.V. (Past)

*tok tok tok*, Terdengar bunyi ketukan di pintu depan rumah ini. Aku berlari ke pintu itu lalu membukanya.

"Dae Ni, Kenapa kau datang tanpa bilang-bilang. wah, ada Tae-oppa" Terlihat Tae-oppa membawa bungkus bubur ayam favorit Kook-oppa. Aku pun menyuruh mereka masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Hyunmi, aku mau tanya" Tae-Oppa membuka pembicaraan

"Ya, Silahkan" Ku persilahkan Tae-oppa bertanya

"Apa kau kenal Aki Ichijou?" Tanya Tae-Oppa

"OPPA, KENAPA KAU TIDAK TANYA DONGSAENG PINTAR MU INI HAH?" Dae Ni berteriak sambil menggebuk Tae-Oppa karena amarahnya

"Tampang mu tidak dapat dipercaya" jawab Tae-oppa dengan muka datar yang membuat mulut ku ternganga sambil mengeluarkan suara 'hahaha' dari tenggorokan.

"Aki Ichijou ya?? Dia Saudara Kami" Ujar ku dengan suara yang terdengar seperti orang habis berlari sejauh 42.35 KM

"Saudara kandung? Saudara Darah? atau Saudara 'Angkat'" Tae-Oppa bertanya sambil menekankan kata Angkat itu

"Eomma punya kakak. Nah, kakaknya itu menikah dengan Orang Jepang. Lalu Aki Ichijou itu Anak mereka" Ku jelaskan panjang lebar dengan gaya seorang profesor.

hiks hiks* Terdengar isakan dari suatu daerah

"oppa jahat" terdengar suara lirih dari Dae ni. Dia menangis sembil menarik baju Tae-oppa

"OPPA JAHAT" Teriak Dae ni lalu memukul Tae-Oppa berulang kali. Matanya sembab, mukanya memerah, dan raut wajahnya sangat beremosi. Seketika Atmosfer menjadi gelap. Tapi Tae-oppa tetap terkekeh

"Jika kau tidak sudi menganggap ku sebagai adik, jangan peduli kan aku" Kali ini dengan wajah serius, Dae ni menendang Tae-oppa keluar rumah. Dari luar terdengar Tae-oppa berpesan untuk memberikan bubur ayam yang tadi. Aku hanya bilang oke.

Tiba-tiba Dae Ni tertawa terbahak-bahak. Ia sampai berguling-guling seperti cacing yang terkena zat adiktif. Suasana yang tadinya sangat gloomy menjadi ceria tetapi renyah. Ini benar-benar membingungkan. benar-benar membingungkan #akward. Entah Dae ni mengusir Tae-oppa karena marah, atau karena tidak ingin ada gangguan.

"Apa kau sengaja?" Tanya ku dengan muka heran. Lalu Dae ni mendekat d menarik kerah baju ku

"Apa kau mau diejek oleh si Alien jelek itu" Dae ni mendekatkan mukanya dan dengan suara yang dibuat serak. Tak lama setelah Dae ni menarik kerahku, Terdengar langkahan kaki. Walaupun suara itu pelan, tapi telinga ku mendengarnya

"Oppa, jangan berjalan dahulu" Aku sontak berkata seperti itu.

"Kenapa kau masih disini Hyunmi. Itu siapa Hyunmi?" Ujar Oppa yang mengintip dari ujung tangga. Apa dia bodoh? Hari ini kan hari Sabtu. Dia benar-benar sakit. Itu tidak penting, Aku harus kenalkan dia pada oppa. Dari pada dikira siapa-siapa

"Kenalkan, ini adalah Ahn Dae Ni. Dia fans berat Op--" Mulutku dibekap oleh Dae ni yang sekarang hanya terkekeh. Sialan

"Kalau gitu, aku kembail ke kamar ya" Ujar Oppa sambil memutar tubuhnya kembali kearah kamarnya.

"TUNGGGU "

"Ini ada titipan" ku berikan bubur dan secarik surat yang dititipkan oleh Tae-oppa. Sungguh, muka oppa menjadi bingung

"Dari?" katanya sambil mengipas-kipas surat dari Tae-oppa

"Dari Tae-oppa" Jawab ku sambil memutar badan

"Untuk mu saja" Lalu Oppa pergi setelah menaruh buburnya di tangga

'Jangan berani kau permainkan tuan makanan'

Dalam benakku terlintas hal bodoh seperti itu. Lalu aku turun kelantai bawah, penuh emosi, sambil menghentakkan kaki ku.

"Apa kau baik-baik saja, samyang" Kata Dae ni sambil tertawa kecil karena kali ini aku yang kena karma

"Masak saja sendiri kalau lapar" Seru ku dari dapur dengan suara yang menggema. Kusiapkan bubur dari Tae-oppa untuk makan oppa nanti. Lalu kubawakan bubur itu diatas nampan kelantai atas. Tadinya ingin membalas dendam. Tapi pemandangan yang ku lihat pertama saat memasuki ruang tidur oppa sangatlah membingungkan

Ia menangis

Tidak biasanya ia menangis hanya karena hal sepele. Masa iya, karena bubur dari Tae-oppa saja membu--

Tunggu

Flashback

You got a message from [T]hyung

[T]hyung

Hyunmi, apa kakakmu baik-baik saja?

Hyunmi[Stormgirls]

Kenapa tanya pada Hyunmi?

[T]hyung

Nomorku diblock olehnya, sepertinya ia marah padaku

Hyunmi[Stormgirls]

Jangan-jangan, Tae-oppa menggagahi Kook-oppa?

[T]hyung

masih kecil, sudah menjadi Byuntae.

Untung, kakaknya enggak

(read)

Hyunmi[Stormgirls]

Jadi, Tae-oppa ini suka dengan Kook-oppa?

(Read)

Flashback ends

"Oppa, kenapa kau menangis?" Ucapku sambil memasuki ruangan itu

-----------------------

Maaf baru apdet

Hari ini Raejn bakal Marathon deh (niat dulu)

Maaf ya, telat seminggu

Pr numpuk

BTW, Raejn mau nanya

Emang iya Wattpad bakal ngeklaim story kita tanpa kredit?

kalau iya, nanti ini semu Raejn private

Makasih

Do i even existTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang